Universitas Sumatera Utara
juga terdapat anyaman jukstakanalikula yaitu struktur yang berhubungan dengan bagian dalam kanal Schlemm Khurana, 2007.
Kanal Schlemm berbentuk oval dengan lapisan endotel dan dikelilingi oleh sulkus skleral. Sel-sel endotel pada dinding bagian dalam tidak teratur dan
berbentuk spindle-shaped dan mengandung giant vacuoles. Bagian luar dinding kanal dilapisi oleh sel datar yang halus dan berisi beberapa tempat masuknya
collector channels Khurana, 2007.
Gambar 2.1 Aliran normal aqueous humor Adatia Damji, 2005
2.2. Fisiologi cairan mata dan tekanan intraokuli
Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan belakang. Volumenya adalah sekitar 250 µL, dan kecepatan pembentukannya,
yang memiliki variasi diurnal, adalah 25 µLmenit. Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi dibandingkan plasma. Komposisi aqueous humor serupa dengan
plasma, kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi sedangkan konsentrasi protein, urea dan glukosa lebih rendah
Salmon, 2008. Komposisi ion dari aqueous humor ditentukan melalui sistem transport aktif yang selektif Na-K-2Cl simport, Na-H antiport, Na-K ATPase dan
lain-lain yang berperan dalam sekresi aqueous humor oleh epitel siliar Cibis, et al., 2007.
Aqueous humor terbentuk dari plasma pada processus siliaris melalui tiga mekanisme yaitu difusi, ultrafiltrasi dan transport aktif. Difusi adalah proses
transport zat yang larut lemak melewati membran sel melalui perbedaan gradient
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi. Ultrafiltrasi adalah proses perpindahan air dan zat yang larut dalam air ke dalam membran sel akibat perbedaan gradien osmotik atau tekanan
hidrostatik. Transport aktif adalah zat yang larut air ditransport secara aktif melalui membran sel dan memerlukan Na-K ATPase dan biasanya terdapat pada
sel epitel yang tidak berpigmen Solomon, 2002. Aqueous humor dari bilik anterior akan didrainase dengan dua rute yaitu
aliran trabekular konvensional dan aliran uveoskleral nonkonvensional. Aliran trabekular merupakan jalur utama keluar aqueous humor dari bilik anterior,
sekitar 90 dari total. Aliran aqueous dari anyaman trabekular masuk ke dalam kanal Schlemm yang menyebabkan resistensi aliran keluar. Teori vakuolisasi
merupakan mekanisme transport aqueous humor melewati dinding dalam dari kanal Schlemm. Teori ini menyatakan bahwa jarak transelular yang ada di sel
endotel membentuk dinding dalam kanal Schlemm sehingga berbentuk seperti vakuola dan pori-pori yang respon terhadap tekanan dan mentransport aqueous
humor melalui jaringan ikat jukstakanalikular ke kanal Schlemm. Dari kanal Schlemm, aqueous ditransport melalui 25-35 kanal-kanal pengumpul ke vena
episklera melalui jalur direk maupun indirek Khurana, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Teori vakuolisasi mengenai transport aqueous melewati dinding dalam kanalis Schlemm: 1. Stadium non-vakuola; 2. Stadium awal lipatan dalam
dari permukaan basal di sel endotel; 3. Stadium pembentukan struktur makrovakuola; 4. Stadium pembentukan kanal vakuola transelular; 5. Stadium
oklusi dari lipatan basal Khurana, 2007
Aliran uveoskleral merupakan sistem pengaliran yang kedua dan berkisar sekitar 10 dari total. Aqueous melewati badan siliaris dan masuk ke rongga
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
suprakoroidal dan kemudian didrainase oleh sirkulasi vena di badan siliar, koroid dan sklera Khurana, 2007.
Gambar 2.3 Flow chart dari drainase aqueous humor Khurana, 2007
Fungsi dari aqueous humor adalah mempertahankan tekanan intraokuli, menyediakan zat-zat glukosa, oksigen dan elektrolit untuk keperluan metabolik
pada kornea yang avaskular dan lensa, mengekskresikan hasil-hasil atau produk metabolik laktat, piruvat dan karbon dioksida dan mempunyai peran pada
metabolisme vitreous dan retina Solomon, 2002. Tekanan intraokuli ditentukan oleh laju dari sekresi aqueous dan laju dari
aliran keluar yang kemudian akan berhubungan dengan resistensi aliran keluar dan tekanan vena episklera. Laju dari aqueous sebanding dengan perbedaan antara
tekanan intraokuli dan tekanan vena episklera Kanksi, 2007. Tekanan mata yang normal berkisar sekitar 21 mmHg Ji et al, 2007.
Tekanan ini menunjukkan variasi diurnal. Pada malam hari terjadi perubahan posisi dari berdiri menjadi berbaring sehingga terjadi tahanan atau resistensi pada
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tekanan vena episklera sehingga menyebabkan tekanan intraokuli meningkat. Penurnan tekanan intraokuli ini akan terjadi pada siang hari sehingga tekanan
intraokuli menjadi normal Doshi, et al., 2010. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rentangan nilai tekanan intraokuli, antara lain umur, jenis kelamin,
ras, konsumsi tobacco, obesitas, perubahan hormonal, olahraga Ji, et al., 2007, irama sirkadian tubuh, denyut jantung, frekuensi pernafasan, jumlah asupan air
dan obat-obatan Simmons, et al., 2007.
2.3. Glaukoma