BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang terurai diatas, maka peneliti bisa menarik kesimpulan sebagai beikut:
1. Kontribusi yang diberikan PAUD Kelompok Bermain Balita Sehat selain sebagai adaptasi pendidikan bagi anak serta bekal bagi anak untuk masuk
ke jenjang pendidikan lebih tinggi jika dikaitkan dengan teori fungsional struktural menurut Robert K. Merton yang mencakup fungsi, disfungsi,
fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi dari KB Balita Sehat adalah sebagai sarana: 1 penanaman nilai-nilai agama, 2 penanaman nilai dan
moral, 3 pengasah kemampuan kognitif anak, 4 mengajarkan life skill atau ketrampilan hidup, dan 5 menggali potensi dan bakat. Disfungsi dari
KB Balita Sehat adalah 1 sebagai sarana berkumpulnya ibu-ibu untuk bergosip, 2 Menghambat kinerja perangkat desa. Fungsi manifestnya
adalah mengembangkan kemampuan anak di bidang motorik, bahasa, moral, ketrampilan, dan mengendalikan sosial emosional dalam
pembentukan kepribadian anak. Fungsi latennya adalah sebagai tempat berkumpulnya ibu-ibu sehingga bisa digunakan sebagai wahana sosialisasi
informasi selain pendidikan. Pada kenyataannya sebesar apapun kontribusi yang diberikan KB Balita Sehat terhadap pendidikan anak di Desa
Krandegan tidak dapat menggantikan peran ibu dalam pengasuhan anak
93
hanya bersifat komplementer atau pelengkap dalam pendidikan anak dikarenakan ibu merupakan tokoh sentral dalam pengasuhan anak
dipedesaan. 2. Ada beberapa kendala dalam Kelompok Bermain Balita Sehat baik secara
internal dan eksternal. Secara internal ada beberapa macam yaitu kurangnya sarana dan prasarana sehingga anak kurang memiliki
pengalaman belajar dengan media permainan yang beragam, kurangnya tenaga kependidikan yang professional, kurangnya kerjasama dengan
pihak lain yang mendatngkan sumbangan. Sacara eksternal yaitu kondisi masyarakat miskin, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendiikan anak usia dini, adanya budaya bertani pada masyarakat Krandegan, kurangnya dukungan dan sumbangan dari masyarakat.
3. Strategi yang dilakukan PAUD Kelompok Bermain Balita Sehat dalam menangani kendala-kendala yang muncul yaitu dengan mensosialisasikan
pentingnya pendidikan bagi anak usia dini lewat perkumpulan PKK bahkan fatayat, dalam menyiasati kurangnya sarana prasaran pendidik
dengan membuat alat permainan yang sederhana sendiri dan meminjam APE Alat Permainan Edukatif di TK setempat, lembaga memberikan
layanan pendidikan kepada anak usia dini secara gratis tanpa adanya uang insentif bagi guru, dalam menarik minat masyarakat lembaga lebih banyak
memfokuskan pembelajaran agama Islam, dalam menangani kurangnya pendidik yang professional pendidik lembaga PAUD Balita Sehat lebih
aktif dalam mengikuti pelatihan-pelatihan PAUD secara pribadi.
B. SARAN