2.4.3 Konsep Pola Penggunaan Lahan
Pola guna lahan dapat mengidentifikasi kegiatan perkotaan di setiap zone yang bersangkutan. Setiap zona dapat dicirikan dengan tiga ukuran
yaitu jenis kegiatan, intensitas penggunaan dan aksesibilitas antar guna lahan Warpani, 1990. Secara terperinci hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut : a. Jenis Kegiatan Penggunaan Lahan
Jenis kegiatan dapat ditelaah dari dua aspek, yaitu yang umum menyangkut penggunaannya komersial, industri, permukiman dan
yang khusus menyangkut sejumlah ciri yang lebih spesifik daya dukung lingkungan, luas, fungsi. Setiap jenis kegiatan menurut
karakteristik sistem transportasi tertentu sesuai dengan bangkitan yang ditimbulkan.
b. Intensitas Guna Lahan Ukuran intensitas guna Lahan dapat ditunjukkan oleh kepadatan
bangunan dan dinyatakan dengan nisbah luas lantai per unit luas tanah. Ukuran ini secara khusus beim dapat mencerminkan intensitas pada
kegiatan yang bersangkutan. Data ini bersama-sama dengan jenis kegiatan menjelaskan tentang besarnya perjalanan dari setiap zona
c. Hubungan Antara Guna Lahan Ukuran ini berkaitan dengan daya hubung antar zona yang terdiri dari
jenis kegiatan tertentu. Untuk mengukur tingkat aksesibilitas dapat
dikaitkan antara pola jaringan perangkutan kota dengan potensi guna lahan yang bersangkutan
2.4.4 Penentu Tata Guna Lahan
Penentu dalam tata guna lahan bersifat sosial, ekonomi dan kepentingan umum. Menurut Boris, 1997:34 mengemukakan bahwa terdapat nilai-nilai
sosial dalam hubungan dengan penggunaan lahan, yang dapat berhubungan dengan kebiasaan, sikap moral, pantangan, pengaturan pemerintah,
peninggalan kebudayaan, pola tradisional dan sebagainya. Tingkah laku atau tindakan manusia menunjukan cara bagaimana manusia
atau masyarakat bertindak dalam hubungannya dengan nilai-nilai values dan cita-cita ideas mereké. Nilai-nilai dan cita-cita itu baik yang
terungkapkan maupun yang tidak terungkapkan adalah hasil dari pengalaman manusia dalam perekonomian dan kebudayaan tertentu dan
dalam keadaan alam tertentu, dan merupakan pelengkap dari naluri-naluri dasar dalam kehidupan manusia. Tingkah laku dan tindakan manusia dalam
tata guna lahan disebabkan oleh kebutuhan dan keinginan manusia yang berlaku baik dalam kehidupan sosial maupun dalam kehidupan ekonomi.
Dalam kehidupan sosial, misalnya kemudahan, sangat penting artinya; pengaturan lokasi tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat rekreasi adalah
untuk kemudahan itu Dalam kehidupan ekonomi, daya guna lahan dan biaya adalah faktor yang
sangat penting. Untuk itu dilakukan pengaturan tempat sekolah, tempat hunian dan tempat rekreasi yang ekonomis berhubungan dengan pendapatan