tergantung mana yang lebih mudah dilakukan dalam penyelesaian sistem persanmaan linear dua variabel SPLDV yang dihadapi Simangunsong, 2006 :
153. 2.7.4
Metode Grafik Secara geometri persamaan
+ =
dapat digambarkan sebagai sebuah garis. Hal ini berarti Sistem Persamaan Linier Dua Variabel yang terdiri
dari dua persamaan dapat digambarkan sebagai dua buah garis dan pasangan bilangan
, yang memenuhi kedua persamaan yaitu titik potong kedua garis tersebut Simangusong, 2006:156.
Langkah-langkah menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan metode grafik sebagai berikut.
a. Gambarkan kedua garis yang mewakili persamaan linier pada satu bidang koordinat.
b. Tentukan koordinat titik potong kedua garis yang merupakan penyelesaian
2.8 Hasil Penelitian yang Relevan
Shofia 2014 menyatakan, hasil penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sub Pokok Bahasan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Langkah Penyelesaian Polya Siswa Kelas X IPA 3 SMA Negeri 3 Jember diperoleh bahwa kesalahan memahami
soal sebesar 5, kesalahan menyusun rencana sebesar 21,5, kesalahan melaksanakan rencana sebesar 22,875 dan kesalahan memeriksa kembali solusi
yang diperoleh sebesar 18. Diperoleh bahwa siswa cenderung melakukan kesalahan pada tahap melaksanakan rencana kemudian kesalahan menyusun
rencana serta kesalahan memeriksa kembali dan memahami soal. Adapun hal ini berbeda dengan apa yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan di SMPN 1
Jenggawah sub pokok bahasan aritmetika sosial. Pada materi SPLDV, siswa lebih banyak melakukan kesalahan pada tahap menyusun rencana dibanding
saat siswa memeriksa kembali. Hal ini bisa dijelaskan karena pada saat tahap melaksanakan rencana siswa dituntut melakukan sesuatu dan menyiapkan
langkah-langkah yang tepat untuk mencari nilai himpunan penyelesaian. Dalam tahap melaksanakan rencana inilah siswa bergantung pada pemahaman terhadap
soal yang diberikan. Akan tetapi saat tahap memeriksa kembali, siswa dapat secara langsung menyubstitusikan nilai dari himpunan penyelesaian ke SPLDV
Menurut Anastasia pembahasan untuk soal nomor 1 kesalahan memahami masalah sebesar 16,67, kesalahan menyusun rencana sebesar 31, kesalahan
meaksanakan rencana sebesar 100,dan kesalahn memeriksa kembali sebesar 33,33. Pembahasan soal nomor 2, kesalahan memahami masalah sebesar
16,67, kesalahan menyusun rencana sebesar 0, kesalahan meaksanakan rencana sebesar 50,dan kesalahn memeriksa kembali sebesar 50. Pembahasan
soal nomor 3, kesalahan memahami masalah sebesar 33,33, kesalahan menyusun rencana sebesar 66,7, kesalahan meaksanakan rencana sebesar
66,7,dan kesalahn memeriksa kembali sebesar 83,33. Dengan demikian secara keseluruhan kesalahan memahami masalah sebesar 22,22, kesalahan
menyusun rencana sebesar 33,33, kesalahan meaksanakan rencana sebesar 72,22,dan kesalahn memeriksa kembali sebesar 55,55.
Faktor penyebab kesalahan memahami masalah adalah siswa belum mampu memahami masalah dari soal. Dalam menyelesaikan soal yang berbentuk
pemecahan masalah siswa harus memahami soal tersebut dengan baik. Faktor penyebab kesalahan menyusun rencana siswa tidak mampu mengetahuihubungan
dari apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal sehingga tidak mampu menusun rencana. Faktor penyebab kesalahan melaksanakan rencana yaitu siswa tidak
menuliskan keterangan pada garis bilangan, salah dalam menentukan turunan suatu fungsi, kesaahan dalam proses perhitungan dan kesalahan penulisan
jawaban akhir. Faktor penyebab kesalahan memeriksa kembali jawaban yang diperoleh yaitu siswa tidak memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh.
20
BAB 3. METODE PENELITIAN