35
3. Foto Sekarang ini foto sudah lebih banyak dipakai sebagai alat untuk keperluan
penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk
menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2002:115 ada dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini foto yang digunakan
adalah foto yang dihasilkan oleh peneliti.
3.4 Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-
faktor kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya
constructions. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya
adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari
rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan atau purposive sampel Moleong, 2002:165.
Sampel bertujuan Purposive Sample dapat ditandai dari ciri-cirinya sebagai berikut:
36
1. Rancangan sampel yang muncul. 2. Pemilihan sampel secara berurutan.
3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan.
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu
pedagang, aparat yang terkait, tokoh masyarakat, dan pengunjung di Pasar Kliwonan.
3.5 Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2002:135. Dalam
penelitian ini wawancara ditujukan kepada pedagang di Pasar Kliwonan, petugas yang terkait dengan bidang kesejahteraan masyarakat pemberdayaan masyarakat,
tokoh masyarakat seorang guru SD, dan pengunjung di Pasar Kliwonan. Wawancara yang dilakukan digunakan untuk mengungkap data tentang keadaan
pedagang sebelum dan sesudah berdagang di Pasar Kliwonan dan mengenai dampaknya terhadap upaya pemberdayaan.
37
2. PengamatanObservasi Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong 2002:125, ada beberapa
alasan mengapa dalam penelitian kualitatif pengamatan dimanfaatkan sebesar- besarnya: 1 teknik pengamatan ini ini didasarkan atas pengamatan secara langsung,
2 teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
sebenarnya, 3 pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung
diperoleh dari data, 4 untuk mengecek tingkat kepercayaan data yang bias, 5 teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang
rumit, dan 6 dalam kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat berguna.
Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan tanpa peran serta pengamat
hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Pengamat berperan serta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus
menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya. Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Yang diamati oleh
peneliti yaitu interaksi sosial antara pedagang dan pengunjung serta suasana yang tercipta antara pedagang dan pengunjung di Pasar Kliwonan.
3. Dokumentasi Guba dan Lincoln dalam Moleong 2002:161 mendefinisikan dokumen
sebagai setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumen sudah lama digunakan dalam
38
penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dalam penelitian ini
dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi, seperti arsip dan buku.
3.6 Objektivitas dan Keabsahan Data