Analisis Konsistensi HCV Berdasarkan PP No. 26 tahun 2008
4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Letak Geografis DAS Ciliwung Hulu
DAS Ciliwung merupakan DAS yang melewati dua wilayah Provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta yang melintasi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota
Depok dan Kota Jakarta bermuara di teluk Jakarta. DAS Ciliwung memiliki luas 34 700 ha dan memiliki panjang sungai utama 117 km Pawitan 2006.
Berdasarkan wilayah pengelolaannya, DAS Ciliwung dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian hilir, bagian tengah dan bagian hulu. Wilayah bagian hilir
sampai dengan pintu air Manggarai termasuk dalam wilayah pemerintahan Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, dan kemudian mengarah ke hilir lagi hingga
masuk ke saluran buatan Kanal Barat.
Bagian hulu DAS Ciliwung yang dicirikan dengan sungai pegunungan yang berarus deras terutama pada musim hujan merupakan daerah pegunungan
dengan elevasi antara 300 sd 3 000 mdpl. DAS Ciliwung Hulu memiliki kemiringan lereng yang bervariasi yaitu mulai dari datar 0-3 sampai dengan
sangat curam 40. Bagian hulu DAS Ciliwung meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor Kecamatan Ciawi, Megamendung, Cisarua, dan
Sukaraja, dan Kota Bogor sebagian kecil Kecamatan Bogor Timur. Berdasarkan hidrologis DAS Ciliwung Hulu dibagi ke dalam 6 Sub-DAS Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Luasan Sub DAS Ciliwung Hulu
a
No Sub DAS Luas
Kecamatan Ha
1. Ciesek
2 505 17
Megamendung dan Cisarua 2.
Ciliwung Hulu 5 886
9 Ciawi, Megamendung dan
Cisarua 3.
Cibogo 1 375
40 Ciawi, Megamendung dan
Cisarua 4.
Cisarua 2 219
15 Cisarua
5. Cisukabirus
1 697 11
Ciawi dan Megemendung 6.
Ciseuseupan 1 178
8 Ciawi dan Megamendung
a
Sumber: Hasil Analisis Peta Administrasi Sub DAS Ciliwung Hulu
DAS Ciliwung Hulu berbatasan dengan: a. Sebelah Utara: DAS Ciliwung Tengah dan DAS Citarum Hulu.
b. Sebelah Selatan: DAS Cisadane Hulu. c. Sebelah Barat: DAS Cisadane Hulu.
d. Sebelah Timur: DAS Citarum.
Kondisi Fisik DAS Ciliwung Hulu Iklim
Kawasan DAS Ciliwung Hulu dikenal sebagai daerah yang memiliki intensitas hujan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar DAS
Ciliwung Hulu merupakan wilayah perbukitan. Curah hujan diperoleh dari tiga
stasiun yang terdapat di lokasi penelitian yaitu Katulampa, Gadog, dan Gunung Mas. Sepanjang tahun 2003 sampai 2012, curah hujan di DAS Ciliwung Hulu
sangat bervariasi dengan curah hujan tertinggi tahun 2010 sebesar 3 993 mm dan terendah pada tahun 2011 sebesar 2 540 mm. Curah hujan tahunan selama 10
tahun disajikan pada Gambar 4.1.
Berdasarkan sistem klasifikasi Smith dan Ferguson yang mengacu pada intensitas curah hujan yaitu bulan basah 200 mm dan bulan kering 100
mm, maka kawasan DAS Ciliwung Hulu termasuk Tipe Iklim A. Sedangkan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe iklim DAS Ciliwung Hulu termasuk tipe
iklim B2 yang mempunyai 7-9 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering dan tipe iklim C1 yang mempunyai 5- 6 bulan basah berurutan dan kurang dari 2
bulan kering.
Gambar 4.1 Grafik curah hujan tahunan DAS Ciliwung Hulu
Karakteristik Tanah
Berdasarkan peta satuan tanah Kabupaten Bogor skala 1:250 000, kawasan DAS Ciliwung Hulu memiliki 10 sepuluh satuan tanah Tabel 4.2. Klasifikasi
tanah yang digunakan adalah sistem Soil Taxonomy Soil Survey Staf 1992 sampai kategori Sub group macam tanah. Berdasarkan Peta Tanah Semidetail
Tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor, jenis tanah di DAS Ciliwung Hulu terdiri dari order Inceptisol, Andosol Ultisol,
dan sisanya Entisol. Sebarannya satuan tanah disajikan pada Gambar 4.2