Bahan Bakar . Jenis-jenis bahan bakar padat:

6 kemungkinan terjadinya proses fermentasi. Pengeringan akan semakin cepat apabila ada pemanasan, perluasan permukaan gabah gabah dan aliran udara. Adapun tujuan pengeringan disamping untuk menekan biaya transportasi juga untuk menurunkan kadar air dari 23-27 menjadi 14 , Raldi Artono Koestor, Dr.Ir 2002 agar dapat disimpan lebih lama serta menghasikan beras yang berkualitas baik. Proses pengeringan gabah sebaiknya dilakukan secara merata, perlahan-lahan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan yang kurang merata, akan menyebabkan timbulnya retak-retak pada gabah dan sebaliknya gabah yang terlalu kering akan mudah pecah saat digiling. Sedangkan dalam kondisi yang masih terlalu basah disamping sulit untuk digiling juga kurang baik ditinjau dari segi penyimpanannya karena akan gampang terserang hama gudang, cendawan dan jamur.

2.2. Bahan Bakar .

Ditinjau dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meruskan proses pembakaran tersebut dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar dibakar dengan tujuan untuk memperoleh kalor. Syarat umum bahan bakar : Tersedia dalam jumlah yang banyak. Relatif murah, Punya nilai kalor yang tinggi, Emisi rendah Beberapa macam bahan bakar yang dikenal yaitu : Bahan bakar fosil: Yaitu seperti batubara, minyak bumi, dan gas bumi Bahan bakar nuklir, yaitu seperti uranium dan plutonium Pada bahan bakar nuklir, gas diperoleh hasil dari reaksi rantai penguraian atom melalui peristiwa radioaktif. Bahan bakar lain, seperti sisa tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, minyak hewani. Bahan bakar konvensional ditinjau dari keadaannya dan wujudnya dapat padat, cair atau gas sedang. Ditinjau dari cara terjadinya dapat alami dan non alami atau buatan atau manuvactured. Termasuk bahan bakar padat alamiah ialah antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api sisa tumbuhan. Termasuk bahan bakar non alamiah antara lain kokas semi kokas, arang, briket, bris serta bahan bakar nuklir. Universitas Sumatera Utara 7 Bahan bakar cair non alamiah antara lain bensin atau gasoline, kerosin atau minyak tanah, minyak solar. Bahan bakar padat mengandung impurity berupa air, abu, nitrogen dan sulfur dalam jumlah yang signifikan.

2.3. Jenis-jenis bahan bakar padat:

Biomassa dapat dibagi menjadi kayu dan non-kayu. Arang didapatkan dengan memanaskan kayu dengan tanpa oksigen. Leaf berasal dari daun-daunan, ranting, atau batang tumbuhan yang membusuk. Batu bara berasal dari fosil biomassa yang telah terkubur selama ratusan ribu tahun. Batubara dapat diklasifikasikan berdasarkan ranking dan grade. 1. Pembakaran Bahan Bakar. Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan bakar yang dibakar, disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Pembakaran spontan adalah pembakaran dimana bahan bakar mengalami oksidasi perlahan-lahan sehingga kalor yang dihasilkan tidak dilepaskan akan tetapi dipakai untuk menaikkan suhu bahan bakar secara perlahan sampai mencapai suhu nyala. Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana konstituen yang dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, airH2O, dan gas SO2, sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa. 2. Reaktor Pengerinr Tipe Updraft Pada reaktor pengering tipe ini, zona pembakaran sumber panas terletak di bawah bahan bakar dan bergerak ke atas seperti tampak dalam Gambar 2.1. Dalam gambar ini tampak bahwa gas panas yang dihasilkan mengalir keatas melewati bahan bakar yang belum terbakar sementara bahan bakar akan terus jatuh ke bawah. Melalui pengujian menggunakan arang, reaktor pengering ini dapat bekerja dengan baik. Kekurangan dari reaktor tipe ini adalah produksi asap yang berlebihan dalam operasinya. Universitas Sumatera Utara 8 Gambar 2.1 : skema reaktor pengering tipe updraft Komposisi untuk menentukan susunan unsur-unsur yang ada di dalam bahan bakar maka dilakukan “analisis tuntas” dengan tujuan untuk menentukan atau mengetahui struktur senyawa atau kemurnian senyawa. Seperti unsur-unsur C carbon, H hidrogen, O oksigen, N nitrogen, S sulfur, P fospor, abu dan air. Namun unsur-unsur yang penting adalah C, H, S, yaitu unsur-unsur yang jika terbakar menghasilkan kalor, dan disebut sebagai “bahan yang dapat terbakar” combustible better dan disingkat dengan BDT. Unsur lain yang terkandung dalam bahan bakar yang namun tidak dapat terbakar adalah O oksigen, N nitrogen, bahan mineral atau abu dan air. Komponen-komponen ini disebut “bahan yang tidak dapat terbakar” non combustible better dan disingkat non BDT. Bahan yang bila terbakar membentuk uap atau gas, yaitu gas CO2, CO dan SO2, uap air. Bahan ini disingkat dengan BTG. Bahan yang jika terbakar tidak membentu gas dan pembakaran lebih lanjut terhadap bahan ini menghasilkan kokas. Bahan ini disebut fixed carbon atan karbon tetap KT. Spesifikasi. Spesifikasi dasar yang terpenting dari bahan bakar yaitu : Nilai kalor atau heating value atau kalorifit value atau kalor pembakaran adalah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna setiap satu kilogram bahan bakar. Nilai kalor bahan bakar dibagi menjadi dua, yaitu : Universitas Sumatera Utara 9 Nilai kalor atas atau gross heating value atau higher heating value adalah nilai pembakaran tertinggi. Nilai kalor bawah atau net heating value atau lower heating value adalah nilai pembakaran terendah.: Kandungan air di dalam bahan bakar, ini dapat digolongkan atas : Kandungan air internal internal atau air kristal yaitu air yang terikat secara kimiawi. Kandungan air eksternal atau air mekanikal yaitu air yang menempel pada permukaan bahan dan terikat secara fisik atau mekanikal.Dan air yang terkandung pada bahan bakar menyebabkan mutu bahan baker jadi menurun karena Menurunkan nilai kalor dan memerlukan sejumlah kalor untuk penguapan. Menurunkan titik nyala, Memperlambat proses pembakaran, dan menambah volume gas buang. Kandungan Abu. Abu yang terkandung dalam bahan bakar adalah mineral yang tak dapat terbakar yang tertinggal setelah proses pembakaran dan perubahan-perubahan atau reaksi yang menyertainya selesai. Kandungan Zat Yang Mudah Terbakar Volatile Matter. Didalam bahan bakar padat, terkandung sejumlah zat atau gas yang mudah menguap, yaitu Hidrogen menurut Djokosetyarjo, 2003 gas tersebut akan terbakar segera setelah bercampur dengan udara pembakar pada suhu sekitar 1200° C. Kandungan Belerang. Belerang akan terbakar membentuk gas belerang dioksida SO2 gas-gas ini bersifat korosif terhadap logam dan meracuni udara sekeliling. Jumlah Udara Pembakaran Jika susunan bahan bakar diketahui, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan udara pembakar untuk pembakaran sempurna. Karbon C terbakar sempurna menjadi CO2 menurut persamaan : C + O2 dan hidrogen H terbagi menjadi H2O menurut persamaan : H + O2 = H2O belerang S terbakar berdasarkan persamaan S + O2 = SO2. Universitas Sumatera Utara 10 Limbah Pertanian. Semua orang mempunyai persepsi yang sama tentang limbah, yaitu sesuatu yang bersifat bau, kotor, merupakan bahan buangan dan sebagian besar berwarna kehitaman. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang berlangsung di dalam rumah tangga sampah domestik dan industri. Keberadaan limbah umumnya tidak dikehendaki, karena hampir tidak mempunyai nilai ekonomi dan bersifat merusak ekologi dan lingkungan. Ada beberapa ukuran gabah yang setelah dikeringkan berdasarkan kadar kandungan air di dalamnya, yaitu : 1. Gabah kering panen Gabah kering panen gkp adalah gabah yang mengandung kadar air lebih besar dari 18 tetapi lebih kecil atau sama dengan 25 . 2. Gabah kering simpan. Gabah kering simpan gks adalah gabah yang mengandung air lebih besar dari14 tetapi lebih kecil atau sama dengan 18 . 3. Gabah kering giling. Gabah kering giling gkg adalah ggabah yang mengandung kadar air maksimal 14 , kotoranhampa maksimal 3 ,Sumber Organisasi Pangan dan Pertanian FAO http:faostat.fao.org faostatform?.

2.4. Pengeringan