Kromatografi Lapis Tipis KLT Uji sitotoksik

e. Kandungan kimia Rimpang lempuyang emprit mengandung minyak atsiri, sterol, asam lemak, tanin, glikosida poliosa, saponin, senyawa pereduksi Pudjiastuti dkk., 2000 dan flavonoida Syamsuhidayat dan Hutapea, 2000. Komponen penyusun minyak atsiri dalam lempuyang emprit antara lain linalool, α -caryophyllene , pinena, norpinena, 1,2- benzene dicarboxylyc acid Purwanti dkk., 2003 serta zerumbone Riyanto, 2007. Juga mengandung komponen fitosterol seperti kolesterol, kampesterol, stigmasterol, dan β-sitosterol Riyanto, 2007. f. Kegunaan Rimpang Zingiber littorale Val. berkhasiat sebagai obat demam, rematik dan obat sakit perut Syamsuhidayat dan Hutapea, 2000. Selain itu, juga menambah nafsu makan serta mengobati radang tenggorokan Falaha, 2009. Hasil penelitian dari infus rimpang lempuyang pahit menunjukkan adanya efek analgesik Pudjiastuti dkk., 2000.

6. Kromatografi Lapis Tipis KLT

Kromatografi lapis tipis merupakan bentuk kromatografi planar dengan fase diam berupa lapisan yang seragam uniform pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium, atau pelat plastik. Lempeng KLT terdapat reagen fluoresen untuk memfasilitasi deteksi bercak solut dan agen pengikat seperti kalsium sulfat. Fase gerak yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak secara menaik ascending atau pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun descending . Sistem yang paling sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal Gandjar dan Rohman, 2007. Gambar 4. Struktur Kimia Zerumbone Keong et al ., 2010 Komponen minyak atsiri dalam rimpang lempuyang gajah dan lempuyang emprit bervariasi Purwanti dkk., 2003. Salah satunya komponen utamanya adalah zerumbone . Zerumbone memiliki gugus α,β- unsaturated carbonyl Gambar 4 Keong et al ., 2010. Fase gerak yang sesuai untuk semua jenis minyak atsiri adalah toluen:etil asetat 93:7 Wagner, 1995.

7. Uji sitotoksik

Kerusakan sel yang disebabkan oleh xenobiotik pada umumnya mengakibatkan perubahan pada permeabilitas maupun integritas membran sel. Enzim sitolitik akan keluar ke dalam media. Adanya enzim yang mengalami lisis ini merupakan parameter utama dalam penentuan sitotoksisitas suatu xenobiotik secara in vitro . Metode ini dipengaruhi oleh faktor kestabilan enzim sehingga dikembangkan metode untuk mengestimasi aktivitas sel yang masih hidup. Aktivitas sel, morfologi sel, adhesi sel, proliferasi sel, kerusakan membran sel maupun efek metabolik sel dapat digunakan sebagai parameter sitotoksik Doyle and Grifftis, 2000. Uji sitotoksik bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas sitotoksik larutan uji terhadap sel kanker. Data yang diperoleh digunakan untuk penghitungan potensi aktivitas sitotoksik suatu senyawa, yaitu berupa nilai IC 50 . Semakin kecil IC 50 suatu senyawa maka semakin toksik senyawa tersebut Doyle and Grifftis, 2000 cit Kusharyanti dkk., 2008. Salah satu metode untuk menilai sitotoksisitas suatu bahan adalah dengan uji enzimatik menggunakan pereaksi 3-4,5-dimetilthiazol-2-il 2,5-difenil tetrazolium bromida MTT. Dasar uji enzimatik MTT adalah dengan mengukur kemampuan sel hidup berdasarkan aktivitas mitokondria dari kultur sel Meizarini, 2005. Enzime dehidrogenase dari mitokondria mengubah MTT berwarna kuning yang larut air menjadi produk formazan berwarna ungu yang tidak larut air Doyle and Griffiths, 2000. Uji ini banyak digunakan untuk mengukur proliferasi seluler secara kuantitatif atau untuk mengukur jumlah sel yang hidup Meizarini, 2005. Gambar 5. Reaksi Reduksi MTT menjadi Formazan oleh Enzim Suksinat Dehidrogenase Mosmann, 1983 Ketika garam tetrazolium direduksi oleh sel, baik secara enzimatis atau melalui reaksi langsung dengan NADH atau NADPH, garam tetrazolium berubah membentuk presipitat tak terpecahkan formazan Gambar 5. Formazan merupakan produk hasil reduksi garam tetrazolium oleh dehidrogenase dan reduktase. Formazan ini memiliki berbagai warna dari ungu, merah padam sampai orange tergantung pada garam tetrazolium yang digunakan sebagai substrat pada reaksi Anonim c , 2010.

E. Landasan Teori

Lempuyang gajah Zingiber zerumbet L. dan lempuyang emprit Zingiber littorale Val. merupakan tanaman dari famili Zingiberaceae Anonim b , 2009. Secara kemotaksonomi Zingiber littorale Val. memiliki hubungan kekerabatan dengan Zingiber zerumbet L. dan kemungkinan memiliki khasiat yang sama Marsusi dkk., 2001. Rimpang dari tanaman anggota famili ini dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi, antiulcer, antioksidan dan antimikroba Faizah et al ., 2002; Murakami et al ., 2004 cit Adel et al ., 2010. Komponen utama minyak atsiri dari rimpang lempuyang gajah dan lempuyang emprit adalah zerumbone , humulene , camprene Faizah et al ., 2002 dan α -caryophyllene Purwanti dkk., 2003. Zerumbone yang diisolasi dari rimpang lempuyang gajah memiliki aktivitas sitotoksik terhadap beberapa sel kanker diantaranya sel HeLa dengan IC 50 sebesar 11,3 μM Abdul b et al ., 2008, sel Coav-3 dengan IC 50 sebesar 24,30 ± 0,9 μM dan sel MCF-7 dengan IC 50 27,7 ± 1,2 μM Wahab et al ., 2009. Selain itu, zerumbone mampu menghambat aktivasi virus Eipstein-Barr yang diinduksi 12- O - tetradecanoylphorbol -13- acetate dengan IC 50 sebesar 0,14 μM Murakami et al ., 1999. Zerumbone pada

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet L.) DAN RIMPANG AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet L.) DAN RIMPANG LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber littorale Val.) TERHADAP SEL KANKER P

0 1 16

DAFTAR PUSTAKA AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet L.) DAN RIMPANG LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber littorale Val.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D.

0 8 7

Lampiran 1. Perhitungan larutan sampel dan perhitungan sel 1. Perhitungan larutan sampel AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet L.) DAN RIMPANG LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber littorale Val.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDA

0 0 8

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 1 16

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

1 10 15

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet (L.) J. E. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet (L.) J. E. Smith) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Can

0 0 15

PENENTUAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH Penentuan Profil Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet) Dengan TLC Dan GC-MS.

0 3 11

PENENTUAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet Penentuan Profil Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber Zerumbet (L.) J.E. Smith) Dengan Klt Dan Kckt.

0 1 10

PENENTUAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet Penentuan Profil Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber Zerumbet (L.) J.E. Smith) Dengan Klt Dan Kckt.

0 1 17

AKTIVITAS LARVASIDA DAN REPELEN EKSTRAK DAN MINYAK ATSIRI RIMPANG LEMPUYANG GAJAH (Zingiber zerumbet (L.) J.E. Smith) DAN LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val.) TERHADAP LARVA DAN NYAMUK Aedes aegy.

0 1 2