Fraud Diamond Theory PENGARUH TEKANAN, KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, PERILAKU TIDAK ETIS, DAN JABATAN DALAM PENGELOLA KEUANGAN TERHADAP FRAUD (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Metro)
18
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Secara luas definisi korupsi dijelaskan dalam UU No.
31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001. Korupsi dirumuskan kedalam bentuk atau jenis diantaranya:
1. Kerugian Keuangan Negara a. Melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri dan dapat merugikan
keuangan negara. b. Menyalahgunakan kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri dan
dapat merugikan keuangan negara. 2. Suap-menyuap
a. Menyuap pegawai negeri. b. Memberikan hadiah kepada pegawai karena jabatannya.
c. Pegawai negeri menerima suap. d. Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan
jabatannya. e. Menyuap hakim.
f. Menyuap advokat.
g. Hakim dan advokat menerima suap. h. Hakim menerima suap.
i. Advokat menerima suap.
19
3. Penggelapan dalam Jabatan a. Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan.
b. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi. c. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusak bukti.
d. Pegawai negeri membantu orang lain merusak bukti. 4. Pemerasan
a. Pegawai negeri memeras. b. Pegawai negeri memeras pegawai negeri lain.
5. Perbuatan Curang a. Pemborong berbuat curang.
b. Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang. c. Rekanan TNI atau POLRI berbuat curang.
d. Pengawas rekanan TNI atau POLRI membiarkan perbuatan curang. e. Penerima barang TNI atau POLRI membiarkan perbuatan curang.
f. Pegawai negeri menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang
lain. 6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan
a. Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya 7. Gratifikasi
a. Pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK Kasus korupsi di instansi pemerintah tidak hanya melibatkan orang-orang yang
mempunyai jabatan tinggi tetapi juga orang-orang yang berada dibawahnya serta tidak hanya terjadi di lingkungan pemerintah pusat melainkan juga lingkungan
20
pemerintah daerah. Tindak korupsi yang seringkali dilakukan di antaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan
keuangan atau perekonomian negara. Kecurangan ini biasanya dipicu oleh adanya kesempatan untuk melakukan penyelewengan. Dalam instansi pemerintah sering
terjadi kasus penyelewengan aset negara atau aset daerah oleh pihak-pihak tertentu. Tindakan tersebut dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau
sekelompok orang.