commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Survei Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil
dari survei awal sebagai berikut: 1 siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011 berjumlah 27 siswa yang terdiri atas
9 siswa putra dan 8 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lari cepat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, 2 minat siswa
dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lari cepat masih kurang, 3 masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran lari adalah
pembelajaran yang sangat melelahkan dan membosankan, 4 siswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, karena materi yang duajarkan guru berdasarkan
pada keterampilan yang sebenarnya, tanpa ada modifikasi ataupun alat bantu pembelajaran, model pembelajaran lari cepat yang diterapkan masih monoton. 5
Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif dalam menciptakan alat bantu pembelajaran. Hal ini
mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan lari cepat siswa, 6 terbatasnya sarana dan prasarana yang
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti dengan kurangnya peralatan-peralatan pembelajaran penjas di sekola..
B. Deskripsi Data
Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan lari
cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, setelah diberi siklus I dan siklus II.
Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan lari cepat 39
commit to user
dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus I dan siklus II dari pembelajaran penjas dengan menggunakan alat bantu pendidikan jasmani sebagai
berikut:
1. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Ketuntasan Hasil Belajar
Kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010
2011 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan lari 50 yard. Tes awal kemampuan lari cepat tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I
dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan lari cepat. Kondisi awal kemampuan lari cepat dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011.
No Nama Kemampuan
Lari Cepat
Nilai Ketuntasan Hasil Belajar
1 Abdullah Rizki M
9.02 66.00 2
Bella Isti Tania A 10.58 65.00
3 Alfian Mughofur
10.48 71.00 4
Wiwin Dwi W 10.32 71.00
5 Tri Utami
10.63 71.40 6
Dandi Setyawan 9.78 68.40
7 Mutmainah Janah
11.35 62.60 8 Novi
Aulia S
9.69 65.60 9 Nur
Widiyanto 9.19 67.40
10 Muh. Rifai
9.56 65.00 11 Wakida Fajar H
9.55 62.60 12 Ikhsanudin
8.32 71.60 13 Annisa Rofiatul M
10.18 60.00 14 Selfia
Selly Margareta
9.86 62.60
commit to user
15 Dewi Indahsari
9.93 63.00 16
Widya Ardiyana 9.56 72.50
17 Mukhlis Tri
Nugroho 9.40 65.80
18 Thomas Triyanto
8.77 67.40 19
Alfi Nur Hayati 12.01 65.00
20 Lena Listiyana
10.12 68.40 21
Ade Era Dwi S 8.30 74.00
22 Yuda Kurnia
9.66 65.00 23
Yudi Setyawan 8.94 67.40
24 Iwan Kurniawan
10.32 74.40 25 Anis
Nur Hidayati
10.88 67.00 26 Andri Candra S
8.28 67.60 27 Riko
Vidriyan 9.73 71.40
RATA-RATA 9.79 67.37
Tabel 3. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal Sebelum Menggunakan Alat Bantu
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
86 Baik Sekali Tuntas
0,0 81 – 85
Baik Tuntas
0,0 76 – 80
Cukup Baik Tuntas
0,0 71 – 75
Cukup Tuntas
8 29,63
70 Kurang Tidak
Tuntas 19 70,
37
JUMLAH 27 100
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV
SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011 yaitu 9.7, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 67.37. Siswa yang berada pada criteria
tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa 29,63.
commit to user
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msing-masing aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah
tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010
2011, dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-siklus terdiri dari
4 tahapan yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi, 4 analisis dan refleksi.\
2. Diskripsi Siklus 1
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011, maka prosentase
nilai perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara
menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran dengan menggunakan alat bantu merupakan bentuk pembelajaran yang dapat
mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada siklus I ini diberikan tiga bentuk alat bantu pembelajaran.
Bentuk alat bantu pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: 1 lari menggunakan bendera, 2 lari menggunakan kerucut, 3 lari menggunakan tali
atau karet. Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 6 x 35 menit.
a. Rencana Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang bersangkutan mitra kolaboratif mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I. Melalui RPP
siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan
commit to user
selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe
Sragen tahun pelajaran 2010 2011. Dari hasil pengukuran dan penilaian diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran
dan tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM 70 atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka
peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: 1 peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan
menggunakan alat batu pembelajaran pendidikan jasmani, untuk mengoptimalkan kemampuan lari cepat siswa, 2 peneliti dan kolaborator menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu
pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lari cepat seperti: bendera, kerucut, tali atau karet, 3 peneliti kolaborator mrnyusun
media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil kemampuan lari cepat yang ditentukan oleh waktu tempuh, sedangkan instrumen
non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan melalui formulir rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, 4 peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan
kemampuan gerak dasar lokomotor siswa, 5 peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni Lapangan SD Negeri Bukuran 1
dan Lapangan Jetis Karangpung Kalijambe Sragen.
b. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada hari Sabtu 12 dan 19 Maret 2011, di Lapangan SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe
Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas
yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
commit to user
Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama Sabtu, 12 Maret
2011 adalah praktik lari cepat dengan menggunakan alat bantu yaitu: lari menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut dan lari menggunakan tali atau
karet. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a
kemudian presensi, 2 peneliti dan kolaborator memberi mitivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, 3 peneliti memberikan pemanasan
dengan permainan ” Ular-Ularan”, 4 peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni lari menggunakan bendera. Siswa diminta
memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, 5 siswa diminta untuk melakukan gerakan lari menggunakan bendera, sesuai dengan contoh yang
dicontohkan peneliti, 6 peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya
apabila terjadi kesulitan, 7 peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua yakni lari menggunakan kerucut. Siswa diminta
memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, 8 siswa diminta melakukan gerakan lari menggunakan kerucut sesuai dengan contoh yang
dilakukan peneliti, 9 peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan
kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, 10 peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni lari menggunakan tali atau karet.
Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, 11 siswa diminta melakukan gerakan lari menggunakan tali atau karet sesuai dengan
contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru, 12 peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan
tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar, 15 para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, 16 diakhir
pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan minggu depan, 17 pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
commit to user
Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan ke dua Sabtu, 19 Maret 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan 1 dan melakukan penilaian
proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a
kemudian mempresensi, 2 peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, 3peneliti dan koaborator
memberikan pemanasan dengan permainan ”Ular-Ularan”. 4 siswa mengulangi pembelajaran lari menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut, dan lari
menggunakan tali atau karet. 5 peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan
umpan balik feedback kepada siswa yang melakukan praktik lari cepat, serta menyiapkan materi selanjutnya, 6 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa
untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan lari menggunakan alat bantu yang telah diajarkan, 7 peneliti dan
kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas lari cepat pada blangko penilaian yang telah disiapkan, 8 diakhir pertemuan
peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes
kemampuan lari cepat 50 yard. Pada pertemuan berikutnya Selasa, 22 Maret 2011, peneliti melakukan
tes pengukuran kemampuan lari cepat pada siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa
untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan lari cepat 50 yard. Peneliti dan kolaborator melakukan
tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat pada blangko yang telah disiapkan, 2 diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan
evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
commit to user
c. Observasi dan Interpretasi Siklus I
Observasi dan interpretasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun
pelaksanaan siklus I yakni: 1 sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, 2 sebelum siklus I dilaksanakan peneliti dan kolaborator mengobservasi hasil belajar dan tes
kemampuan lari cepat sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil observasi kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir siklus I, 2 peneliti melakukan
proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,
demontrasi unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, 3 peneliti mengamati proses pembelajaran lari cepat dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen. Pada pertemuan pertama Sabtu, 12
Maret 2011 selama 3x 35 menit, peneliti mengajarkan materi lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, yakni: lari menggunakan bendera, lari
menggunakan kerucut, lari menggunakan tali atau karet. Pada pertemuan ke dua Sabtu, 19 Maret 2011, selama 3x35 menit peneliti memberikan materi yang
sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan observasi akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui
lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu
pembelajaran, 4 pada pertemuan berikutnya Selasa, 22 Maret 2011 peneliti mengadakan observasi tes kemampuan lari cepat 50 yard. Tes ini digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan lari cepat siswa setelah siklus I.
commit to user
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I
Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian melalui observasi dan tes kemampuan lari cepat. Adapun deskripsi data
peningkatan kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan menggunakan alat batu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD
Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011
pada Siklus 1
NO NAMA KEMAMPUAN
LARI CEPAT HASIL BELAJAR
1 Abdullah Rizki M
12.24 78.30
2 Bella Isti Tania A
10.77 68.30
3 Alfian Mughofur
10.20 80.00
4 Wiwin Dwi W
9.27 79.30
5 Tri Utami
9.44 78.70
6 Dandi Setyawan
9.45 69.30
7 Mutmainah Janah
9.79 67.70
8 Novi Aulia
S 9.92
71.00 9 Nur
Widiyanto 9.45
75.20 10 Muh.
Rifai 8.90
74.80 11 Wakida
Fajar H
9.99 74.30
12 Ikhsanudin 8.77
81.20 13
Annisa Rofiatul M 8.89
9.30 14 Selfia
Selly Margareta
8.89 68.50
15 Dewi Indahsari
9.00 71.30
16 Widya Ardiyana
8.98 75.80
17 Mukhlis Tri
Nugroho 8.79
71.40 18 Thomas
Triyanto 9.30
69.30
commit to user
19 Alfi Nur Hayati
9.90 67.70
20 Lena Listiyana
9.78 70.40
21 Ade Era Dwi S
8.40 72.70
22 Yuda Kurnia
8.74 72.40
23 Yudi Setyawan
9.60 71.50
24 Iwan Kurniawan
8.53 82.20
25 Anis Nur Hidayati
8.61 75.90
26 Andri Candra S
9.55 69.60
27 Riko Vidriyan
8.87 82.60
JUMLAH 254.02 1928.70
RATA-RATA 9.41 71.43
Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan Alat Bantu pada Siklus I
Data siklus I kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri
Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011 yaitu 9.41, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 71.43. Siswa yang berada pada criteria tuntas
berdasarkan KKM 70 yaitu 19 siswa 70.37. Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan siklus I diantaranya: 1 siswa merasa tertarik dengan metode baru yang
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
86 Baik Sekali Tuntas
0,0 81 – 85
Baik Tuntas
3 11,11
76 – 80 Cukup Baik
Tuntas 6
22,22 71 – 75
Cukup Tuntas
10 37,04
70 Kurang Tidak
Tuntas 8 29,63
JUMLAH 27 100
commit to user
disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti, penyampaian materi model inovatif dengan permainan pada pemanasan dan
penggunaan alat bantu dalam melakukan pembelajaran lari cepat yakni: lari menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut, lari menggunakan tali atau
kerucut, siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sehingga siswa mudah melakukan gerakan lari cepat yang
selama ini dianggap membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses
Kegiatan Belajar Mengajar KBM pada mata pelajaran pendidikan jasmani, 2 siswa mudah menyerap pelaksanaann kegiatan menggunakan alat bantu karena
sangat membantu sekali siswa dalam melakukan lari cepat, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi
materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.
Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan
dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: 1 mayoritas siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar lari cepat yang dicontohkan
oleh peneliti secara benar, 2 saat pembelajaran lari menggunakan bendera siswa tidak melewati zig-zag tetapi dilompati, hal ini dikarenakan alat bantu yang
digunakan terlalu kecil, 3 saat pembelajaran lari menggunakan karet, siswa saling berebut lintasan dan memilih-milih alat bantu yang lebih bagus, 4 masih
terdapat siswa yang kurang serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang sedang melakukan pembelajaran, 5 siswa
kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lari melewati bendera, lari melewati kerucut dan lari menggunakan tali atau karet, sehingga siswa belum
dapat menunjukkan kualitas gerak dasar lari cepat yang optimal.
commit to user
e. Analisis dan Refleksi Siklus I
Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1 jumlah dan frekuensi
pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, 2 pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus I, 3 observasi kondisi awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus,
4 alat bantu pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi
dapat berlangsung lebih maksimal, 5 hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih banyak nilai siswa yang
di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasn nilai siswa sebesar 75, sehingga dilanjutkan ke siklus II, 6 kelebihan dan
keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan dipertahankan dan ditingkatkan, 7 dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang
ditemukan selama pelaksanaan siklus I, maka disusun langakah antisipasif yakni: a mengganti alat bantu bendera dengan alat bantu yang bentuknya lebih tinggi
atau besar, b penelitin dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan gerak dasar lari secara benar, c peneliti tidak hanya berada di depan
saja saat memberikan penjelasankepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan
belajar mengajar, d menambah lintasan agar siswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk melakukan pembelajaran, e menambah atau mengganti alat bantu
yang lebih berbeban. Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir sebagian materi yang sianggap sudah dapat dilaksanakan siswa
dengan baik.
commit to user
3. Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum
sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan
yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:
a. Rencana Siklus II
Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana
tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II.
Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: 1 peneliti bersama kolaborator
merancang scenario model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani, untuk meningkatkankan motivasi serta
kemampuan lari cepat siswa. Dengan sinteks pembelajaran sebagai berikut: a peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,
pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b peneliti mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap
demi tahap, c peneliti dan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal, d mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan
baik, memberi upan balik, e peneliti mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih
kompleks dalam kehidupan sehari-hari, 2 peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP lari cepat yang terdiri dari lari
menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut dan lari menggunakan tali atau kerucut dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani.
Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar lari cepat seperti: bilah, kotak
commit to user
atau kardus, simpai atau ban, rafia, peluit, 3 peneliti kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil
peningkatan kemampuan lari cepat siswa. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati
keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui formulir penilaian rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, 4 peneliti
dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa, 5 peneliti dan kolaborator menentukan lokasi
pelaksanaan tindakan II, yakni di halaman Lapangan SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen.
b. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada hari Sabtu 26 Maret dan 2 April 2011, di lapangan SD Negeri Bukuran 1
Kalijambe Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan
guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat
bantu yang berbeda agar siswa tidak bosan.
Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama Sabtu, 26 Maret
2011 adalah praktik gerak dasar lari cepat yaitu: lari menggunakan bilah, lari menggunakan simpai atau ban dan lari menggunakan kotak atau kardus. Urutan
pelaksanaan tindakan tersebut adalah: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi,
2 peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, 3 peneliti memberikan pemanasan dengan permainan ”
Bintang beralih”, 4 peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni lari menggunakan bilah. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh
yang dicontohkan peliti, 5 siswa diminta untuk melakukan gerakan lari menggunakan bilah, sesuai dengan contoh yang dicontohkan peneliti, 6 peneliti
memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang
commit to user
dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, 7 peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua
yakni lari melewati simpai atau ban. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, 8 siswa diminta melakukan gerakan lari
menggunakan simpai atau ban sepeda sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, 9 peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada
siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, 10 peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi
yang ke tiga yakni lari melewati kotak atau kardus. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, 11 siswa diminta melakukan
gerakan lari meggunakan kotak atau kardus sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru, 12 peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada
para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh- sungguh dan benar, 15 para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai
waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, 16 diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan
serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan, 17 pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk
mengikuti pelajaran selanjutnya. Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua Selasa,2 April
2011 adalah melakukan gerak lari menggunakan bilah, lari menggunakan simpai atau ban dan lari menggunakan kotak atau kardus. Mengulangi materi pada
pertemuan pertama dan melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan
memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian mempresensi, 2 peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran, 3 peneliti dan koaborator memberikan pemanasan dengan permainan ”Hijau Hitam”. 4 siswa mengulangi pembelajaran lari menggunakan
bilah, lari menggunakan simpai atau ban, lari menggunakan kotak atau kardus 5 peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik
yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik feedback kepada
commit to user
siswa yang melakukan praktik lari cepat, serta menyiapkan materi selanjutnya, 6 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II
dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerak lari yang telah diajarkan, 7 peneliti dan kolaborator melakukan observasi atau tes untuk siklus II, dengan
mencatat dan menilai kualitas gerak lari cepat pada blangko penilaian yang telah disiapkan, 8 diakhir pertemuan peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan lari cepat 50 yard.
Pada pertemuan berikutnya Selasa, 5 April 2011, peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lari cepat siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk
melakukan tes kemampuan gerak lari cepat 50 yard. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat
pada blangko yang telah disiapkan, 2 diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan.
d. Observasi dan Interpretasi Siklus II
Observasi dan interpretasi Siklus II dilakukan selama siklus II berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus
II, adapun pelaksanaan siklus II yakni: 1 peneliti mengamati proses pembelajaran gerak lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran
pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011, 2 sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan
kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tindakan II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran,
3 peneliti melakukan proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pembelajaran, yakni
adanya penjelasan materi, demontrasi unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, 4 peneliti dan kolaborator memberikan
commit to user
motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar.
Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang
motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari
hasil wawancara dari siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang
percaya diri, takut diejek teman karena kurang bisa melakukan gerakan yang diajarkan, 5 peneliti, kolaborator dan siswa selalu memberi applause kepada
setiap penampilan siswa. Peneliti dan kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti: ” Bagus Sekali”, ”Ayo Semangat”, ”Ya Bagus”, dan lain-
lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, 6 peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi,
dan tes kemampuan lari cepat siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat bantu pembelajaran terhadap kemampuan lari cepat siswa.
d. Diskripsi Data Setelah Siklus II
Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan kemampuan lari
cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1
Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
Tabel 6. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011
pada Siklus 2
NO NAMA KEMAMPUAN LARI
CEPAT HASIL BELAJAR
1 Abullah Rizki M
8.29 76.50
2 Bella Isti Tania A
9.77 69.90
3 Alfian Mughofur
7.89 81.80
4 Wiwin Dwi W
8.26 80.20
5 Tri Utami
7.93 79.00
6 Dandi Setyawan
9.21 78.10
7 Mutmainah Janah
9.87 79.50
8 Novi Aulia
S 9.43
78.80 9 Nur
Widiyanto 8.52
75.20 10 Muh.
Rifai 8.90
78.20 11 Wakida
Fajar H
9.20 79.20
12 Ikhsanudin 8.16
82.10 13
Annisa Rofiatul M 10.10
81.70 14 Selfia
Selly Margareta
9.59 68.80
15 Dewi Indahsari
8.26 70.20
16 Widya Ardiyana
8.67 81.30
17 Mukhlis Tri
Nugroho 8.61
79.50 18 Thomas
Triyanto 8.79
69.60 19
Alfi Nur Hayati 9.73
79.90 20 Lena
Listiyana 9.75
81.20 21
Ade Era Dwi S 8.27
80.20 22 Yuda
Kurnia 8.61
80.20 23
Yudi Setyawan 8.57
81.10 24
Iwan Kurniawan 8.97
77.90 25
Anis Nur Hidayati 9.30
75.00 26
Andri Candra S 8.51
86.30 27 Riko
Vidriyan 8.52
79.90
JUMLAH 239.68 2111.30
RATA-RATA 8.88 78.20
commit to user
Tabel 7. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Siklus II
Rentang Nilai Keterangan
Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
86 Baik Sekali Tuntas
1 3,71
81 – 85 Baik
Tuntas 6
22,22 76 – 80
Cukup Baik Tuntas
14 51,85
71 – 75 Cukup
Tuntas 3
11,11 70 Kurang
Tidak Tuntas 3
11,11 JUMLAH
27 100 Data siklus II kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar
menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010 2011 yaitu 8.88, sedangkan
nilai ketuntasan belajar rata-rata 78.20. Siswa yang berada pada criteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 24 siswa 88.89.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target
dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan. Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada pelaksanaan siklus II diantaranya: 1 sebagian siswa telah mampu menunjukkan
gerak lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik atau benar, 2
dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran, siswa menjadi lebih tertarik dan senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.
Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan
atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa
commit to user
yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang
mengikuti pembelajaran
e. Analisis dan Refleksi Siklus II
Berdasarkan observasi siklus II tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1 jumlah dan frekuensi
pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, 2
pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus II, 3 model pembelajaran
dengan menggunakan alat bantu yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi
dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, 4 melihat hasil yang diperoleh pada
tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang
diharapkan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian