komite audit akan berpengaruh terhadap kualitas corporate governance di dalam perusahaan,
sehingga akan
memperkecil kemungkinan
tindakan tax
aggressiveness yang dilakukan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki komite audit akan lebih bertanggungjawab dan terbuka
dalam menyajikan laporan keuangan karena komite audit akan memonitor segala kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan. Agar keberadaan komite audit
yang fungsinya untuk meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan dapat berjalan dengan baik maka segala perilaku atau tindakan yang
menyimpang berhubungan dengan laporan keuangan yang dilakukan manajemen bisa dihindari oleh perusahaan, sehingga keberadaan komite audit diharapkan
mampu meminimalisi dan meminimalkan adanya tindakan tax aggressiveness perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah: H
2
: Komite audit berpengaruh signifikan terhadap tax aggressiveness
2.10.3. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Tax Aggressiveness
Perusahaan yang melakukan agresivitas pajak berarti telah mengurangi pajak yang dibayarkan kepada negara sehingga berdampak secara langsung pada
penerimaan negara yang lebih sedikit dari seharusnya Jessica dan Toly, 2014. Sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak bertanggungjawab secara sosial.
Sesuai peraturan
perundang-undangan perusahaan
wajib melaksanakan
tanggungjawab sosial dengan melaporkan kegiatan CSR-nya. Hal ini didukung dengan legitimasi theory yang menjelaskan bahwa sistem pengelolaan perusahaan
yang berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah individu
dan kelompok masyarakat. Sebagai suatu sistem yang mengedepankan keberpihakan kepada masyarakat, operasi perusahaan harus kongruen dengan
harapan masyarakat. Salah satu bukti bahwa perusahaan telah beroperasi sesuai dengan harapan masyarakat dan untuk mendapatkan reputasi baik dari masyarakat
maka dalam hal membayar pajak perusahaan dengan penuh kesadaran dan tidak berupaya untuk melakukan aktifitas tax aggressiveness.
William 2007 dalam Lanis dan Richardson 2012 menjelaskan bahwa sulit untuk membedakan tindakan CSR yang dilakukan perusahaan benar-benar
dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan menurut peraturan undang- undang atau karena perusahaan mempunyai motif lain dalam mengungkapkan
CSR-nya yang dalam penelitian ini adalah motif melakukan agresivitas pajak. Semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan
diharapkan perusahaan tersebut semakin tidak agresif terhadap pajak. Hal ini karena apabila perusahaan yang menjalankan CSR bertindak agresif terhadap
pajak, maka akan membuat perusahaan tersebut kehilangan reputasi di mata masyarakat dan akan menghilangkan dampak positif yang terkait dengan kegiatan
CSR yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H
3
: Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap tax aggressiveness
2.10.4. Pengaruh Ukuran Perusahaanterhadap Tax Aggressiveness