Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Di dalam islam pemasaran harus berdasarkan etika dan moral begitu pula jika kita melakukan
promosi harus dilakukan dengan car-cara sebagai berikut:
a. Jujur shidiq
Seorang pemasar harus jujur dalam melaksanakan jual beli produknya kepada konsumen yang dilandasi dengan keinginan agar orang
lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagaimana ia menginginkannya. Dengan menjelaskan apa adanya mengenai produk
tersebut tanpa menambah atau mengurangi.
7
Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 9.
☺ ☺
Artinya: “ Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” QS. Ar-Rahman55: 9
Begitu pula jika berkaitan dengan praktek lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat, kejujuran merupakan hal yang fundamental dan
menyangkut kepercayaan, jika pihak lembaga tersebut bersikap jujur dalam mempromosikan produknya maka calon nasabah tidak segan-segan untuk
menjadi mitra lembaga tersebut.
7
M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam Di Indonesia, Jakarta: Penerbit Bangkit,1992, Jilid I, h. 26
b. Amanah Tanggung Jawab
Tanggung jawab disini artinya mau dan mampu menjaga amanah kepercayaan masyarakat yang diberikan kepadanya, karena setiap orang
harus bertanggung jawab terhadap jabatan dan pekerjaan atau uahanya.
8
Demikian pula dalam mempromosikan produk-produk BMT tersebut kepada masyarakat atau calon nasabah. Pada prakteknya BMT sebagai
lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat harus bertanggung jawab atas simpanan yang diberikan oleh para nasabahnya. Dengan
demikian kepercayaan nasabah tetap tinggi dan terpelihara. Hal ini merupakan realisasi etika ekonomi yang dianut oleh islam seperti yang
tercantum dalam surat Al-Baqarah:283, yang berbunyi:
⌧ ⌧
⌦ ⌧
☺ ☺
☺ ⌦
☺ ☺
8
Izzudin Khatib At Tamimi, Bisnis Islam, Terj. Ajwor Buton dan Anwar Faisal, Jakarta: PT. Fikahati Aveska, 1992, h. 97
Artinya:”Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi
menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
.
c. Tidak Menipu