19
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2005 sampai dengan bulan Desember 2005. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioindustri, Jurusan
Teknologi Industri Pertanian, FATETA IPB.
3.2. Bahan dan alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lapisan top soil yang diambil dari CIFOR Center for International Forestry Research kawasan
kampus IPB Darmaga Bogor; minyak diesel; surfaktan linear alkilbenzena sulfonatLAS 0.5 vv dan starter 10 vv yang terdiri dari konsorsium
bakteri Pseudomonas pseudomallei dan Enterobacter agglomerans yang
merupakan bakteri non-indigenous yang pada penelitian sebelumnya telah diisolasi Zaki, 2005 serta konsorsium bakteri yang berasal dari kotoran hewan
Lampiran 1. Peralatan yang digunakan meliputi: reaktor reaktor berukuran 500 ml dan
16 liter, peralatan untuk sampling tanah, peralatan untuk isolasi, dan peralatan untuk analisis, peralatan tersebut antara lain ember, cangkul, pH meter, cawan
petri, mikro pipet dalam berbagai ukuran, dan lain-lain.
3.3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dibagi ke dalam 2 tahap, yaitu 1 penelitian bioremediasi pada skala laboratorium untuk menentukan perlakuan terbaik dari proses bioremediasi
slurry limbah minyak diesel; dan 2 penelitian scale up dari perlakuan terbaik pada skala laboratorium Gambar 5 dan 6.
Pengujian sampel dilakukan di beberapa laboratorium uji. Eksperimen dilakukan dengan memberikan berbagai macam perlakuan terhadap variabel yang
diteliti dan berdasarkan hasil pengujian sampel tersebut dapat diambil kesimpulan yang korelasional dengan variabel-variabel yang diteliti.
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
20
Gambar 5. Bagan alir penelitian skala laboratorium
Gambar 6. Bagan alir penelitian scale up Desain penelitian dipaparkan melalui penjelasan di bawah ini:
- Sebelum dilakukan penelitian pada taraf scale up, dilakukan penelitian skala
laboratorium pada reaktor 500 ml, dengan menggunakan Erlenmeyer 500 ml volume kerja 200 ml. Kultivasi dilakukan pada shaker dengan kecepatan
agitasi 180 rpm dan suhu ruang 28 – 32
o
C selama 4 hari. Penelitian skala laboratorium dilakukan untuk mendapatkan perlakuan terbaik dalam
mendegradasi minyak diesel. -
Terhadap perlakuan terbaik dari hasil Rancangan Respon Permukaan RSM, dilanjutkan ke tahapan scale up. Tahap scale up dilakukan pada reaktor
berukuran 16 liter volume kerja 8 liter. Fermentasi dilakukan dengan kecepatan agitasi sekitar 100-120 rpm dan suhu ruang 31 – 32
o
C selama 20 hari.
Dicampur sesuai perlakuan Tingkat cemaran minyak dalam tanah 5, 10, 15 ww
Dicampur sesuai perlakuan padatan 10, 25, 40 wv
Tanah Diesel
Air
Konsorsium Mikroba 10 vv
Proses Bioremediasi Erlenmeyer 500 ml, 180 rpm, suhu ruang
Surfaktan LAS 0.5 vv
Pengamatan Analisis
Perlakuan terbaik Penelitian skala laboratorium
Proses Bioremediasi Slurry Bioreaktor 16 liter, 100-120 rpm, suhu ruang
Pengamatan Analisis
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
21 -
Teknis pelaksanaan pada kedua tahap penelitian adalah sama, yaitu: tanah dan minyak dicampurkan sesuai dengan perlakuan tingkat cemaran dalam tanah
ww. Hasil pencampuran ini kemudian ditambahkan air sesuai dengan perlakuan persen padatan wv. Campuran ini kemudian dimasukkan ke
dalam reaktor. Sebanyak 10 konsorsium bakteri dan 0.5 surfaktan LAS dimasukkan ke dalam reaktor dan dilakukan pengadukan. Pada reaktor 500
ml, pengadukan dilakukan dengan menggunakan shaker Gambar 7 dan pada reaktor 16 l pengadukan dilakukan dengan memasang agitator dengan
kecepatan agitasi antara 100 – 120 rpm pada reaktor Gambar 8. Pengadukan dilakukan setiap hari untuk mendapatkan proses aerobik berjalan pada seluruh
bahan. -
Nilai tingkat cemaran dalam tanah dan persen padatan optimal dalam mendegradasi TPH yang diperoleh dari hasil penelitian skala laboratorium
digunakan pada penelitian scale up kemudian diaplikasikan ke dalam 3 buah reaktor, yaitu Reaktor 1 adalah kontrol tanpa pemberian konsorsium bakteri,
dan reaktor 2 dan 3 merupakan ulangan dengan penambahan konsorsium bakteri. Percobaan dilakukan selama 20 hari dengan selang pengamatan 4
hari.
Gambar 7. Slurry bioreaktor 500 ml
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
Click to buy NOW PD
w w
w .docu-track.
co m
22
Gambar 8. Desain reaktor 16 liter
3.4. Pengamatan