Eksplorasi dan Pengembangan Tanaman Jeruk Keprok Maga (Citrus nobilis kultivar Maga)Melalui Teknik Okulasi

EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANAMAN JERUK KEPROK MAGA(Citrus nobilis kultivar Maga )
MELALUI TEKNIK OKULASI
TESIS OLEH LENI DOHARNI 057001004/AGRONOMI
PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANAMAN JERUK KEPROK MAGA(Citrus nobilis kultivar Maga )
MELALUI TEKNIK OKULASI
TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Pertanian Dalam Program
Studi Agroekoteknologi pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
OLEH LENI DOHARNI 057001004/AGRONOMI
PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian


: EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANAMAN JERUK KEPROK MAGA(Citrus nobilis kultivar Maga ) MELALUI TEKNIK OKULASI

Nama NIM Program Study

: LENI DOHARNI :057001004 :AGRONOMI

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Luthfi A. M. Siregar, SP. MSc.Ph.D) Ketua

(Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS) Anggota

Ketua Program Studi

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP

Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Leni Doharni, Eksplorasi dan Pengembangan Tanaman Jeruk Keprok Maga (Citrus nobilis kultivar Maga)Melalui Teknik Okulasi, dibawah bimbingan Lutfi Azis Mahmud Siregar dan Rosmayati.
Tujuan dari penelitian ini adalah eksplorasi dan karakterisasi Jeruk Keprok Maga. Perkembangbiakan Jeruk Keprok Maga melalui Teknik Okulasi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal dan di Padang Sidimpuan pada bulan Juli – Oktober 2009. Metode yang digunakan eksplorasi dan pengumpulan data base menggunakan paspor data. Penelitian perbanyakan tanaman dengan menggunakan teknik okulasi disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor pertama perlakuan batang bawah dan faktor kedua adalah aplikasi zat pengatur tumbuh.
Hasil penelitian Jeruk Keprok Maga di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing - Natal diperoleh beberapa karakter morfologis yang cirinya sama antara lain jumlah benang sari (1 kuantum), bentuk tajuk, bentuk daun, tipe daun, warna bunga, warna daging buah, tekstur daging buah dan aroma buah. Berdasarkan hasil dendogram 50 aksesi jeruk keprok maga berdasarkan karakter rasa buah, warna kulit, bentuk dan warna daun. Pada jarak taksonomi 1,05 terbagi menjadi 2 kelompok dengan karakter pembeda utama yaitu kultivar berasa asam, manis segar, manis legit dan manis. Tanaman hasil eksplorasi yang dikembangkan untuk perbanyakan dengan teknik okulasi adalah Aksesi Huta Tinggi 5 dan Huta Tinggi 15. Perlakuan batang bawah berupa perompesan daun menunjukkan perbedaan dalam keberhasilan dan pertumbuhan okulasi dan tidak dapat interaksi antara perlakuan batang bawah dengan aplikasi Dekamon 23,43 L dalam peningkatan keberhasilan dan pertumbuhan okulasi. Kata kunci : Jeruk keprok maga, eksplorasi, karakter, aksesi dan okulasi.
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT Leni Doharni, Exploration and Development of Maga Tangerine Cultivar (Citrus nobilis var. chrysocarpa) by Grafting Techniques, supervised by Luthfi Azis Mahmud Siregar and Rosmayati. The purpose of this research is the exploration and characterization of tangerines Maga. Breeding maga tangerine through grafting technique. The study was conducted in the Peak District Sorik Marapi Mandailing - and in Padang Sidimpuan this month in July-October 2009. The method used and the collection of exploration data base using passport data. Research plant propagation by grafting techniques have been prepared using 2-factor randomized block design with 3 replications, the first treatment root stock and the second is the application of plant growth regulators. The results maga tangerine in Peak District Sorik Marapi Mandailing – obtainable some character morphological characters obtained some common characteristics such as the number of stamens (one quantum), crown shape, leaf shape, leaf type, flower color, flesh color, flesh texture and flavor of the fruit. Based on the 50 accession tangerine maga based character maga tangerine fruit flavor, color, shape and color of leaves. At a distance of 1.05 taxonomy divided into 2 groups with the main distinguishing characteristics of cultivars sour, fresh sweet, sweet sticky and sweet. Plant exploration results developed for propagation by grafting technique is Accession Highs 5 and 15. Treatment root stock leaves form perompesan shows the difference in the success and growth of grafting and can not be interaction between root stock treatment with L 23.43 decamon applications in improving the success and growth of grafting.
Keywords: Citrus Maga Tangerine, Exploration, Character, Accession and Grafting
Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP Leni Doharni dilahirkan di Simangambat 14 Maret 1979, anak pertama dari empat bersaudara, putri dari pasangan H. Ali Imran Hutajulu dan Hj. Masbulan Harahap. Menamatkan pendidikan SD Negeri 142548 Simangambat tahun 1992, SMP Negeri 1 Siabu Tahun 1995, SMA Negeri 3 Plus Sipirok 1998. Kemudian melanjutkan Pendidikan di Universitas Sumatera Utara, Medan pada Fakultas Pertanian Program Studi Pemuliaan Tanaman. Tahun 1998 melalui jalur UMPTN. Pada Tahun 2005 melanjutkan Pendidikan ke Program Magister Sekolah Pasca Sarjana, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul Eksplorasi dan Pengembangan Jeruk Keprok Maga (Citrus nobilis kultivar Maga ) Melalui Teknik Okulasi yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP. MSc. PhD. Selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS. Selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis selama menyusun tesis ini, serta kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Jenimar, MS. atas bimbingannya kepada penulis.
Ucapan Terimakasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda H.Ali Imran Hutajulu dan Ibunda Hj.Masbulan Harahap, dukungan dan doanya. Serta kepada Adik – adik saya yang banyak memberikan bantuan juga doanya.

Terimakasih kepada Bapak H. Ir. Guslim, Ms kepada Ibu Hj. Roslelli Lubis atas semua bimbingan dan motivasinya kepada saya. Terima kasih kepada Adik Saya Sahril, SP,MP. Sahabat – sahabat dan Adik – adik saya yang telah memberikan semangat dan telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis menyadari Tesis ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Tesis ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tulisan ini bermanfaat.
Medan, Januari 2013
Penulis
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................i
ABSTRACT ........................................................................................................ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................ix
PENDAHULUAN .............................................................................................1 Latar Belakang...........................................................................................1 Perumusan Masalah...................................................................................4 Tujuan Penelitian.......................................................................................5 Hipotesis Penelitian ...................................................................................5 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................6 Botani Tanaman Jeruk ...............................................................................6 Syarat Tumbuh ..........................................................................................7 Iklim ...................................................................................................7 Tanah ..................................................................................................7 Eksplorasi ..................................................................................................7 Perbanyakan Tanaman dengan Teknik Okulasi ........................................10
BAHAN DAN METODE PENELITIAN........................................................15 Eksplorasi dan Karakterisasi Jeruk Keprok Maga....................................15 Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................15 Bahan dan alat ..................................................................................15 Metode Penelitian ............................................................................15 Pengaruh Perlakuan Batang Bawah dan Pemberian ZPT Terhadap Pertumbuhan Bibit Okulasi Tanaman Jeruk Keprok kultivar Maga .........18 Wahtu dan Tempat ...........................................................................18 Bahan dan Alat.................................................................................18 Metode Penelitian ............................................................................19
Universitas Sumatera Utara


PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................................22 Eksplorasi dan Karakterisasi Jeruk Keprok Maga ...............................22 Penentuan Lokasi ..........................................................................22 Pengambilan Sampel.....................................................................22 Peubah Amatan .............................................................................22 Bentuk Batang........................................................................22 Bentuk tajuk ...........................................................................22 Ukuran Daun ( cm ) ...............................................................22 Warna Daun ...........................................................................22 Bentuk Daun ..........................................................................23 Tipe Daun...............................................................................23 Warna Bunga..........................................................................23 Jumlah Benang Sari ...............................................................23 Bentuk buah ...........................................................................23 Berat Buah ( gr ).....................................................................23 Warna Kulit............................................................................23 Tebal Kulit .............................................................................23 Panjang Tangkai buah ( mm ) ................................................24 Rasa Daging Buah .................................................................24 Warna Daging Buah ...............................................................24 Tekstur Daging Buah..............................................................24 Aroma Buah............................................................................24 Warna Daging Buah ...............................................................24 Panjang Tangkai Buah............................................................24 Pengaruh Perlakuan Batang Bawah dan Pemberian ZPT Terhadap Pertumbuhan Bibit Okulasi Tanaman Jeruk Keprok Maga ..................25 Persiapan Lahan.............................................................................25 Persiapan Batang Bawah ...............................................................25 Pengambilan Cabang Mata Tunas ................................................25 Okulasi Jeruk Keprok Maga ..........................................................25 Aplikasi ZPT Dekamon 23.43L.....................................................27 Pemeliharaan Tanaman..................................................................27 Penyiraman Tanaman..............................................................27 Penyiangan ..............................................................................27 Pembuangan Tunas Liar .........................................................27 Pengendalian Hama dan Penyakit...........................................27 Peubah Amatan..............................................................................28 Persentase Keberhasilan Okulasi ( % ) ...................................28 Saat Tunas Melentis ( hari ) ....................................................28 Panjang Tunas ( cm ) ..............................................................28 Jumlah Daun ( Helai ) .............................................................28 Diameter Tunas ( mm ) ...........................................................28
HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................29 Hasil ......................................................................................................29 Eksplorasi dan Karakterisasi Morfologis Jeruk Keprok Maga............29 Pengaruh Perlakuan Batang Bawah dan Pemberian ZPT Terhadap Pertumbuhan Bibit Okulasi Tanaman Jeruk Keprok Maga ..................47
Universitas Sumatera Utara

Persentase Keberhasilan Okulasi...................................................47 Saat Tunas Melentis.......................................................................48 Panjang Tunas................................................................................49 Jumlah Daun ..................................................................................52 Diameter Tunas..............................................................................54 Pembahasan ..........................................................................................58 Eksplorasi dan karakteris Jeruk Keprok Maga .....................................58 Pengaruh Perlakuan Batang Bawah dan Pemberian ZPT terhadap Pertumbuhan Bibit Okulasi....................................................63 KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................67 Kesimpulan ...........................................................................................67 Saran .....................................................................................................68 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................69
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
No Hal 1. Kriteria Variabilitas Fenotipe Berdasarkan Uji Bartlett Dan
Perbandingan Keragaman Dengan Standar Deviasi ..................................18 2. Karakter – Karakter Morfologis Batang ....................................................29 3. Karakter – Karakter Morfologis Daun .......................................................31 4. Karakter – Karakter Morfologis Bunga .....................................................33 5. Karakter – Karakter Morfologis Buah .......................................................35 6. Variabilitas Karakter Kuantitatif Jeruk Keprok Kultivar Maga
Berdasarkan Uji Bartlett Dan Perbandingan Keragaman Dengan Standar Deviasi ..........................................................................................40 7. Pembagian Tujuh Karakter Fenotipe Jeruk Keprok Kultivar Maga Menjadi Sub Karakter ................................................................................44 8. Rataan Keberhasilan Okulasi Dari Perlakuan Batang Bawah (M) Dan Konsentrasi Dekamon 23.43L (D) .....................................................48 9. Rataan Saat Tunas Melentis Dari Perlakuan Batang Bawah (M),Konsentrasi Dekamon 23.43L (D)......................................................49 10. Rataan Panjang Tunas Dari Perlakuan Batang Bawah (M), Konsentrasi Dekamon 23.43L (D) .............................................................50 11. Rataan Jumlah Daun Dari Perlakuan Batang Bawah (M), Konsentrasi Dekamon 23.43L (D) .............................................................52 12. Rataan Diameter Tunas Dari Perlakuan Batang Bawah (M), Konsentrasi Dekamon 23.43L (D) .............................................................55
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
No hal 1. Bentuk Menjulang Tanaman Jeruk Keprok Maga ......................................42 2. Penampilan Bentuk Dan Warna Jeruk Keprok Maga .................................42 3. Penampilan Bagian Dalam Jeruk Keprok Maga .........................................43 4. Bentuk Daun Jeruk Keprok Maga...............................................................43 5. Bentuk buah Jeruk Keprok Maga................................................................43 6. Dendongram 50 Aksesi Jeruk Keprok Maga Dari Berbagai Lokasi Berdasarkan Empat Karakter Fenotipe .......................................................45 7. Hubungan Antara Aplikasi Dekamon Dengan Panjang Tunas Pada Setiap Pengamatan ......................................................................................51 8. Hubungan Antara Aplikasi Dekamon Dengan Jumlah Daun Pada Setiap Pengamatan ......................................................................................53 9. Hubungan Antara Aplikasi Dekamon Dengan Diameter Tunas Pada Setiap Pengamatan .................................................................................................56 10. Penampilan Jumlah Daun Dari Hasil Jeruk Keprok Maga .........................57
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
No hal 1. Hasil Pengamatan Ekplorasi Jeruk Keprok Maga Di Tujuh Lokasi Sentra Produksi .....................................................................................................72 2. Peta Lokasi Kabupaten Mandailing Natal .................................................76 3. Panduan Dentifikasi Karakter Tanaman ....................................................77 4. Deskripsi Jeruk Keprok Varietas Maga .....................................................80 5. SKoring Penilaian Rasa Daging Buah Jeruk Keprok Maga ......................82 6. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Sibanggor Julu ..84 7. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Huta Tinggi.......85 8. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Hutanamale.......86 9. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Handel...............87 10. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Sibanggor Tonga .........................................................................................................88 11. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Sibanggor Jae....89 12. Skoring Karakter Morfologis Jeruk Keprok Maga Desa Hutabaringin .....90 13. Teknik Melakukan Test Organoleptik .......................................................91 14. Bagan Alir Penelitian .................................................................................92 15. Data Pengamatan Keberhasilan Okulasi ....................................................93 16. Data Pengamatan Saat Tunas Melentis......................................................94 17. Data Pengamatan Panjang Tunas 8 MSO (cm)..........................................95 18. Data Pengamatan Panjang Tunas 10 MSO (cm)........................................96 19. Data Pengamatan Panjang Tunas 12 MSO (cm)........................................97 20. Data Pengamatan Panjang Tunas 14 MSO (cm)........................................98 21. Data Pengamatan Jumlah Daun 8 MSO (helai) .........................................99 22. Data Pengamatan Jumlah Daun 10 MSO (helai) .....................................100 23. Data Pengamatan Jumlah Daun 12 MSO (helai) .....................................101 24. Data Pengamatan Jumlah Daun 14 MSO (helai) .....................................102 25. Data Pengamatan Diameter Tunas 8 MSO (mm) ...................................103 26. Data Pengamatan Diameter Tunas 10 MSO (mm) ..................................104 27. Data Pengamatan Diameter Tunas 12 MSO (mm) ..................................105 28. Data Pengamatan Diameter Tunas 14 MSO (mm) ..................................106
Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Leni Doharni, Eksplorasi dan Pengembangan Tanaman Jeruk Keprok Maga (Citrus nobilis kultivar Maga)Melalui Teknik Okulasi, dibawah bimbingan Lutfi Azis Mahmud Siregar dan Rosmayati.
Tujuan dari penelitian ini adalah eksplorasi dan karakterisasi Jeruk Keprok Maga. Perkembangbiakan Jeruk Keprok Maga melalui Teknik Okulasi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal dan di Padang Sidimpuan pada bulan Juli – Oktober 2009. Metode yang digunakan eksplorasi dan pengumpulan data base menggunakan paspor data. Penelitian perbanyakan tanaman dengan menggunakan teknik okulasi disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor pertama perlakuan batang bawah dan faktor kedua adalah aplikasi zat pengatur tumbuh.
Hasil penelitian Jeruk Keprok Maga di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing - Natal diperoleh beberapa karakter morfologis yang cirinya sama antara lain jumlah benang sari (1 kuantum), bentuk tajuk, bentuk daun, tipe daun, warna bunga, warna daging buah, tekstur daging buah dan aroma buah. Berdasarkan hasil dendogram 50 aksesi jeruk keprok maga berdasarkan karakter rasa buah, warna kulit, bentuk dan warna daun. Pada jarak taksonomi 1,05 terbagi menjadi 2 kelompok dengan karakter pembeda utama yaitu kultivar berasa asam, manis segar, manis legit dan manis. Tanaman hasil eksplorasi yang dikembangkan untuk perbanyakan dengan teknik okulasi adalah Aksesi Huta Tinggi 5 dan Huta Tinggi 15. Perlakuan batang bawah berupa perompesan daun menunjukkan perbedaan dalam keberhasilan dan pertumbuhan okulasi dan tidak dapat interaksi antara perlakuan batang bawah dengan aplikasi Dekamon 23,43 L dalam peningkatan keberhasilan dan pertumbuhan okulasi. Kata kunci : Jeruk keprok maga, eksplorasi, karakter, aksesi dan okulasi.
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT Leni Doharni, Exploration and Development of Maga Tangerine Cultivar (Citrus nobilis var. chrysocarpa) by Grafting Techniques, supervised by Luthfi Azis Mahmud Siregar and Rosmayati. The purpose of this research is the exploration and characterization of tangerines Maga. Breeding maga tangerine through grafting technique. The study was conducted in the Peak District Sorik Marapi Mandailing - and in Padang Sidimpuan this month in July-October 2009. The method used and the collection of exploration data base using passport data. Research plant propagation by grafting techniques have been prepared using 2-factor randomized block design with 3 replications, the first treatment root stock and the second is the application of plant growth regulators. The results maga tangerine in Peak District Sorik Marapi Mandailing – obtainable some character morphological characters obtained some common characteristics such as the number of stamens (one quantum), crown shape, leaf shape, leaf type, flower color, flesh color, flesh texture and flavor of the fruit. Based on the 50 accession tangerine maga based character maga tangerine fruit flavor, color, shape and color of leaves. At a distance of 1.05 taxonomy divided into 2 groups with the main distinguishing characteristics of cultivars sour, fresh sweet, sweet sticky and sweet. Plant exploration results developed for propagation by grafting technique is Accession Highs 5 and 15. Treatment root stock leaves form perompesan shows the difference in the success and growth of grafting and can not be interaction between root stock treatment with L 23.43 decamon applications in improving the success and growth of grafting.
Keywords: Citrus Maga Tangerine, Exploration, Character, Accession and Grafting
Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jeruk Keprok Maga merupakan salah satu komoditi buah buahan andalan Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif dengan kultivar atau varietas jeruk lainnya, yaitu penampilannya yang menarik dan rasanya yang manis dan aroma yang kuat serta daerah pemasarannya yang luas, selain Sumatera Utara juga daerah Sumatera Barat, Riau, Jakarta bahkan ekspor ke Singapura.
Jeruk Keprok Maga sampai saat ini masih merupakan tanaman pekarangan di daerah asalnya di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal. Sejarahnya menurut petani setempat bibit jeruk keprok Maga ini pada awalnya dibawa seorang santri dari kota Padang Panjang (Sumatera Barat) pada zaman penjajahan Belanda. Jeruk Keprok Maga ini dapat menghasilkan buah 200 – 300 kg/pohon pada umur 20 tahun s/d 100 tahun secara seedling, berbuah dua kali dalam setahun dengan musim panennya pada bulan April - Mei (panen kecil) dan September - Nopember (panen besar).
Jeruk Keprok Maga pada umumnya sangat disukai konsumen selain rasanya yang manis juga dengan aroma yang sangat khas lebih kuat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, harganya untuk tingkat pengecer berkisar antara Rp 13.000/Kg – Rp 18.000/ Kg. Pengembangan tanaman Jeruk Keprok Maga secara
Universitas Sumatera Utara

komersial cukup memberikan peluang pasar yang besar karena potensi harganya relatif menguntungkan.
Produktifitas Jeruk Keprok Maga di Kabupaten Mandailing Natal sangat jauh mengalami penurunan bahkan untuk pasar tradisional daerah setempat tidak mampu memenuhi permintaan konsumen. Sulit menemukan keberadaan Jeruk Keprok Maga, bagi konsumen yang berniat mengkonsumsi jauh jauh hari sudah memesan terlebih dahulu kepada pemilik pohon. Kemunduran hasil tersebut akibat dari gangguan penyakit terutama CVPD yang menyebabkan kerugian besar dan kematian sejumlah besar tanaman di daerah sentra produksi tanaman Jeruk Keprok Maga. Apabila tidak ada perhatian yang khusus bisa dipastikan tanaman jeruk ini bisa punah. Untuk mempertahankan dan menyelamatkan Jeruk Keprok Maga ini harus segera dilakukan upaya penyelamatan yang serius jika tidak dalam waktu tidak lama lagi varietas ini akan benar benar punah.

Keragaman genetik pada tanaman dapat dihasilkan dari hasil domestikasi yang telah berjalan sejak lama maupun proses adaptasi ekologis. Keragaman sifat sifat genetis yang secara fenotipe ditunjukkan melalui perbedaan penampilan.
Karakterisasi merupakan kegiatan penting dalam pengelolaan plasma nutfah yang digunakan untuk menyusun diskripsi varietas dalam rangka seleksi tetua pada program pemuliaan. Pada Jeruk Keprok Maga karakterisasi tidak hanya mengidentifikasi jenis Jeruk Keprok Maga, tetapi juga menentukan hubungan genetik atau kekerabatan diantara aksesi Jeruk Keprok Maga tersebut. Informasi tentang keragaman genetik berimplikasi dalam penentuan program pengembangan yang akan digunakan dan juga untuk menentukan program pemuliaan untuk mendapatkan varitas unggul serta konservasinya.
Universitas Sumatera Utara

Menurut Mac Kinnon dalam Aliokondra (2000) sistem konservasi dapat dicapai melalui cara berikut: (1) menjaga proses dan menopang kehidupan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan pembangunan, (2) melestarikan keanekaragaman plasma nutfah yang penting bagi program pemuliaan, dan (3) menjamin kesinambungan pendayagunaan spesies dan ekosistem oleh manusia yang mendukung kehidupan jutaan penduduk pedesaan serta dapat menopang sejumlah besar industri.
Perbanyakan tanaman jeruk dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (tanpa biji). Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, perbanyakan tanaman jeruk secara vegetatif dapat dilakukan dengan stek, cangkok, penyambungan tanaman dan sebagainya. Penyambungan tanaman pada tanaman jeruk dapat dilakukan dengan cara okulasi (budding) dan enten (grafting). Perbanyakan tanaman jeruk sampai saat ini umumnya dilakukan secara vegetatif dengan okulasi dan metode baku perbanyakan jeruk secara komersial (Barus, 1992).
Batang atas atau entres adalah calon bagian tajuk tanaman yang akan menghasilkan cabang, ranting, daun dan bunga. Mata tunas yang terdapat pada ranting ditempelkan pada batang bawah untuk menggabungkan sifat – sifat unggul dalam satu bibit tanaman (Wijaya dan Tuherkih, 1995). Jenis jeruk yang digunakan untuk batang bawah (ondersteam/rootstock) dipilih dari jenis yang mempunyai susunan perakaran luas dan kuat, daya adaptasinya terhadap lingkungan tinggi (tahan kekeringan) dan tahan toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan Nematoda (Soelarso, 1996).
Universitas Sumatera Utara

Upaya mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman okulasi dapat digunakan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). ZPT mencakup hormon dan senyawa yang berfungsi mengubah, mempengaruhi atau memodifikasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang terdapat secara alami maupun sintesis (Manurung, 1984).
Perumusan Masalah
Sejak tahun 1980 an hingga tahun 2002 Kecamatan Puncak Sorik Marapi di kabupaten Mandailing – Natal dikenal sebagai daerah sentra penghasil Jeruk Keprok Maga yang merupakan salah satu tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Adanya serangan CVPD yang sangat hebat awal tahun 2002 di sentra pertanamannya dikecamatan Puncak Sorik Marapi mengakibatkan kematian sejumlah besar tanaman Jeruk Keprok Maga sekaligus kerugian yang sangat besar bagi petani jeruk, Serangan CVPD ini hampir menghabiskan populasi tanaman Jeruk Keprok Maga di Kabupatan Mandailing - Natal dan minat petani yang beralih ketanaman perkebunan seperti Coklat dikhawatirkan Jeruk Keprok Maga ini benar benar habis karena ditinggalkan petaninya.
Mengingat keunggulan yang dimiliki oleh Jeruk Keprok Maga ini perlu dilakukan eksplorasi sekaligus mengembangkannya. Bangkitnya usaha budidaya sekaligus pelestarian Jeruk Keprok Maga ini tidak terlepas dari ketersediaan bibit yang berkualitas baik, adanya ketersediaan bibit diharapkan petani lebih bergairah untuk mengembangkan kembali usahanya agar produksi bisa kembali tinggi dan keberadaan tanaman Jeruk Keprok Maga tetap lestari.
Universitas Sumatera Utara

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kelestarian dan keberadaan plasma nutfah Jeruk Keprok Maga sekaligus pemamfaatan dalam program pemuliaan maupun konservasinya
Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui keberadaan Jeruk
Keprok Maga dengan melaksanakan eksplorasi dan karakterisasi morfologis Jeruk Keprok Maga sekaligus mengembangkanya dengan teknik okulasi untuk menghasilkan bibit yang berkualitas baik. Secara khusus penelitian ini juga bertujuan untuk pelestarian plasma nutfah Jeruk Keprok Maga.
Hipotesis Penelitian - Ada keragaman aksesi- aksesi Jeruk keprok Maga yang ada di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal. - Ada pengaruh perlakuan batang bawah dan pemberian ZPT Dekamon 23.43 L terhadap pertumbuhan bibit okulasi Jeruk Keprok Maga.
Kegunaan Penelitian Penelitian ini sebagai kegiatan ilmiah untuk menyusun Tesis dan

memperoleh gelar Magister Pertanian di Program Magister Sekolah Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan serta diharapkan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jeruk Keprok Maga
[
Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan ordo Rutales dan famili Rutaceae. Kultivar Jeruk Keprok Maga (Citrus nobilis Var Chrysocarpa) adalah merupakan jeruk unggulan dari daerah Sumatera Utara (Sinaga dkk ( 2000 ). Pohon jeruk mempunyai akar tunggang dan akar serabut dan mempunyai akar rambut. Daun tanaman jeruk berwarna hijau tua mengkilat pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah tangkai, daun bersayap dan pendek, kecil dan bentuk ovalis dengan panjang 6 – 8 cm, lebar lebih kurang 4 cm, dan tangkai daun 1 – 1,5 cm (Steenis,1978).
Jeruk Keprok Maga umumnya berbunga tunggal dan hanya sebagian kecil bunga majemuk, bentuk bunga mekar seperti bintang dan berwarna putih, terdapat pada ujung cabang dan ketiak daun (Sinaga dkk, 2000).
Bakal buah menumpang, bentuknya bulat, bulat pendek atau elips. Buah jeruk tergolong buah sejati tunggal dan berdaging, oleh karena itu buah yang masak tidak pecah, satu bunga menjadi satu bakal buah saja. Dinding buah tebal dengan lapisan kulit luar yang kaku, bau menyengat dan banyak mengandung minyak atsiri, lapisan ini disebut Flafedo, dimana mulanya berwarna hijau dan bila masak berwarna kuning atau jingga. Lapisan tengah seperti spons yang terdiri atas jaringan bunga karang berwarna putih disebut Albedo, sedangkan lapisan dalam bersekat membentuk ruang. Buah Jeruk Keprok Maga berbentuk gepeng sampai bulat gepeng, berukuran panjang 5,0 – 7,0 cm dan lebar 7,0 – 10,0 cm dan tergolong ideal dan sesuai selera pasar dengan berat rata – rata 150 – 200 gram/ buah. Disamping mempunyai warna kulit matang yang menarik juga mempunyai
Universitas Sumatera Utara

daya tahan simpan yang lama yaitu dapat mencapai 10 – 12 hari, setelah panen sehingga pemasarannya bisa lebih lama (Sinaga dkk, 2000). Syarat Tumbuh Iklim
Sesuai dengan kualifikasi iklim menurut Oldeman lokasi pertanaman Jeruk Keprok Maga dikecamatan Puncak Sorik Marapi kabupaten Mandailing - Natal terdiri atas tipe iklim D, dengan bulan basah 3–4 bulan dan bulan kering 1–2 bulan dengan temperatur rata–rata minimum 17°–20°C dan suhu rata–rata maksimum 26°–30°C dengan curah hujan 1200 – 2400 mm/tahun (Sinaga dkk, 2000). Tanah
Jenis tanah di lokasi pertanaman Jeruk Keprok Maga adalah Latosol yaitu Latosol cokelat kemerahan yang berasal dari batuan beku intermedier dengan derajat keasamaan tanah antara 5 – 5,6 dengan kandungan bahan organik cukup tinggi, topografi lokasi pertanaman Jeruk Keprok Maga bergelombang sampai berbukit dengan kemiringan 15 – 40, dengan ketinggian 400 – 800 mdpl (Sinaga dkk, 2000). Eksplorasi
Eksplorasi dilaksanakan secara bertahap dengan mengandalkan nara sumber dan sumber informasi, baik langsung dari pemberi informasi utama (key informan) maupun data kepustakaan (Bompard dan Kostermans 1985) Dalam kaitan ini dilakukan penggalian informasi keberadaan contoh tanaman, pengumpulan contoh tanaman dan deskripsi tanaman serta konservasi contoh tanaman hasil eksplorasi. Eksplorasi didukung oleh keterangan petani sebagai
Universitas Sumatera Utara

preferensi mereka terhadap plasma nutfah. Keterangan dari petani berupa tempat tumbuh tanaman yang akan dijadikan pertimbangan dalam karakterisasi dan deskripsi.
Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari, mengumpulkan dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan (Kusumo dkk. 2002). Plasma nutfah yang ditemukan diamati sifat fisik asalnya. Eksplorasi merupakan langkah awal dari konservasi tanaman. Kegiatan tersebut diawali dengan inventarisasi tanaman Jeruk Keprok Maga. Langkah pertama praeksplorasi adalah mencari informasi ke dinas atau instansi terkait untuk memperoleh informasi tentang jenis dan habitat tumbuhnya. Informasi ini kemudian dikembangkan pada saat eksplorasi ke lokasi sasaran yang umumnya daerah asal dan penyebaran jenis tanaman.
Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/OT.320/D/12/2011 menyatakan bahwa deskripsi varietas merupakan kumpulan karakter penciri varietas yang dapat digunakan untuk identifikasi dan pengenalan varietas yang dimaksud, pembanding dalam uji kebenaran varietas, serta acuan pengamatan morfologi tanaman dalam proses sertifikasi atau pemurnian varietas. Tiap karakter yang tercantum didalam deskripsi varietas merupakan hasil pengamatan dari uji keunggulan varietas yang dilaksanakan dalam bentuk adaptasi atau observasi. Mengingat bahwa karakter varietas untuk setiap komoditas tanaman berbeda, sehingga untuk memudahkan dalam penyusunan deskripsi perlu dibuat standar minimal parameter yang harus dicantumkan dalam deskripsi masing – masing komoditas.

Universitas Sumatera Utara

Metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan dalam studi adalah dengan melakukan pengamatan langsung berbagai informasi dilapangan mengenai berbagai jenis tanaman budidaya, khususnya tanaman buah buahan yang memiliki keunggulan spesifik yang diusahakan oleh masyarakat lokal dan prospek pengembangan selanjutnya. Keunggulan spesifik yang dimaksud adalah keunggulan dalam menampilkan karakter yang menjadi identitas keanekaragaman ditingkat genetik, seperti misalnya tahan hama dan penyakit, produksi tinggi, rasanya enak dan memiliki peranan penting dibidang sosial dan ekonomi masyarakat lokal (Purwanto, 2000).
Salah satu pendeteksian keragaman genetik adalah pencirian varietas. Pada umumnya pencirian kultivar berdasarkan atas asal daerah, warna kulit buah, warna daging buah, aroma dan rasa. Pengunaan karakter morfologi merupakan metode yang mudah dan cepat, namun kendala yang timbul adalah adanya faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil karakterisai secara visual.
Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis, misalnya akibat penyerbukan silang(Heywood, 1967). Perbedaan dan persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan (Suskendriyati et al, 2000).
Deskripsi karakter dari varietas harus diuraikan berdasarkan urutan bagian tanaman sebagai berikut : tanaman, batang, daun, tandan bunga dan bagiannya, buah dan bagiannya, biji, sifat lainnya (seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap cekaman, kualitas, data DNA, dsb). Untuk karakter yang merupakan bagian tanaman agar diurut sebagai berikut : habitat, tinggi, panjang, lebar, ukuran, bentuk, warna (dapat mengacu bagan warna yang telah
Universitas Sumatera Utara

baku), dan lain lain. Gunakan sistematika penulisan sifat yang ringkas, yaitu untuk setiap bagian tanaman diikuti oleh (:) dan karakter dipisahkan dengan (,) (Wibowo dan Adelyana, 2007) Perbanyakan Tanaman dengan Teknik Okulasi
Perbanyakan tanaman jeruk dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (tanpa biji). Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing–masing. Perkembangbiakan secara generatif memiliki kemungkinan tanaman baru dapat barubah dari sifat induknya dan masa juvenile atau waktu yang dibutuhkan sampai mulai berproduksi cukup lama yaitu 6 - 8 tahun, pohon yang terbentuk tinggi dengan percabangan agak jarang, sehingga produksi umumnya rendah. Sebaliknya perbanyakan tanaman jeruk dengan cara vegetatif akan didapatkan tanaman yang sifatnya sama dengan sifat pohon induk. Selain itu, waktu untuk berproduksi lebih cepat yaitu 3 - 4 tahun dan umumnya berpohon rendah serta bercabang banyak, sehinga memungkinkan untuk berproduksi lebih tinggi (Winarno, 1990).
Penyambungan tanaman adalah suatu tindakan menempatkan bagian dari satu tanaman ketanaman lain sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu gabungan dan kombinasi ini dapat tumbuh dengan baik (Barus dan Ginting, 1984). Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah bahwa kita dapat membuat bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat (Yusuf, 1993).
Banyak jenis pohon buah – buahan yang dapat diokulasi, ada yang mudah dilakukan dan ada juga yang susah dilakukan, jenis tanaman seperti Jeruk, Alpokat, Rambutan, Durian, Jambu biji dan Mangga sangat mudah untuk
Universitas Sumatera Utara

diokulasi dan berhasil dengan baik, sedangkan Sawo, Nangka, Duku dan Pala, jika diokulasi pertumbuhan tunasnya sangat sulit, jenis tanaman buah-buahan yang sampai saat ini belum biasa diokulasi adalah Manggis (Wudianto, 2000).
Untuk memperoleh tanaman sambungan yang baik diperlukan batang bawah dan batang atas yang keadaan serta sifat-sifatnya baik, seperti dibawah ini: a.Sifat/ keadaan sebagai batang bawah
- daya adaptasinya luas - keadaan perakaran kuat, banyak dan tahan terhadap keadaan tanah yang
tidak menguntungkan seperti adanya patogen tanah - memiliki kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batas - tidak berpengaruh negatif terhadap batang atas baik kualitas maupun
kuantitas buah pada tanaman yang terbentuk b. Sifat/ keadaan sebagai batang atas
- cabang dari pohon yang pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama penyakit

- bentuk dan ukuran cabang baik, serta umurnya sesuai dengan keadaan batang bawah
- diambil dari pohon induk dengan sifat-sifat yang diinginkan Daya kesesuaian yang tinggi dengan keadaan batang bawah sehingga tanaman kompatibel (Barus, 1992)
Beberapa jenis jeruk yang digunakan sebagai batang bawah di Sumatera Utara adalah:
Universitas Sumatera Utara

1. Rough Lemon (Citrus lemon) - system perakarannya sangat baik untuk tanah berbatu dan tanah yang kurang subur - biji menghasilkan 85 – 95 % poliembrioni nuselus - tahan terhadap penyakit virus Tristeza
2. Japansche Citroen ( Citrus hybridum ) - sistem perakarannya dalam sehingga tahan kekeringan - biji menghasilkan 40 – 50 % poliembrioni nuselus - sesuai sebagai batang bawah untuk semua jenis jeruk - peka terhadap penyakit virus Tristeza (Barus, 1992). Misalnya tanaman yang mempunyai sifat akar dan batang kuat tetapi
buahnya asam dapat dijadikan sebagai batang bawah sedangkan tanaman yang mempunyai sifat akar dan batang lemah tetapi buahnya manis dan besar dijadikan sebagai batang atas, tujuan perbanyakan tanaman dengan okulasi adalah menggabungkan beberapa sifat tanaman yang berbeda. Kedua sifat ini digabungkan dengan perbanyakan secara okulasi sehingga diperoleh tanaman baru dengan sifat akar dan batang kuat serta buah manis dan besar (Suryadi, 1978).
Pengokulasian harus dilakukan pada pohon pangkal yang sedang dalam masa pertumbuhan aktif agar tempelan berhasil baik dan mudah bersatu. Masa pertumbuhan aktif pada pohon pangkal ditandai dengan kulit batang yang mudah terkelupas, yaitu pada saat pohon pangkal berumur 8 – 12 bulan (Kalie, 1994).
Penyambungan tanaman dengan okulasi dapat dilakukan apabila kulit dari batang bawah dan batang atas dapat dikelupas dari kayunya, hal tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara

terjadi pada batang bawah atau batang atas yang berumur mulai dari 4 bulan,

tetapi petani penangkar bibit melaksanakan pada umumnya berumur 8 bulan,

keadaan ini menyebabkan biaya perawatan meningkat sehingga harga jual bibit

juga akan meningkat (Barus, 1992).


Proses penyayatan antara batang bawah dan atas pada penyambungan

tanaman terdiri dari 4 tahapan yaitu:

Tahap pertama : produksi jaringan kalus (sel parenkim) oleh kedua

komponen sambungan (batang bawah dan atas) pada

daerah kambium

Tahap kedua

: sel – sel parenkim saling bergabung mengikat

Tahap ketiga

: differensiasi sel parenkim tertentu dari kalus menjadi sel

kambium yang baru yang masih berhubungan dengan


kambium dasar dari batang bawah dan atas

Tahap keempat : produksi jaringan vaskular (xylem dan floem) yang

baru, untuk kelancaran aliran air dan zat hara dari batang

bawah ke bagian batang atas.

Keempat tahap proses tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor tanaman,

lingkungan dan faktor pelaksanaan (Hartman dan Kester, 1983 ).

Faktor tanaman, lingkungan dan pelaksanaan yang tidak sesuai atau

kurang sesuai dapat menurunkan keberhasilan okulasi, khususnya pada tanaman

jeruk. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa pemberian zat pengatur

tumbuh dapat meningkatkan keberhasilan dari proses okulasi. Zat pengatur

tumbuh merupakan senyawa organik bukan hara tanaman yang pada konsentrasi

Universitas Sumatera Utara

rendah mampu mendorong, menghambat atau memodifikasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Moore, 1979).
Sekarang dipasaran sudah banyak kita jumpai beberapa merek zat perangsang dengan berbagai kegunaan yang berperan untuk pertumbuhan akar seperti Atonik, Sitozim Seed Plus, Dharmasri 5 EC, Florita dan Rootone F, sedangkan untuk meningkatkan keluarnya kuncup adalah Atonik, Sitozim Crop Plus, Dekamon 23.43 L, Dharmasri 5 EC dan Florita untuk mempercepat pertumbuhan benih adalah Atonik, Giberelin dan Sitozim Seed Plus (Wudianto, 2000).
Dekamon 23.43 L adalah suatu Zat Pengatur Tumbuh yang mengandung garam Natrium, senyawa fenol berwarna coklat yang dapat larut dalam air, dengan bahan aktif yang terdiri dari Natrium 2.4 dinitrofenol 1,73 g/l, Natrium 5 nitroguaiakol 3.45 g/l, Natrium Orto-nitrofenol 10.35 g/l, Natrium Para-nitrofenol 10.359 g/l, konsentrasi anjurannya adalah 10 – 15 cc dalam 10 liter air (Kalatham Coorporation, 1998).
Menurut Lingga (1993), fungsi utama dari Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 23.43 L ini adalah merangsang pertumbuhan tunas baru, mencegah gugurnya bunga dan buah serta meningkatkan jumlah dan kualitas hasil.
Hasil penelitian Siahaan (2000) menyatakan bahwa pemberian Dekamon 23.43 L memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang tunas, diameter tunas dan luas daun tanaman jeruk siam pada umur 12 MST, pemberian Dekamon 23.43 L dengan konsentrasi 1.5 mg/l air memberikan hasil tertinggi untuk panjang tunas yaitu 35.70 cm, diameter tunas yaitu 5.25 mm dan luas daun yaitu 18.10 cm.
Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODA
Penelitian Pertama: Eksplorasi dan Karakterisasi Jeruk Keprok Maga Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sentra - sentra pertanaman Jeruk Keprok Maga di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal yaitu desa Sibanggor julu (850 (mdpl), Sibanggor Tonga (850 mdpl), Sibanggor Jae (850 mdpl), Huta Tinggi (850 mdpl), Huta Namale (700 mdpl), Handel (700 mdpl) dan Huta Baringin (700 mdpl), Huta Lombang (650 mdpl), Huta Baru (700 mdpl), Huta Baringin Julu (700 mdpl), Purba Lamo (700 mdpl). Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai bulan Oktober tahun 2009. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jeruk Keprok Maga yang ada dilokasi petani di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing – Natal.Alat yang digunakan dalam penelitian ini seperti gunting, parang, pisau, buku lapangan, meteran, pulpen, spidol, plastik dan alat – alat lain yang mendukung penelitian ini. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan metode survey di sentra – sentra produksi Jeruk Keprok Maga. Metode survey yang diterapkan dengan teknik wawancara dan observasi langsung pada lokasi sentra – sentra pertanaman Jeruk Keprok Maga. Jumlah sampel keseluruhannya 50 sampel. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai data awal untuk identifikasi dan karakterisasi.
Universitas Sumatera Utara

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama adalah kegiatan eksplorasi dengan metode survey dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu setelah mengetahui karakteristik populasinya di sentra - sentra pertanaman Jeruk Keprok Maga.
Tahap kedua adalah identifikasi dan karakterisasi peubah amatan. Pengamatan dilakukan terhadap dua puluh satu karakter fenotipe yang terdiri dari Sembilan karakter kuantitatif dan dua belas karakter kualitatif.
Sembilan karakter kuantitatif yang diamati yaitu : 1. ukuran daun (cm2) 2. jumlah benang sari (/kuntum) 3. berat buah ( gr ) 4. tebal kulit ( mm) 5. panjang tangkai buah (mm) 6. kadar air 7. kadar vitamin C 8. total asam 9. total bahan terlarut(TSS)
dua belas karakter kualitatif yang diamati yaitu : 1. bentuk tajuk 2. bentuk batang 3. bentuk daun 4. warna daun 5. tipe daun 6. warna bunga
Universitas Sumatera Utara

7. bentuk buah

8. warna kulit

9. warna daging buah

10. rasa daging buah

11. tekstur daging buah

12. aroma buah.

Tahap ketiga ialah analisis data fenotipe pada karakter kuantitatif dilakukan

untuk melihat keragaman yang ada pada populasi. Analisis perbandingan

keragaman juga dilakukan dengan melihat perbandingan keragaman fenotipe

dengan standar deviasi keragaman fenotipe.

Nilai keragaman fenotipe dihitung menurut rumus

σ2f=keragaman fenotipe

∑ í±‹ 2í±– − (∑ í±‹í±–)2ï¿½í±›

í¼Ží±“2 =

(í±› − 1)

X2i=nilai rata-rata aksesi ke-i

n = jumlah aksesi yang diuji

selanjutnya setandar deviasi keragaman fenotipe dihitung berdasarkan rumus:

ï¿½í¼Ží±“2 í±†í±‘í¼Ží±“2 = (í±› − 1)

Kriteria penilaian terhadap luas dan sempitnya keragaman ditentukan

sebagai berikut:

•

Apabila

σ2f

>

2Sd

2 σf

berarti

bahwa

keragaman

luas

•

Apabila

σ2f