osteoklas dan menginduksi differensiasi prekusor-prekusor osteoklas. TNF- α juga
bisa mengikat reseptornya pada permukaan prekusor-prekusor osteoklas dan secara tidak langsung menginduksi differensiasi mereka menjadi osteoklas-osteoklas
matang, kemudian meningkatkan aksi RANKL yang diinduksi secara tidak langsung.
15
3.4 Interferon –Gamma IFN- γ
IFN- γ, merupakan sitokin yang kritis terhadap imun alami dan imun adaptif
dalam melawan virus dan infeksi bakteri intraselluler dan untuk mengontrol tumor. Ekspresi IFN-
γ dihubungkan dengan sejumlah penyakit autoinflamatori dan autoimun. Hal yang paling penting dari IFN-
γ dalam sistem imun adalah kemampuannya untuk menghambat replikasi virus secara langsung, Namun, yang
paling terpenting, adalah pengaruh immunostimulator dan immunomodulatornya.
17
IFN- γ berbeda dalam hal biokimia dan biologiknya dibandingkan dengan
IFN- α dan IFN-β, dimana keduanya dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi virus, IFN-
γ dihasilkan selama respon imun berlangsung oleh adanya antigen spesifik sel-sel T dan natural killer cells sel-sel NK yang dikumpulkan oleh IL-2. Pengaruh yang
ditimbulkannya termasuk mengaktifkan makrofag untuk meningkatkan fagositosis dan kemampuan membunuh sel-sel tumor seperti juga mengaktifkan dan
meningkatkan pertumbuhan sel-sel T sitolitik dan sel-sel NK.
11
Contoh aktivitas IFN- γ adalah:
a. Meningkatkan presentasi antigen oleh makrofag
17
Universitas Sumatera Utara
b. Mengaktifkan dan meningkatkan aktivitas lisosom di dalam makrofag
c. Meningkatkan aktivitas sel Th2
d. Mempengaruhi sel-sel normal untuk meningkatkan ekspresi molekul-
molekul MHC klas I e.
Mempromosikan adhesi dan mengikat leukosit-leuko sit yang bermigrasi
f. Mempromosikan aktivitas sel NK
g. Mengaktifkan APCs dan merangsang differensiasi Th1 dengan
pengaturan transkripsi faktor T.
17
IFN- γ meregulasi ekspresi antigen MHC klas I, dan menginduksi MHC klas II
dan ekspresi reseptor Fcγ pada makrofag dan sel-sel lainnya termasuk sel-sel limfoit, sel-sel endotel, sel-sel mast dan fibroblas sehingga IFN-
γ mempengaruhi kemampuan sel-sel tersebut untuk menyajikan antigen. Dengan diaktifkannya MHC klas II pada
sel-sel endotel, sel-sel ini kemudian menjadi peka terhadap aksi sel-sel T sitolitik spesifik klas II.
11
Secara fisiologi pembentukan osteoklas diatur oleh sitokin-sitokin utama osteoklastogenik M-CSF dan RANKL. Bagaimanapun, kondisi fisiologik yang
terjadi, seperti selama berlangsungnya inflamasi, infeksi, dan defisiensi estrogen, resorpsi tulang secara signifikan distimulasi sehubungan dengan penambahan
produksi faktor-faktor disregulasi pro- dan anti- osteoklastogenik, termasuk IFN- γ,
yang menjadi pusat mediator imun adaptif.
18
18
Universitas Sumatera Utara
Kini, diperlihatkan bahwa IFN- γ mempengaruhi pembentukan osteoklas
melalui sasaran langsung pada prekusor-prekusor osteoklas namun tidak langsung menstimulasi pembentukan osteoklas. IFN-
γ menyebabkan resorpsi tulang oleh stimulasi aktivasi antigen bebas sel T dan sel T menskresi faktor-faktor
osteoklastogenik RANKL dan TNF- α.
18
Studi tambahan mengungkapkan bahwa sebelum tereksposnya prekusor- prekusor osteoklas oleh RANKL, prekusor-prekusor osteoklas secara resisten
mengahambat pengaruh IFN- γ dengan menginduksi differensiasi terminal.
Bagaimanapun, IFN- γ secara fisiologi menginduksi ekspresi MHC klas II dan
menyajikan antigen. Akibatnya, IFN- γ memicu aktivasi sel T dan sel T mensekresi
faktor-faktor osteoklastogenik RANKL dan TNF- α.
18
Aktivitas pro-osteoklastogenik secara tidak langsung ini menjadi langsung meningkatkan aktivitas IFN-
γ pada prekusor-prekusor osteoklas, sehingga memicu terjadinya kehilangan tulang. Kesimpulannya, IFN-
γ mempunyai dua fungsi, secara langsung sebagai anti-osteoklastogenik dan secara tidak langsung sebagai pro-
osteoklastogenik.
18
--------ooOoo--------
19
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 MEKANISME DESTRUKSI JARINGAN PERIODONSIUM