Deskripsi Karakteristik Responden Hasil Analisis Statistik

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor SEMASHUR merupakan salah satu dari 60 buah Sekolah Berasrama Penuh SBP, sejenis sekolah menengah elit di Malaysia. SEMASHUR terletak di daerah Batang Kali, Hulu Selangor, Malaysia. Sewaktu penelitian sedang dijalankan tahun 2010, sekolah ini mempunyai 885 orang pelajar, dimana mereka merupakan populasi bagi penelitian ini.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pelajar Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor yang berusia 17 tahun, yaitu seramai 100 orang. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling acak sederhana. Cara yang dipilih dalam pengambilan simple random sampling ini adalah teknik undian lottery technique. Sebelum ini, peneliti merancang untuk mengambil responden yang mempunyai rentang usia 13-17 tahun secara acak, namun akibat kendala tertentu, peneliti hanya berjaya mengambil pelajar-pelajar berusia 17 tahun sahaja sebagai responden. Tingkat pendidikan semua responden adalah sama. Bagi distribusi jenis kelamin dalam penelitian ini, terdapat 50 responden laki-laki dan 50 responden wanita. Distribusi ini didapati sama rata walaupun sampel sudah dipilih secara acak. Gambaran distribusi jenis kelamin adalah seperti berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.0. Distribusi Jenis Kelamin Dalam Penelitian

5.1.3. Hasil Analisis Statistik

Setelah dianalisa menggunakan SPSS, didapati bahwa distribusi frekuensi pengetahuan pelajar SEMASHUR mengenai efek rokok terhadap sistem-sistem tertentu adalah seperti berikut: Gambar 5.1 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem kardiovaskuler Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem kardiovaskuler, didapati majoritas pelajar 94 tahu bahwa merokok mengakibatkan penyakit jantung koroner, berakibat buruk pada pembuluh darah otak dan perifer. Sistem Kardiovas kuler tidak tahu 4 kurang tahu 2 tahu 94 tidak tahu kurang tahu tahu 50 50 10 20 30 40 50 Laki-laki Perempuan Distribusi Jenis Kelamin Universitas Sumatera Utara Terdapat 2 yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok hanya menyebabkan takikardia, tetapi tidak mengakibatkan gangguan ritma jantung. Empat persen pelajar didapati tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem kardiovaskuler. Gambar 5.2 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem respiratori Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem respiratori, didapati bahwa majoritas pelajar 95 tahu bahwa rokok bisa mendatangkan efek buruk pada seluruh struktur pernafasan, dan menjadi penyebab utama kanker paru- paru. Terdapat 5 pelajar yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok hanya menyebabkan kanker paru-paru, tanpa mengganggu struktur- struktur lain pada sistem dan saluran pernafasan. Didapati tiada pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem respiratori. Sistem Respiratori tidak tahu kurang tahu 5 tahu 95 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap kulit Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap kulit, didapati bahwa majoritas pelajar 54 tahu bahwa rokok bisa menyebabkan kulit lebih mudah mengeriput dan rambut lebih mudah rontok. Terdapat 27 pelajar yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok menyebabkan kulit sering terkelupas dan rambut lebih mudah rontok. Sembilan belas persen pelajar didapati tidak tahu akan efek rokok terhadap kulit dan rambut. Kulit dan Rambut tidak tahu 19 kurang tahu 27 tahu 54 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem otot Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem otot, didapati bahwa majoritas pelajar 94 tahu bahwa rokok bisa menyebabkan kelemahan pada otot rangka akibat suplai darah ke otot yang berkurang. Terdapat 1 pelajar yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok bisa melemahkan otot akibat bertambahnya bekalan oksigen ke otot. Manakala terdapat 5 pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem otot. Sistem Otot tidak tahu 5 kurang tahu 1 tahu 94 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem skeletal Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem skeletal, didapati bahwa majoritas pelajar 58 kurang tahu bahwa rokok bisa meningkatkan risiko tulang menjadi rapuh akibat berkurangnya suplai oksigen ke tulang. Mereka lebih bersetuju bahwa rokok bisa meningkatkan risiko tulang menjadi rapuh akibat menumpuknya tar di jaringan tulang. Terdapat 28 pelajar yang sememangnya tahu bahwa rokok bisa meningkatkan risiko tulang menjadi rapuh akibat berkurangnya suplai oksigen ke tulang. Manakala terdapat 14 pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem skeletal. Sistem Skeletal tidak tahu 14 kurang tahu 58 tahu 28 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem imun Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem imun, didapati bahwa majoritas pelajar 69 tahu bahwa rokok bisa melemahkan lagi sistem imun tubuh dan lebih mudah mendapat infeksi. Terdapat 12 pelajar yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok bisa melemahkan lagi sistem imun dalam menghadapi infeksi jamur dan bakteri sahaja. Manakala terdapat 19 pelajar tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem imun. . Sistem Imun tidak tahu 19 kurang tahu 12 tahu 69 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem endokrin Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem endokrin, didapati bahwa majoritas pelajar 63 tahu bahwa rokok bisa mengganggu keseimbangan banyak hormon, terutamanya noradrenalin. Terdapat 18 pelajar yang tergolong dalam kategori ‘kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok hanya bisa mengganggu hormon-hormon yang mempunyai reseptor di paru-paru dan jantung. Manakala terdapat 19 pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap kesehatan. Sistem Endokrin tidak tahu 19 kurang tahu 18 tahu 63 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.8 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem genitourinaria Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem genitourinaria, didapati bahwa majoritas pelajar 38 kurang tahu bahwa rokok paling sering menyebabkan kanker kandung kemih. Mereka lebih bersetuju bahwa rokok sememangnya bisa menyebabkan kanker kandung kemih, tapi tidak begitu sering. Terdapat 28 pelajar yang sememangnya tahu bahwa rokok paling sering menyebabkan kanker kandung kemih. Manakala terdapat 34 pelajar tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem genitourinaria. . Sistem Genitourinaria tidak tahu 34 kurang tahu 38 tahu 28 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.9 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap janin pada ibu hamil merokok Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap janin sewaktu ibu hamil, didapati bahwa majoritas pelajar 91 tahu bahwa merokok pada wanita hamil bisa mengganggu proses tumbuh kembang janin yang masih berada dalam kandungan ibu. Terdapat 8 pelajar yang tergolong dalam kategori ’kurang tahu’ berpendapat bahwa rokok mengganggu perkembangan intelektual janin sahaja, tetapi tidak mengganggu proses tumbuh kembang janin. Manakala terdapat 1 pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap janin pada ibu hamil yang merokok. Janin tidak tahu 1 kurang tahu 8 tahu 91 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.10 Persentase pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem gastrointestinal Bagi pengetahuan pelajar mengenai efek rokok terhadap sistem gastrointestinal, didapati bahwa majoritas pelajar 50 kurang tahu bahwa rokok bisa menyebabkan sakit maag dan menyebabkan pemuntahan asam lambung ke saluran cerna atas. Mereka lebih bersetuju bahwa merokok bisa menyebabkan radang gusi akibat terjadinya pelebaran pembuluh darah di daerah gusi. Terdapat 34 pelajar yang sememangnya tahu bahwa rokok bisa menyebabkan sakit maag dan menyebabkan pemuntahan asam lambung ke saluran cerna atas. Manakala terdapat 16 pelajar yang tidak tahu akan efek rokok terhadap sistem gastrointestinal. Sistem Gastrointestinal tidak tahu 16 kurang tahu 50 tahu 34 tidak tahu kurang tahu tahu Universitas Sumatera Utara Gambar 5.11 Persentase tingkat pengetahuan pelajar SEMASHUR mengenai efek rokok terhadap kesehatan Secara keseluruhan, didapati 49 pelajar SEMASHUR mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mengenai efek rokok terhadap kesehatan, 50 tergolong dalam tingkat pengetahuan sedang, dan hanya 1 yang tergolong dalam tingkat pengetahuan buruk, dimana kesehatan tubuh itu diwakili oleh sistem kardiovaskuler, respiratori, kulit dan rambut, otot, skeletal, imun, endokrin, genitourinaria, janin dan gastrointestinal.

5.2. Pembahasan