82 Gambar 3.5 Diagram Alir untuk Tahap Mekanisme Penalaran
3.4.2 Prosedur Kegiatan Penentuan Waktu Sinyal Tidak Tetap.
Dua persimpangan yang diatur masing-masing merupakan simpang empat lengan sederhana dengan tiga lajur pada masing-masing lengan.
Tiap lajur melayani arah pergerakan masing-masing yaitu belok kanan, lurus, dan belok kiri. Dalam upaya memperlancar arus kendaraan, masing-
masing pendekat dilakukan pemisahan. Simpang I Simpang Jl. Ngumban Surbakti – Jl. Setiabudi menggunakan pengaturan 4 fase. Untuk simpang
II Simpang Jl. Brigjen Katamso – Jl. Ir. H. Juanda juga menggunakan pengaturan 4 fase.
Langkah kegiatan untuk menentukan waktu sinyal tidak tetap dan efektivitas waktu traffic light yang sudah ada diawali dengan melakukan
survei arus kendaraan di persimpangan yang diamati. Data masukan arus lalu lintas pada tiap lengan dijadikan data awal untuk menentukan waktu
Penentuan aturan-aturan rule
Penentuan Kadar Kebenaran Tiap Anteseden
Mencari Kekuatan Tiap anteseden
Penentuan Keluaran Fuzzy untuk setiap label konsekuen
83
sinyal tidak tetap. Untuk pengamatan manual, digunakan beberapa orang surveyor yang ditempatkan pada masing-masing lengan untuk mengamati
pergerakan kendaraan dan nantinya akan dicatat masukan arus pada waktu yang bersamaan berdasarkan hasil rekaman tersebut. Para surveyor
ditempatkan pada pendekat dengan arah pergerakan kendaraan lurus dan belok kanan, karena arus ini saja yang mempengaruhi lama waktu hijau,
hal ini dilakukan dengan asumsi pengendara berada pada jalur yang tepat. Untuk jarak penempatan surveyor akan ditentukan dengan melihat panjang
antrian maksimal pada tiap lengan dari hasil analisis simpang dengan kapasitas dasar, yakni berada di daerah sebelum panjang antrian maksimal.
Dari masukan arus berdasarkan hasil pengamatan surveyor, pada setiap siklus diperoleh jumlah kendaraan pada masing-masing lengan
dalam waktu bersamaan. Satu siklus dianggap selesai apabila semua lengan telah mendapat pelayanan.. Data jumlah kendaraan yang diperoleh
selanjutnya dimasukkan ke dalam program pengendali fuzzy dengan tujuan untuk memperoleh waktu hijau masing-masing lengan. Selanjutnya, akan
diperoleh perbedaan waktu hijau eksisting di lapangan dengan waktu hijau berdasarkan perhitungan fuzzy.
Untuk perancangan traffic light dengan waktu tidak tetap fully actuated signal secara kontinu, biasanya digunakan sensor untuk
menggantikan fungsi surveyor. Hasil data jumlah kendaraan pada masing- masing lengan dalam waktu bersamaan yang diperoleh dari sensor akan
langsung dicuplik untuk setiap siklusnya, selanjutnya dimasukkan dalam program pengendali fuzzy yang tujuannya sama dengan menggunakan
84
surveyor yakni untuk memperoleh waktu hijau masing-masing lengan. Hasil pengolahan tersebut akan langsung dikirim ke traffic light.
Kemudian prosesnya berjalan kontinu untuk siklus-siklus selanjutnya. Program pengendali fuzzy yang akan dirancang merupakan sistem
fuzzy yang terdiri atas dua masukan, yaitu data banyak kendaraan pada lengan yang akan dilewatkan dan semua lengan, sedangkan keluarannya
adalah lama waktu hijau pada lengan yang sedang diatur tersebut dan waktu siklus ke depan. Dua masukan digunakan dengan maksud supaya
sistem memperhitungkan arus di lengan lain yang sedang menunggu, karena hal ini sangat mempengaruhi.
Untuk perancangan Logika Fuzzy pada sistem pengaturan traffic light, pertama yang harus dilakukan adalah menentukan fungsi keanggotan
untuk data masukan dan keluaran. Fungsi keanggotaan masukan pada sistem ini ditetapkan dalam lima himpunan fuzzy yang masing-masing
mewakili satu peubah linguistik. Lima himpunan fuzzy tersebut adalah: tidak jenuh, kurang jenuh, cukup jenuh, jenuh, dan sangat jenuh. Fungsi-
fungsi ini ditentukan dengan melihat kapasitas simpang yang akan dianalisa.
Pada fungsi keanggotaan pertama, merupakan himpunan banyaknya kendaraan pada lengan yang dilewatkan. Fungsi keanggotaan
masukan yang kedua mempunyai satuan yang sama dengan fungsi pertama. Selain itu bentuk himpunan dan peubah linguistik yang
digunakan juga sama dengan fungsi yang pertama, tetapi masukan kedua menunjukkan himpunan banyak kendaraan pada semua lengan simpang.
85
Fungsi keanggotaan keluaran juga terdiri atas lima himpunan fuzzy yang masing-masing merupakan perwakilan dari sebuah peubah linguistik
untuk menyatakan waktu hijau pada lengan yang sedang diamati. Himpunan fuzzy untuk keluaran ini mempunyai dimensi waktu dengan
satuan detik. Fungsi keanggotaan keluaran tersebut meliputi: cepat, agak cepat, sedang, agak lama, dan lama. Untuk keluaran waktu siklus ke depan
merupakan total dari empat keluaran waktu hijau semua lengan. Berdasarkan fungsi keanggotaan masukan dan keluaran yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka akan didefinisikan aturan-aturan rule dalam sebuah mekanisme penalaran. Sistem ini menggunakan aturan fuzzy
tunggal dengan dua anteseden. Anteseden 1 adalah arus pada lengan yang akan diatur dan anteseden 2 adalah arus pada semua lengan. Tiap
anteseden memiliki lima himpunan fuzzy. Begitu juga untuk fungsi keluaran konsekuen, juga memiliki lima himpunan fuzzy. Seluruh aturan-
aturan rule pada sistem penalaran ditulis dalam sebuah tabel FAM Fuzzy Associative Memory. Setelah diperoleh tabel tersebut, maka
ditentukan harga kebenaran untuk tiap anteseden, berikut kekuatan aturannya. Bentuk aturan fuzzy-nya adalah sebagai berikut:
IF anteseden 1 AND anteseden 2 THEN konsekuen. Dari kedua derajat keanggotaan pada tiap-tiap anteseden diambil
harga minimumnya yang disebut kekuatan aturan minimum rule strength, dan apabila ada dua buah kekuatan aturan yang mengacu pada konsekuen
yang sama maka akan diambil harga maksimum dari kedua kekuatan
86
tersebut maximum rule strength. Keluaran dari mekanisme penalaran adalah sebuah fungsi keanggotaan keluaran lengkap dengan derajat
keanggotaan fuzzy-nya. Setelah melalui proses penalaran dan diperoleh keluaran fuzzy,
maka tahap berikutnya adalah defuzzifikasi, yakni untuk mendapatkan nilai tegas dari keluaran fuzzy, yaitu waktu hijau. Metode yang akan digunakan
adalah metode Centroid of Area. Metode ini digunakan untuk mencari titik pusat dari daerah luasan pada himpunan fungsi keanggotaan keluaran,
dimana daerah luasan ini diperoleh dari kelauaran fuzzy. Titik seimbang inilah merupakan keluaran nilai tegas dari sistem ini.
Berikut akan ditampilkan flowchart prosedur penentuan waktu sinyal tidak tetap. Sebagai alat bantu untuk pengelolaan kendali fuzzy
digunakan software MATLAB versi 7.0. Matlab versi ini menyediakan tools tersendiri untuk mengelola perhitungan fuzzy dengan nama Fuzzy
Logic Toolbox.
87
Gambar 3.6 Flowchart Prosedur Penentuan Waktu Sinyal Tidak Tetap
Mulai
Penentuan jumlah simpang dan berapa jumlah fase serta urutannya
Initial Value
Pengamatan Arus Time slice sesuai
dengan waktu siklus
Jumlah Kendaraan
Fuzzifikasi Mekanisme Penalaran
Defuzzifikasi
Waktu Hijau dan Waktu Siklus
Kinerja Simpang
Selesai
Kendali Fuzzy
88
3.4.3 Pengelolaan Kendali Fuzzy Menggunakan software MATLAB v.7.0 Simulink