Hipotesis Penelitian Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Pengambilan Sampel

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori dari penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Harga buah lokal dipengaruhi oleh jumlah ketersediaan buah impor dan kurs rupiah terhadap dollar. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive atau secara sengaja yaitu Kota Medan. Daerah ini dipilih karena Kota Medan merupakan letak pusat pertukaran ekspor impor di Sumatera Utara. Kota Medan juga memiliki tingkat kependudukan dan kebutuhan konsumsi yang tinggi maka lebih efektif untuk perolehan data dan lebih optimal untuk dianalisis. Tabel 3.1. Banyaknya Pasar Menurut Kecamatan Di Kota Medan Tahun 2010 Nomor Kecamatan Banyak Pasar Luas Pasar m 2 1 Medan Tuntungan 1 14.320,00 2 Medan Johor 2 12.309,53 3 Medan Amplas 0,00 4 Medan Denai 1 8.806,00 5 Medan Area 4 12.473,71 6 Medan Kota 8 31.012,05 7 Medan Maimun 3 475,50 8 Medan Polonia 2 3.052,00 9 Medan Baru 2 11.490,00 10 Medan Selayang 0,00 11 Medan Sunggal 2 6.030,00 12 Medan Helvetia 2 11.256,00 13 Medan Petisah 3 10.000,00 14 Medan Barat 4 11.231,00 15 Medan Timur 4 14.718,00 16 Medan Perjuangan 4 6.746,00 17 Medan Tembung 1 1.000,00 18 Medan Deli 2 5.000,00 19 Medan Labuhan 5 8.666,00 20 Medan Marelan 1 355,00 21 Medan Belawan 5 8.923,85 Jumlah 56 177.864,64 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penentuan pasar ditentukan secara purposive atau secara sengaja dengan pertimbangan pasar tersebut dapat mewakili daerahnya. Dari jumlah 56 pasar, banyaknya pasar yang mewakili penelitian sebanyak 5 pasar yaitu; Pasar Mayor Brayan di Kecamatan Medan Belawan di wilayah Utara, Pasar Sei Kambing di Kecamatan Medan Helvetia di wilayah Barat, Pasar Sambu di Kecamatan Medan Kota di wilayah Tengah, Pasar Simpang Limun di Kecamatan Medan Maimun di wilayah Timur, dan Pasar Setia Budi di Kecamatan Selayang di wilayah Selatan.

3.2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang menjual buah lokal dan buah impor serta konsumen yang mengkonsumsi buah lokal dan buah impor di Kota Medan. Berdasarkan pertimbangan dapat mewakili daerahnya, maka dipilih 5 pasar dari 56 pasar di Kota Medan. Adapun sampel buah diambil dari kesamaan jenis buah yang di produksi sendiri di daerah penelitian dan buah impor yang sedang berlangsung di daerah penelitian. Tabel 3.2. Jenis Buah Yang Tersedia Di Kota Medan Tahun 2011 No. Jenis Buah-Buahan Lokal Jenis Buah-Buahan Impor 1 Alpokat Lychees 2 Jeruk Oranges, Mandarin, Lemons and Limes 3 Durian Kiwi Fruit 4 Jambu Guavas 5 Mangga Mangoes 6 Semangka Tamarinds 7 Nanas Strawberries 8 Pepaya Grapefruit 9 Pisang Apples 10 Rambutan Pears 11 Salak Cherries 12 Sawo Plums 13 Duku 14 Belimbing Universitas Sumatera Utara 15 Manggis 16 Nangka Cempedak Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara Maka dapat diambil bahwa sampel buah yang dimaksud ada 3 tiga jenis buah. Jenis buah tersebut adalah; Jeruk, Jambu, dan Mangga. Sampel pedagang yang dimaksud dalam penelitian ini dipilih dengan kriteria pedagang yang menjual minimal salah satu dari buah yang telah ditemtukan sebagai sampel buah di atas. Sampel konsumen yang dimaksud sukup dengan memilih konsumen yang mengkonsumsi salah satu dari buah-buahan yang ditentukan di atas. Menurut Bailey dalam Hasan 2002, untuk penelitian yang akan menggunakan analisis statistik, ukuran sampel yang paling minimum adalah 30. Selanjutnya diperkuat oleh pendapat Gay dalam Hasan 2002 bahwa ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan pada metode penelitian yang digunakan dimana metode deskriptif korelasoinal, minimal sebanyak 30 subjek. Untuk identifikasi masalah 2, data yang digunakan diambil dari data Primer. Jenis data yang dikumpulkan dalam penyelesaian identifikasi masalah ini adalah data cross section dari 30 sampel pedagang yang diwakili oleh 5 pasar di Kota Medan. Penarikan sampel pedagang pada penelitian ini menggunakan metode Accidental Sampling yaitu diambil dari pedagang yang kebetulan ditemukan di daerah penelitian. Maka dipilih 5 pasar yang dapat mewakili pasar wilayah utara, barat, tengah, timur, dan selatan yang ada di daerah penelitian. Masing-masing pasar diambil 6 pedagang dengan jumlah 30 sampel pedagang. Sampel diperoleh dari penelusuran langsung ke lapangan di daerah penelitan. Khusus untuk Universitas Sumatera Utara indentifikasi masalah 2, diambil buah jeruk sebagai salah satu sampel yang akan diteliti untuk mewakili ketiga buah yang telah ditentukan. Untuk identifikasi masalah 3, penarikan sampel konsumen pada penelitian ini juga menggunakan metode Accidental Sampling yaitu diambil dari konsumen yang kebetulan ditemukan di daerah penelitian. Diambil sebanyak 30 sampel konsumen secara representatif yang dapat mewakili tingkat pendapatan rendah, menengah, dan tinggi berdasarkan jenis pekerjaannya. Sampel yang masuk ke dalam golongan rendah adalah jenis pekerjaan buruh dan pedagang kecil ; golongan menengah adalah jenis pekerjaan pegawai negeri dan pegawai swasta; serta golongan tinggi adalah jenis pekerjaan pengusaha dan pedagang besar. Sampel diambil dengan mewakili masing-masing kecamatan yang tersebar di wilayah kota Medan. Tabel 3.3. Pembagian Banyaknya Jumlah Sampel Konsumen Nomor Kecamatan Jumlah Sampel Konsumen Tingkat Pendapatan 1 Medan Tuntungan 1 Rendah 2 Medan Johor 2 Tinggi 3 Medan Amplas 2 Rendah 4 Medan Denai 1 Menengah 5 Medan Area 1 Menengah 6 Medan Kota 2 Tinggi, Menengah 7 Medan Maimun 1 Rendah 8 Medan Polonia 1 Tinggi 9 Medan Baru 1 Menengah 10 Medan Selayang 1 Tinggi, Menengah 11 Medan Sunggal 2 Menengah 12 Medan Helvetia 2 Rendah 13 Medan Petisah 2 Tinggi, Menengah 14 Medan Barat 1 Menengah 15 Medan Timur 2 Tinggi 16 Medan Perjuangan 1 Tinggi 17 Medan Tembung 2 Tinggi 18 Medan Deli 1 Menengah Universitas Sumatera Utara 19 Medan Labuhan 1 Rendah 20 Medan Marelan 1 Menengah 21 Medan Belawan 2 Rendah Jumlah 30 Banyaknya sampel konsumen diharapkan dapat mewakili tiap kecamatan dan dapat mwakili dari tingkat jenis pendapatan. pada tabel 3.3 dapat dilihat jumlah banyaknya sampel berbeda utuk setiap kecamatan yang dipilih secara representatif. Pembagian sampel konsumen menurut tingkat pendapatan dibagi menjadi 10 sepuluh untuk setiap tingkat yaitu ; 10 sampel untuk tingkat pendapatan rendah, 10 sampel untuk pendapatan menengah, dan 10 sampel untuk pendapatan tinggi. Untuk identifikasi masalah 4, penarikan sampel pedagang pada penelitian ini menggunakan sampel yang sama dengan identifikasi masalah 2 yaitu sebanyak 30 sampel pedagang.

3.3. Metode Pengumpulan Data