Ukuran Perusahaan TELAAH TEORI

dengan karyawan, hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, dan citra perusahaan di mata publik menjadi baik. Adanya kegiatan operasi perusahaan tersebut maka perusahaan harus memberikan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya karena adanya dampak-dampak sosial dari kegiatan operasi perusahaan pada lingkungan. Lanis dan Richardson 2012 menjelaskan bahwa CSR dianggap sebagai faktor kunci dalam keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan.

2.6. Ukuran Perusahaan

Definisi ukuran perusahaan menurut Hendriksen dan Eldon 2000 merupakan keseluruhan dari aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaanyang dapat dilihat dari sisi kiri neraca. Salah satu yang menjadi tolak ukur besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Muliati 2011 menjelaskan skala dimana besar kecilnya perusahaan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara seperti log total aset, log total aktiva, log total penjualan, kapitalisasi pasar, dan lain-lain. Ukuran perusahaan yang besar dapat menggambarkan kegiatan operasional perusahaan dan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan datang, sedangkan bagi regulator pemerintah akan berdampak terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum Nuryaman, 2008. Telah banyak penelitian dilakukan untuk memeriksa hubungan antara besarnya perusahaan dengan pajak, karena pada umumnya perusahaan yang besar maka setoran pajaknya juga besar. Ristiyadi 2004 menyatakan bahwa perusahaan yang besar melakukan transfer kekayaan kepada pemerintah relatif lebih besar daripada perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar perusahaan akan lebih cenderung memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk melakukan perencanaan pajak yang baik. Sumber daya manusia yang ahli dalam perpajakan diperlukan perusahaan agar dalam pengelolaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan dapat maksimal untuk menekan beban pajak perusahaan, sehingga akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan untuk berlaku agresif terhadap pajak.

2.7. Leverage