lain yang dapat menyebabkan suatu serangan epilepsi terhenti ialah kelelahan neuron - neuron akibat habisnya zat -zat yang penting untuk fungsi otak. PERDOSSSI, 2007.
2.3.6 Diagnosis 2.3.6.1 Anamnesa Aloanamnesa
Anamnesis harus dilakukan secara cerma t, rinci dan menyeluruh, karena pemeriksa
hampir tidak
pemah menyaksikan
serangan yang
dialami penderita.Penjelasan perihal segala sesuatu yang terjadi sebelum, selama dan sesudah
serangan meliputi gejala dan lamanya serangan merupakan informasi yang san gat berarti dan merupakan kunci diagnosis.Anamnesis juga memunculkan informasi tentang
trauma kepala dengan kehilangan kesadaran, meningitis, ensefalitis, gangguan metabolik, malformasi vaskuler dan obat -obatan tertentu. Anamnesis auto dan
aloanamnesis, meliputi: Chadwick,1996 Pola bentuk serangan
Lama serangan Gejala sebelum, selama dan paska serangan
Frekwensi serangan Faktor pencetus
Ada tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
2.3.6.2 Pemeriksaan fisik
Pada bayi Pada pemeriksaan diselidiki apakah adanya kelainan bawaan, asimetri pada
badan, ekstremitas, dicatat besarnya dan bentuk kepala, diukur kelilingnya, keadaan fontanel.Auskultasi dan transluminasi kepala.Kelainan yang
mungkin ditemukan ialah makrosefali, miktosefali, hidrosefalis. Font anel akan menonjol bila tekanan dalam rongga kepala meningkat. Pada
pemeriksaan neurologis harus diperiksa refleks Moro, refleks hisap, reflex genggam, dan refleks tonus leher Djoenaidi,Benyamin 2000
Universitas Sumatera Utara
Pada anak Pemeriksaan umum dan neurologis dilakukan seperti biasa.Pada kulit dicari
adanya tanda neurofibromatosis berupa bercak -bercak coklat, bercak-bercak putih,
dan adenoma
seboseum pada
muka pada
skleosis tuberose.Hemangioma pada muka dapat menjadi tanda adanya penyakit
Sturge-Weber.Pada toksoplasmosis, fundus okuli mungkin menunjukkan tanda-tanda korio renitis. Mencari kelainan bawaan, asimetri pada kepala,
muka, tubuh, ekstremitasDjoenaidi,Benyamin 2000
2.3.6.3 Pemeriksaan Laboratorium
Perlu diperiksa kadar glukosa, kalsium, magnesium, natrium, bilirubin, ureum dalam darah. Yang sering menambahkan terjadinya kejang ialah keadaan hipoglikemia,
hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, hipernatremia, hiperbilirubinemia, uremia. Penting pula diperiksa pH dar ah karena alkalosis mungkin pula disertai kejang.
Pemeriksaan cairan otak dapat mengungkapkan adanya radang pada otak atau selaputnya, toksoplasmosis susunan saraf sentral, leukemia yang menyerang otak,
metastasis tumor ganas, adanya perdarahan otak atau perdarahan subaraknoid
Djoenaidi,Benyamin 2000.
2.3.6.4 Pemeriksaan radiologis
Pada foto rontgen kepala dapat dilihat adanya kelainan -kelainan pada tengkorak.Kalsifikasi abnormal dapat dijumpai pada toksoplasmosis, penyakit inklusi
sitomegalik, skleros is
tuberosa, kraniofaringeoma,
meningeoma, oligodendroglioma.Sken tomografik olahan computer menunjukkan kelainan -kelainan
pada tengkorak dan dalam rongga intrakranium.Arteriografi dan pneumoensefalografi dilakukan bila perlu.Elektroensefalografi EEG mer upakan pemeriksaan penunjang
yang informatif yang dapat dapat memastikan diagnosis epilepsi. Gelombang yang di temukan pada EEG berupa gelombang runcing, gelombang paku, runcing lambat, paku
lamba t Djoenaidi,Benyamin 2000.
Universitas Sumatera Utara
2.3.7 Pencegahan