2.6. Landasan Teori
Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya, yang meliputi 1 sampai 2 desa. Dalam
melaksanakan tugasnya bidan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas setempat dan bekerjasama dengan perangkat desa.
Kegiatan pembinaan untuk meningkatkan peranan bidan desa di tiap tingkat administratif adalah pada tingkat kabupaten lebih bersifat operasional, salah satunya
adalah supervisi dari kabupaten ke Puskesmas, sesuai kebutuhan dan prioritas. Prioritas supervisi diberikan kepada Puskesmas yang mempunyai masalah dalam
pembinaan teknis bidan dan tingkat kinerja bidan di desanya rendah. Kegiatan pembinaan peranan bidan desa pada tingkat Puskesmas bersifat
pelaksanaan pembinaan langsung yaitu: 1 bimbingan teknis pra-penempatan dilakukan melalui kegiatan magang selama 2 minggu di puskesmas, 2 temu kerja
bulanan berkala di puskesmas yang dapat merupakan bagian dari mini lokakarya, 3 forum penyegaran pengetahuan bidan desa yang diadakan 1-2 kali per bulan,
dipimpin oleh dokter danatau bidan puskesmas; 4 supervisi dokterbidan Puskesmas kepada bidan di desa dengan tingkat kinerja kurang atau rendah.
Bidan Koordinator sebagai supervisor harus memahami pengetahuan dan keterampilan mengkoordinasikan sistem kerja, menyusun rencana, memimpin,
berkomunikasi, memberikan umpan balik yang efektif, menilai kinerja, mendisiplinkan bidan desa, dan mengelola waktu dengan baik. Faktor-faktor yang
membantu disiplin diri bidan desa secara positif dengan mengidentifikasi bidan desa
Linda Pusri Winarni : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peranan Bidan Desa Dalam Menurunkan..., 2007 USU e-Repository © 2008
yang memiliki masalah pribadi serta menanganinya. Penanganan program bidan desa oleh pemerintah harus memperhatikan faktor
karakteristik seperti : umur, tingkat pendidikan, kemampuan, masa kerja, dan asal bidan desa sehingga benar-benar mampu memberikan pelayanan sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan. Demikian juga dengan dukungan kondisi lingkungan lokasi tempat tinggal, dan keamanan lingkungan perlu diperhatikan sehingga
seluruh bidan desa mampu meningkatkan peranan penyuluhan, rujukan, ANC, pelatihan dukun bayi, dan pelayanan KB dalam upaya menurunkan angka kematian
ibu di Kabupaten Aceh Utara.
2.7 Kerangka Konsep Penelitian Faktor Internal