break line serta membentuk jaringan segitiga tidak beraturan yang saling berhubungan. Masing-masing segitiga terdiri dari 3 vertex yang mempunyai
koordinat lokasi X, Y dan elevasi Z. Setelah tersaji menjadi bentuk TIN, dengan menggunakan ekstensi hidrology modeling maka akan diperoleh output berupa
peta arah aliran. Proses pembuatan DEM dan arah aliran selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Proses pembuatan DEM dan arah aliran
3. Pembuatan Peta Penutupan Lahan Pemetaan penutupan lahan land cover merupakan suatu upaya untuk
menyajikan informasi tentang pola penggunaan lahan atau tutupan lahan di suatu wilayah secara spasial. Informasi mengenai penutupan lahan pada
penelitian ini diperoleh dengan melakukan penafsiran citra ASTER tahun 2004. Klasifikasi penutupan lahan di wilayah penelitian dikelompokkan menjadi enam
kelas yaitu hutan, semak belukar, pertanian lahan kering atau ladang, perkebunan, sawah dan pemukiman.
Pengolahan citra merupakan suatu cara untuk memperoleh data mengenai penutupan lahan yang dilakukan dengan menggunakan software
ERDAS Imagine 8.5. Berikut ini disajikan gambar proses pengolahan citra untuk memperoleh peta penutupan lahan:
Surfacing
DEM
Spatial Analysis
Peta Ketinggian
Topographic Analysis
Peta Kemiringan lereng
Slope Peta Topografi
Digital TIN
GRID
Flow Direction
Peta Arah aliran
ERDAS Imagine 8.5 Arc View 3.3
Gambar 5. Proses pengolahan citra ASTER
Tahap-tahap pengolahan citra secara lengkap dapat dilihat dalam
penjelasan berikut ini:
1. Koreksi Geometri
Secara umum, koreksi geometri didefinisikan sebagai suatu proses memproyeksikan data peta dalam suatu sistem proyeksi peta tertentu. Koreksi
geometri digunakan untuk memperbaiki kesalahan posisi obyek-obyek yang terekam pada citra karena adanya distorsi-distorsi yang bersifat geometri. Tahap
awal dalam proses koreksi geometri adalah georefrensi. Georeferensi merupakan proses menentukan sistem koordinat dan proyeksi ke dalam suatu
peta raster image, dimana peta yang dijadikan acuan adalah peta yang telah
Peta batas DTA Cipopokol
Koreksi Geometri Citra ASTER
tahun 2004
Citra terkoreksi Peta digital kontur,
jalan dan sungai
Subset image
Klasifikasi citra terbimbing Supervised Classification
overlay
Citra lokasi penelitian
Cek lapangan Ground check
Citra hasil klasifikasi
Akurasi diterima
? Tidak
Ya Penggunaanpenutupan
lahan Land useland cover
terkoreksi master map yang dapat berbentuk citra ataupun dalam bentuk atau vektor peta. Dalam koreksi geometri, pengambilan titik kontrol bumi atau
disebut sebagai ground control point GCP harus memiliki letak yang sama antara citra yang akan dikoreksi dengan petacitra yang menjadi acuan. Letak
dan jumlah titik GCP disarankan harus menyebar secara merata di seluruh citra. Proyeksi yang digunakan adalah sistem koordinat Universal Transverse Mercator
UTM. Citra ASTER yang digunakan pada penelitian ini memiliki resolusi atau
ukuran piksel sebesar 15 x 15 meter, sehingga untuk memperoleh hasil klasifikasi optimal dengan luasan wilayah penelitian yang kecil maka perlu
dilakukan metode resize atau merubah ukuran piksel menjadi 10 x 10 meter.
2. Pemotongan Citra Subset Image