Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pemerintah Daerah

Prosedur akuntansi pengeluaran kas dilaksanakan oleh PPK-SKPD. 1. PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi pengeluaran kas melakukan pencatatan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas. Dengan mencantumkan uraian rekening-lawan asal pengeluaran kas berkenaan. 2. Secara periodik jurnal atas transaksi pengeluaran kas diposting ke dalam buku besar rekening berkenaan. 3. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.

2.1.5.2.2 Dokumen yang digunakan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pemerintahan Daerah

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD danatau SKPKD terdiri atas:

1. Surat Penyediaan Dana SPD

2. Surat Perintah Membayar SPM

3. Kuitansi pembayaran dan bukti pembayaran lainnya

4. SP2D

5. Bukti transfer

6. Nota debit bank

7. Buku jurnal pengeluaran kas

8. Buku besar

9. Buku besar pembantu

Permendagri No 13 Tahun 2006, 2008 : 95 Dari dokumen-dokumen yang disebutkan diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Surat Penyediaan Dana SPD

Dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD sebagai media atau surat yang yang menunjukkan tersediannya dana untuk diserap direalisasi.

2. Surat Perintah Membayar SPM

Dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran untuk mengajukan Surat Perintah pencairan dana SP2D yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah BUD atau Kuasa BUD.

3. Kuitansi pembayaran dan bukti pembayaran lainnya

Dokumen sebagai tanda bukti pembayaran.

4. SP2D

Dokumen yang diterbitkan oleh BUD atau Kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang telah ditunjuk.

5. Bukti transfer

Dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah. 6. Nota debit bank Dokumen atas bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah.

7. Buku jurnal pengeluaran kas

Merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas.

8. Buku besar

Merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal pengeluaran kas ke buku besar untuk setiap rekening aset , kewajiban, ekuitas, dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

9. Buku besar pembantu

Merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu. 2.1.5.2.3 SistemProsedur Akuntansi Pengeluaran Kas Pemerintahan Daerah Sistem akuntansi pengeluaran kas menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 pasal 196 sampai 226 mengatur mengenai Penatausahaan Pengeluaran Kas: 1. Surat Penyediaan Dana SPD SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD Bendahara Umum Daerah dalam rangka manajemen kas daerah. SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukan secara jelas alokasi tiap kegiatan. 1. Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan Surat Penyediaan Dana SPD. 2. SPD disiapkan oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah BUD untuk ditandatangani oleh PPKD. Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD. 2. Surat Permintaan Pembayaran SPP 1. Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan PembayaranSPP kepada pengguna anggarankuasa pengguna anggara melalui PPK-SKPD. 2. SPP terdiri dari: a. SPP Uang Persediaan SPP-UP; b. SPP Ganti Uang SPP-DU; c. SPP Tambahan Uang SPP-TU; dan d. SPP Langsung SPP-LS. 3. Pengajuan SPP dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dana sampai dengan jenis belanja. a. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka pengisian uang persediaan. b. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan. c. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan. d. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPKSKPD dalam rangka ganti uang persediaan. e. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan. Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan ditetapkan dalam peraturan kepala daerah. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 satu bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah. Pengajuan dokumen SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU digunakan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SKPD yang harus dipertanggungjawabkan. f. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetujuan pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. 3. Surat Perintah Membayar SPM 1 Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, pengguna anggarankuasa pengguna anggaran menerbitkan SPM. 2 Dalam hal dokumen SPP dinyatakan tidak lengkap danatau tidak sah, pengguna anggarankuasa pengguna anggaran menolak menerbitkan SPM. 3 Dalam hal pengguna anggarankuasa pengguna anggaran berhalangan, yang bersangkutan dapat menunjuk penjabat yang diberi wewenang untuk menandatangani SPM. Penerbitan SPM paling lama 2 dua hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen SPP. Penolakan penerbitan SPM paling lama 1 satu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP. SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada kuasa BUD untuk penerbitan SP2D. 1. Dokumen-dokumen yang digunakan oleh pengguna anggarankuasa pengguna anggaran dalam menatausahakan pengeluaran perintah membayar mencakup: a. Register SPM-UPSPM-GUSPM-TUSPM-LS; dan b. Register surat penolakan penerbitan SPM. 2. Penatausahaan pengeluaran perintah membayar dilaksanakan oleh PPK-SKPD. Setelah tahun anggaran berakhir, pengguna anggarankuasa pengguna anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun anggaran berkenaan. 4 Surat Perintah Pencairan Dana SP2D 1. Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna anggarankuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 2. Kelengkapan dokumen SPM-UP untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna anggaran. 3. Kelengkapan dokumen SPM-TU untuk penerbitan SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna anggaran. 4. Dalam hal dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD menerbitkan SP2D. 5. Dalam hal dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap danatau tidak sah danatau pengeluaran tersebut melampau pagu anggaran, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. 6. Dalam hal kuasa BUD berhalangan, yang bersangkutan dpat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani SP2D. 5 Surat Pertanggungjawaban Pengeluaran SPJ Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan pengunaan uang persediaanganti uang persediaantambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK- SKPD. Permendagri No 13 Tahun 2006, 2008 : 77 36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono mendefinisikan objek penelitian sebagai berikut: “Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan guna tertentu tentang suatu hal atau objektif, valid dan reliabel tentang suatu hal variabel tertentu.” Sugiyono, 2009:58 Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Objek dari penelitian ini adalah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada instansi pemerintahaan BPLHD Provinsi Jawa Barat, dipilihnya instansi pemerintahaan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki data yang diperlukan untuk penyusunan tugas akhir ini.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian pada umumnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian berguna bagi pemecahan masalah dalam objek penelitian. Adapun menurut Sogiyono yaitu : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Sogiyono, 2009:2 Sedangkan menurut Iwan satibi, menjelaskan metode penelitian adalah sebagai berikut : “Secara subtantive, metode penelitian cenderung menunjukkan pada tipe atau model penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.” Iwan Satibi, 2011:75 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan sebuah strategi dalam melakukan penelitian yang terdiri dari tahapan- tahapan, dan merupakan cara ilmiah diman bertujuan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan dalam tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Pengertian dari Metode Analisis Deskriptif adalah sebagai berikut: Pengertian Metode Deskriptif menurut menurut Sugiyono: “Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.” Sugiyono, 2009:29 Dikemukakan bahwa metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, yang pada akhirnya metode ini digunakan untuk mencari pemecahan atas masalah yang diteliti. Dengan menggunakan metode deskriptif penulisan mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti. Jadi metode penelitian ini mengambarkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian dibutuhkannya teknik pengumpulan data yang dapat menunjang kegiatan penelitian tersebut. Adapun pengertian teknik pengumpulan data menurut para ahli diantaranya: Menurut Andi Supangat menyatakan bahwa pengertian data adalah: “Bentuk jamak dari data, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang membentuknya dapat berupa, angka-angka, kata- kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan lainnya”. Andi Supangat, 2007:2 Teknik penggumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan perusahaan tempat penulis melakukan penelitian pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup daerah BPLHD Provinsi Jawa Barat dan mencatat semua informasi yang ada yang mendukung dalam penelitian ini. Peneliti melakukan penelitian pada bagian administrasi pada BPLHDProvinsi Jawa Barat. b. Wawancara Interview Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan atau petugas yang dinilai berkaitan langsung dengan masalah yang dibahas serta bertanggungjawab atas instansi tersebut. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data yang diperoleh dari perpustakaan maupun dari BPLHD Provinsi Jawa Barat.

3.2.2 Sumber Data

Sebuah data memiliki informasi namun sebuah data juga harus memiliki kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah. Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data yang didapat langsung dari BPLHD Provinsi Jawa Barat. Adapun pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto sumber data adalah : “Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh.” Suharsimi Arikunto, 2010:172