segi arsitekturnya. Makin lama bangunan berdiri, semakin membuktikan tingginya nilai sejarah dan budaya yang terkandung pada suatu bangunan
.
2.6 Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
Kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia merupakan akibat dari terjadinya perubahan-perubahan penting di Eropa, diantaranya: renaissance,
reformasi gereja, merkantilisme, dan liberalisme, kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di Eropa. Sejak akhir abad 15-16 bangsa barat melakukan ekpedisi
pelayaran ke wilayah timur atau sering disebut penjelajahan samudera. Hal ini didorong oleh faktor kisah perjalanan Marcopolo, jatuhnya Konstantinopel,
adanya semangat penaklukan, berkembangnya teknik pelayaran, penemuan kompas, ingin memperoleh kekayaan sebanyak banyaknya.
Dua negara besar dari eropa yang berpengaruh pada saat itu ialah Portugis dan Spanyol meminta restu kepada Paus untuk menyebarkan agama katolik ke
seluruh dunia yang tertuang dalam perjanjian “Thor Desillas”, tidak hanya menyebarkan agama katolik isi perjanjian tersebut juga membagi arah berlayar,
Portugis berlayar ke timur dan Spanyol kearah barat. Kemudian sampailah Portugis di Indonesia, tepatnya di Ternate Maluku yang dipimpin oleh Vasco Da
Gama. Kedatangan Portugis inilah awal mula terjadinya kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia.
Spanyol akhirnya juga tiba di Indonesia, tepatnya di Maluku. Namun Maluku telah dikuasai oleh bangsa Portugis. Akhirnya, Spanyol pun berpindah
tempat hingga sampailah ke Philipina. Setelah Portugis dan Spanyol berhasil melakukan pelayarannya, Belanda pun mengikuti jejak mereka. Bangsa Belanda
melakukan pelayarannya pada tahun 1596 yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Banten. Tujuan kedatangan Belanda yaitu mencari rempah-
rempah. Ramainya pedagang barat yang datang di Indonesia. Akhirnya, timbulah niat dari Belanda untuk memperoleh rempah-rempah tersebut seara cuma-Cuma
yaitu dengan cara menguasai Indonesia. Setelah berhasil menguasai Indonesia Belanda mendirikan Kongsi dagang yang diberi nama VOC. Dan akhirnya VOC
pun mengalami kemunduran. Kekuasaan Belanda pun terancam oleh Inggris, kemudian pemerintah
Belanda menunjuk Daendels sebagai Gubernur Jendral Belanda. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.
Namun gagal, Inggris pun berkuasa dibawah pimpinan Raffles. Pemerintahan Raffles hanya sebentar yaitu dari tahun 1811-1816. Hal ini disebabkan oleh
konvensi yang menetapkan bahwa Inggris harus mengembalikan semua daerah jajahan Belanda yang telah dikuasainya. Ketika Indonesia kembali ke tangan
Belanda, Belanda pun semakin menjadi. Belanda melakukan sistem tanam paksa kepada rakyat Indonesia yang disebut kerja rodi.
2.7 Pengertian Minat Belajar