Definisi Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Model Open System Interconnection OSI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Jaringan Komputer

2.1.1. Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hardisk, dan sebagainya. Wahana Komputer, 2003

2.1.2. Klasifikasi Jaringan Komputer

Berdasarkan daerah jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu : 1. Local Area Network LAN LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area lokal, seperti rumah, kantor atau group dari bangunan. LAN sekarang lebih banyak menggunakan teknologi berdasar IEEE 802.3 Ethernet switch, atau dengan Wi-Fi. Kebanyakan berjalan pada kecepatan 10, 100, atau 1000 Mbps. Dhoto, 2006 2. Metropolitan Area Network MAN Metropolitan Area Network mencakup area geografis sebuah kota seperti jasa televise kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank dengan banyak kantor cabang di satu kota. Tanenbaum, 2003 3. Wide Area Network WAN Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki luas jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara atau benua. Tanenbaum, 2003 2.1.3. Topologi Jaringan Komputer 2.1.3.1. Topologi Bus Topologi jaringan yang konfigurasi koneksi semua node terhubung menggunakan bus tunggal. Gambar 2.1. Topologi Bus

2.1.3.2. Topologi Ring

Topologi jaringan yang konfigurasi koneksi masing- masing node ada dua. Bila diurutkan, koneksi ini akan berbentuk melingkar. Gambar 2.2. Topologi Ring

2.1.3.3. Topologi Star

Topologi jaringan yang konfigurasi koneksinya adalah semua node terhubung pada satu node pusat, yang biasanya menggunakan peralatan hub atau switch. Node pusat ini yang melakukan rebroadcast semua transmisi yang diterima dari node- node yang ada ke tujuan masing-masing. Gambar 2.3. Topologi Star

2.1.3.4. Topologi Tree

Topologi jaringan yang konfigurasinya adalah gabungan dari beberapa topologi star sekaligus. 2.1.4. Media Transmisi 2.1.4.1. Media Terarah Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh : kabel. Jenis kabel secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Coaxial Kabel data yang menggunakan material tembaga dimana terdapat 2 bagian yaitu : a. Kabel inti ditengah. b. Kabel serabut disisi samping dengan dipisahkan oleh suatu isolator. Gambar 2.4. Kabel Coaxial 2. Twisted Pair Kabel berpilin Twisted Pair , menggunakan kabel berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk . Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirimkan bandwidth dengan jumlah yang besar. Gambar 2.5. Twisted Pair Jenis kabel berpilin menurut pelindungnya dibagi menjadi Unshielded Twisted Pair UTP dan Shielded Twisted Pair STP. 3. Fiber Optic Jenis kabel yang satu ini tidak menggunakan tembaga cooper, melainkan serat optik. Dimana sinyal yang dialirkan berupa berkas cahaya. Mampu mengirimkan bandwidth lebih banyak. Banyak digunakan untuk komunikasi antar backbone, LAN dengan kecepatan tinggi. Gambar 2.6. a Tampak samping, b FO dengan 3 core

2.1.4.2. Media Tidak Terarah

Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar, berikut contoh media tidak terarah : 1. Transmisi Radio Perkembangan teknologi komunikasi radio sangat pesat, penggunaan wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data menggunakan komunikasi radio ada beberapa cara yaitu : a. Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi. b. Dipantulkan melalui lapisan atmosfir. 2. Komunikasi Satelit Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelit. Menurut jaraknya satelit bisa dikategorikan menjadi : a. Geostationary b. Medium-Earth Orbit c. Low-Earth Orbit Gambar 2.7. Komunikasi Satelit

2.1.5. Model Open System Interconnection OSI

OSI Open System Interconnection model ISO 7498 mendifinisikan 7 layer model dari komunikasi data. Dimana bagian atas dari layernya layer 7,6,dan 5 difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawahnya layer 4, 3, 2 dan 1 berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Gambar 2.8. Model Referensi OSI Tabel 2.1. Tabel Keterangan Model Referensi OSI NAMA LAYER FUNGSI CONTOH FORMAT DATA Aplikasi Layer 7 Aplikasi yang saling berkomunikasi antar komputer. Aplikasi layer mengacu pada pelayanan komunikasi pada suatu aplikasi. Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, NFS, SMTP, SNMP. Presentasi Layer 6 Bertujuan untuk mendefinisikan format data, seperti ASCII text, binary dan JPEG. JPEG, ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI. Sesi Layer 5 Sesi layer mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan biasa disebut session. RPC, SQL, NFS, SCP Transport Layer 4 • Pengiriman reliable dan unreliable. • Koreksi error sebelum dikirim ulang. TCP, UDP, SPX Segmen Network Layer 3 Menghasilkan pengalamatan logika yang digunakan router untuk determinasi tujuan. IP, IPX Paket Data Link Layer 2 • Mengkombinasi bit ke bytes, dan bytes ke frame. • Mengakses media menggunakan MAC address. • Deteksi error tanpa koreksi Ethernet, HDLC Frame Physical Layer 1 • Memindah bit-bit antar perangkat. • Mengatur voltase dan kabel pinout. EIATIA-232, V-35 Bit

2.2. Multi-Protocol Label Switching

2.2.1. Pengertian Multi-Protocol Label Switching

Multi-Protocol Label Switching adalah arsitektur network yang didefinisikan oleh Internet Engineering Task Force IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer dua dengan routing di layer tiga untuk mempercepat pengiriman paket. Jaringan baru ini memiliki beberapa hal penting diantaranya: 1. MPLS mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP routers , serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data. 2. MPLS juga bisa menyediakan Quality of Service QoS dalam jaringan backbone , dan menghitung parameter QoS menggunakan teknik Differentiated services Diffserv sehingga setiap layanan paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan yang berbeda sesuai dengan skala prioritasnya.

2.2.2. Arsitektur MPLS

Arsitektur MPLS dipaparkan dalam RFC-3031 [Rosen 2001] adalah sebagai berikut :