Karakteristik bambu Aspek Budidaya Bambu

sangat rendah yang rata-rata 1,81 . Rata-rata suhu pada siang hari waktu musim penghujan adalah 21°C dengan kelembaban mencapai 75,1 sedangkan pada musim kemarau rata-rata suhu pada siang hari dapat mencapai 25,83°C dan kelembaban udara rata 61 Nur dan Rahayu, 1995.

2. Karakteristik bambu

Bambu tergolong keluarga Gramineae rumput-rumputan disebut juga Hiant Grass rumput raksasa, berumpun dan terdiri dari sejumlah batang buluh yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 4-5 tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas- ruas berongga kadang-kadang masif, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Akar bambu terdiri dari rimpang rhizon berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang Widjaja, 1985.

3. Aspek Budidaya Bambu

Bambu kadang ada yang menganggap mengganggu lingkungan rumah, yang kemudian membabatnya. Padahal keberadaan pohon bambu tersebut juga dibutuhkan. Selain dapat sebagai konservasi penahan erosi, keberadaan pohon bambu juga memiliki fungsi ekonomi yang sangat tinggi. Jika budi daya tanaman bambu benar-benar diperhatikan, serta pemanfaatannya dimaksimalkan, akan mampu mendongkrak nilai ekonomis bambu itu sendiri, sekaligus meningkatkan penghasilan masyarakat pengguna bambu. Bahkan, tanaman bambu dapat dijadikan alternatif untuk mengganti tanaman kayu yang tidak diboleh ditebang akibat kebijakan moratorium loging Diniaty dan Sofia,2000. Universitas Sumatera Utara Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia, bambu memegang peranan sangat penting. Bahan bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat- sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan. Bambu menjadi tanaman serbaguna bagi masyarakat pedesaan. Bambu adalah tanaman yang sangat cepat tumbuh, paling tidak dalam 3 tahun menjadi tanaman yang tinggi dan lebat. Kedua, menghasilkan oksigen 35lebih banyak dibandingkan tanaman biasa, maka apabila ingin menghasilkan target jumlah oksigen untuk suatu wilayah atau kota, dapat tercapai lebih cepat karena pertumbuhannya yang cepat dibandingkan tanaman biasa. Ketiga, selain menghasilkan oksigen lebih banyak, bambu juga menyerap karbondioksida lebih banyak, sehingga patut dipikirkan untuk menanam tanaman bambu hias lebih banyak di daerah perkotaan untuk mengurangi efek polusi yang menjadi-jadi yang sebagian besar diakibatkan kendaraan bermotor. Keempat, tanaman bambu dapat meningkatkan muka air tanah dan meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Oleh karenanya perlu dimanfaatkan untuk ditanam di daerah yang sulit air baik karena tanahnya cenderung kering atau karena dalamnya permukaan air tanah. Kelima dapat menahan longsor tanah lebih baik dibandingkan pepohoanan biasa, ini dikarenakan karena akar bambu tipe akar serabut, sama halnya dengan pohon kelapa namun bambu masih dalam golongan rerumputan Diniaty dan Sofia, 2000. Universitas Sumatera Utara Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai macam konstruksi seperti rumah, gudang, jembatan, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat- alat rumah tangga. Dalam bentuk belahan dapat dibuat bilik, dinding atau lantai, reng, pagar, kerajinan dan sebagainya. Beberapa jenis bambu akhir-akhir ini mulai banyak digunakan sebagai bahan penghara industri supit, alat ibadah, serta barang kerajinan, peralatan dapur, topi, tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lain-lain Frick, Heinz, 2004.

4. Pemanfaatan Bambu