Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang didapatkan pada proses bubut keras baja AISI O1 dengan kekerasan 60 HRC menggunakan pahat keramik Al 2 O 3 + TiC CC650 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Model matematika umur pahat Tc, dan volume pembuangan bahan Qc diperoleh melalui pengumpulan data menggunakan metode faktorial 2 3 selanjutnya dianalisis menggunakan metode multi linear regression, sehingga menghasilkan persamaan matematik yang penyusunannya didasarkan pada pengembangan formula Taylor dengan hasil sebagai berikut : Tc = 51,233226.V 0,58 .f 0,146 .a 0,0001 dan Qc = 51,233226.V 0,42 .f 0,584 .a 1,0000 , analog dengan Tc dan Qc model matematik laju pembuangan geram MRR juga telah berhasil diperoleh dari korelasi QcTc yaitu : MRR = V -0,16 .f 0,438 .a 0,9999 . 2. Ketiga model Tc, Qc, dan MRR, digunakan untuk proses pengayaan data bagi menghasilkan kondisi pemotongan optimum menggunakan metode Ginting dan Nouari 2007, dari metode tersebut diperoleh kondisi pemotongan optimum adalah pada kecepatan potong V 95 mmin dan 104 mmin, pemakanan f 0,09 mmrev dan 0,08 mmrev, dan kedalaman potong a 0,25 mm. 3. Kondisi pemotongan optimum juga diperoleh menggunakan metode RSM dan hasil menunjukkan bahwa kondisi pemotongan optimum adalah pada V 95 58 Yuliarman : Studi Pemotongan Optimum Pembubutan Keras dan Kering baja Perkakas AISI O1 Menggunakan Pahat Keramik Al2O3 + TiC, 2008. USU e-Repository © 2008. 59 mmin dan 92 mmin, pemakan f 0,09 mmrev dan 0,08 mmrev, dan kedalaman potong a 0,25 mm. 4. Dari kurva hubungan V-Tc-MRR yang diGambarkan berdasarkan metode Ginting dan Nouari 2007 dapat disimpulkan bahwa laju pemotongan tinggi tidak dapat dilakukan pada pembubutan keras dan kering baja AISI O1 menggunakan pahat keramik apabila kriterianya adalah sebagaimana pembubutan baja pada umumnya dengan kecepatan potong lebih besar atau sama dengan 350 mmin. 5. Hasil yang diperoleh menggunakan metode Ginting dan Nouari 2007 menunjukkan kesesuaian dengan hasil menggunakan metode RSM pada kondisi pemotongan V 95 mmin, pemakan f 0,09 mmrev, dan kedalaman potong a 0,25 mm. 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemesinan keras dan kering baja AISI O1 dapat dilakukan dan kondisi pemotongan optimum telah diperoleh yaitu pada kecepatan potong V 95 mmin, pemakanan f 0.09 mmrev, dan kedalaman potong a 0,25 mm.

5.2. Saran