Pengaruh Pola Asuh Otoriter Terhadap Kemandirian Pengaruh Pola Asuh Demokratis Terhadap Kemandirian

satuan maka akan meningkatkan kemandirian sebesar 0,628 satuan dan pengaruhnya signifikan c. Koefisien dari variabel interaksi sosial dalam persamaan regsesi berganda adalah 0,122 hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 satuan maka akan meningkatkan kemandirian sebesar 0,122 satuan dan pengaruhnya signifikan. d. Dari hasil persamaan diatas, dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel polasuh asuh demokratis sebesar 0.364 dan mempunyai tanda positif.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

4.2.3.1 Uji t Uji hipotesis secara parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas pola asuh otoriter X 1 , pola asuh demokratis X 2 , pola asuh permisif X 3 , dan interaksi social X 4 terhadap variabel terikat kemandirian Y secara parsial. Dengan perhitungan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pengaruh Pola Asuh Otoriter Terhadap Kemandirian

Perumusan Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh otoriter X 1 secara parsial terhadap kemandirian Y Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh otoriter X 1 secara parsial terhadap kemandirian Y Hasil perhitungan statistik diperoleh untuk variabel pola asuh otoriter X 1 , diperoleh nilai t hitung = 2,659 dengan signifikansi t sebesar 0,008. Dengan menggunakan signifikansi dan α 0,05, nilai t tabel dengan df = n-k = 248-2 = 246 diperoleh t tabel sebesar 1,660. Maka diperoleh t hit 2,659 t tabel 1,660. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang positif antara pola asuh otoriter X 1 terhadap kemandirian Y. Hasil signifikansi pengujian sebesar 0,008 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menggambarkan pengaruh yang signifikan antara pola asuh otoriter X 1 terhadap kemandirian Y. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh otoriter X 1 secara parsial terhadap kemandirian Y dapat diterima. Grafik pengujian hipotesisnya dapat digambarkan sebagai berikut : Grafik 4.4 Uji t Variabel pola asuh otoriter X 1

2. Pengaruh Pola Asuh Demokratis Terhadap Kemandirian

Perumusan Hipotesis : Daerah Penerimaan Ho 2,659 0,1660 Daerah Penolakan Ho Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh demokratis X 2 secara parsial terhadap kemandirian Y Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis X 2 secara parsial terhadap kemandirian Y Hasil perhitungan statistik diperoleh untuk variabel pola asuh demokratis X 2 , diperoleh nilai t hitung = 4,804 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Dengan menggunakan signifikansi dan α 0,05, nilai t tabel dengan df = n-k = 248-2 = 246 diperoleh t tabel sebesar 1,660. Maka diperoleh t hit 4,804 t tabel 1,660. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang positif antara pola asuh demokratis X 2 terhadap kemandirian Y. Hasil signifikansi pengujian sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menggambarkan pengaruh yang signifikan antara pola asuh demokratis X 2 terhadap kemandirian Y. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis X 2 secara parsial terhadap kemandirian Y dapat diterima. Grafik pengujian hipotesisnya dapat digambarkan sebagai berikut : Grafik 4.4 Uji t Variabel pola asuh demokratis X 2

3. Pengaruh Pola Asuh Permisif Terhadap Kemandirian