Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Lubis, 2010 masa pubertas ialah suatu fase perkembangan yang di tandai dengan terjadinya kematangan organ seksual dan tercapainya kemampuan reproduksi. Masa pubertas pada anak perempuan ditandai dengan peningkatan lemak tubuh dan berat badan. Sehingga para remaja merasa minder dengan bentuk tubuh yang di miliki. peningkatan berat badan pada remaja putri berhubungan dengan masa pubertas. Perkembangan masa pubertas saat ini sangat di pengaruhi denganberat badan yang ideal, karena fenomena sekarang ini di mana para remaja putri ingin merasa lebih percaya diri jika mempunyai berat badan yang ideal hal inilah yang menyebabkan para remaja melakukan praktek diet, namun cara diet yang mereka lakukan sering kali tidak sesuai dengan dengan aturan diet yang benartetapi justru mereka sering kali melakukan diet yang salah. Menurut Neumark-Sztainer,2002 Cara praktek diet yang salah tersebut akibatnya dapat menimbulkan masalah-masalah kesehatan seperti : 1 anemia gizi besi, 2 kekurangan gizi, 3 gangguan pertumbuhan fisik, 4 perkembangan psikososial, pada masa remaja meningkatkan resiko timbulnya perilaku makan menyimpang eating disorder seperti anorexia nervosa susah makan dan bullimia nervosa memuntahkan kembali makanan yang telah di makan Berbagai penelitian sudah banyak dilakukan untuk mengetahui prevalensi diet penurunan berat badan yang dilakukan oleh remaja putri terutama bagi remaja putri yang sedang menginjak masa pubertas karena pada masa inilah ciri seks primer dan seks sekunder akan terlihat semakin jelas dan hasil penelitian tersebut seluruhnya menunjukan tingginya prevalensi diet pada remaja putri. Prevalensi diet penurunan berat badan menunjukan peningkatan yaitu sebanyak 50 - 60 remaja putri menganggap diri mereka gemuk dan berusaha diet. Sebuah penelitian yang dilakukan di Jakarta pada siswi di SMA 70 menunjukan sebanyak 51.3 responden memiliki riwayat diet dalam satu tahun terakhir.Sebuah studi serupa juga dilakukan terhadap remaja putri di SMPN 1 Surabaya menunjukan bahwa sebesar 45 responden melakukan diet dengan tujuan menurunkan berat badan Arini, 2006. Berbagai macam faktor telah diidentifikasi untuk mengetahui faktor- faktor yang meningkatkan resiko pada remaja putri untuk menerapkan perilaku diet untuk menurunkan berat badan. Menurut Telemark County, Norwegia dalam Inger M,2011 menyebutkan data diet diperoleh dari laporan orang tua menggunakan kuesioner frekuensi makan remaja putri tinggi dan berat yang diukur secara obyektif, dan berat badan yang berlebih di definisikan menggunakan standar internasional. Analisis komponen utama diterapkan untuk mengidentifikasi pola makan.Penggunakan regresi logistik ganda untuk menghitung rasio yang disesuaikan OR dan interval kepercayaan 95 CI untuk kelebihan berat badan. Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas maka dapatdi simpulkanremaja putri yang mengalami obesitas, masalah ini muncul ketika menginjak masa pubertas, karena pada masa inilah keinginan yang dimiliki oleh para remaja sangatlah tinggi salah satunya yaitu keinginan untuk memiliki bentuk tubuh ideal. Adapun didapat data prevalensi obesitas pada anak dan remaja meningkat tajam di seluruh dunia. Di Jakarta 1998 pada umur 6-12 tahun ditemukan obesitas sekitar 4, pada anak remaja 12-18 tahun ditemukan 6,2,dan umur 17-18 tahun 11,4 . Penelitian di Semarang 2003 menunjukkan proporsi obesitas pada murid sekolah dasar usia 6-7 tahun adalah sebesar 10,6-19, bahkan di salah satu sekolah dasar favorit di Semarang 2004 diperoleh prevalensi obesitas sebesar 28,6 Setiyorini, 2004. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh L 17 tahun siswi SMA Muhammadiyah 1 Malang: ...saya pemah melakukan diet saat kelas 2 SMP, karena saya merasa berat badan saya sangat berlebihan obesitas dan saya juga sering di ejek oleh teman-teman.... Komunikasi Personal, Maret 2012 Banyak usaha yang di lakukan para remaja putri untuk membentuk tubuh yang ideal agar menjadi kurus di antaranya melakukan diet, berolahraga yang berlebihan dan mengkonsumsi obat pelangsing.Dacey dan Kenny, 2001. Sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang saya lakukan di 3 SMA ada sekitar 63,3 siswi yang melakukan diet. Diet yang mereka lakukan biasanya dengan cara melewatkan makan malam, diet tersebut mereka lakukan pada saat mereka kelas 3 SMP dan ada juga yang saat ini sedang menjalani program diet. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang perilaku diet pada remaja masa pubertas yang dilakukan di SMA Muhamadiyah 1 Malang, di SMK Muhamadiyah 1 Malang dan SMK Muhamadiyah 2 Malang.

1.2 Rumusan Masalah