nadir dan satu lagi ke belakang. Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan citra stereo dari data yang hampir bersamaan
Shortwave Infrared SWIR memiliki resolusi spasial 30 meter dan bekerja pada 6 band gelombang pendek inframerah. Kemampuan SWIR diharapkan
dapat memberikan data observasi yang lebih baik untuk batu, mineral dan tumbuhan yang cukup bermanfaat untuk bidang geologi dan pertambangan.
Thermal Infrared TIR memiliki resolusi spasial 90 meter dan 5 band pada spektrum inframerah thermal. TIR diharapkan dapat menghasilkan data
temperatur dan emisi permukaan dengan presisi untuk keperluan di bidang thermal dan ekologi. Jika dibandingkan dengan sensor ETM setelit Landsat,
untuk daerah gelombang inframerah pendek dan inframerah thermal, ASTER memiliki jumlah band lebih banyak dengan kisaran spektral yang lebih sempit
untuk setiap bandnya.
Aplikasi Citra ASTER
Kelebihan dari citra ASTER yaitu dapat meningkatkan keakurasian hasil analisa. Berbagai aplikasi citra ASTER dalam memonitoring permukaan bumi
dapat dilihat sebagai berikut:
1. Karakteristik Spektral terhadap Mineral dan Batuan
Indonesia banyak memiliki sumber daya alam, sehingga memerlukan penanganan tersendiri agar dalam proses pengelolaan sumber alam tersebut
tidak menimbulkan efek yang negatif atau efek sampingan terhadap alam dan lingkungan, khususnya terhadap makhluk hidup termasuk manusia.
Penanganan yang terencana dengan baik akan menghasilkan hasil yang baik pula. Citra ASTER diharapkan dapat memberikan bantuan solusi untuk proses
persiapan pengolahan penambangan hingga proses paska penambangan.
2. Klasifikasi Jenis Tanah
Citra ASTER dapat digunakan pula untuk memetakan jenis tanah, khususnya untuk pertanian dan perencanaan ruang dan tata kota
3. Monitoring Aktifitas Gunung Berapi
Sensor VNIR dan SWIR dapat diterapkan untuk mengetahui aktifitas gunung sehingga kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh bencana alam
dapat dihindari.
4. Pemetaan Tumbuhan di Daerah Kering dan Basah
Seperti halnya satelit lain JERS-1 dan Landsat, citra TERRAASTER dapat pula digunakan untuk memetakan distribusi tumbuhan di permukaan bumi,
terutama untuk daerah kering dan basah dengan menggunakan sensor VNIR dan SWIR.
5. Monitoring Suhu Permukaan Laut
Distribusi temperatur permukaan laut dapat diperoleh dengan mudah menggunakan citra TERRAASTER, atau langsung dengan menggunakan citra
sensor TIR. Aplikasi dari citra ini dapat digunakan untuk mengetahui distribusi panas air laut, dimana informasi ini dapat diterapkan untuk mengetahui
fenomena kelautan, termasuk distribusi tumbuhan dan ikan.
6. Monitoring Hutan Bakau
Kerusakan hutan bakau, baik secara sengaja maupun karena pengaruh perubahan alam, dapat dideteksi dengan menggunakan citra TERRAASTER.
Beberapa sensor satelit ini mempunyai kesamaan dengan JERS-1 maupun Landsat, oleh karena itu kombinasi citra satelit lain dapat digunakan untuk
monitoring hutan bakau dan hutan lainnya.
7. Monitoring Kebakaran Hutan