Jenis dan Sifat Pesan. Strategi Pesan.

xxxviii Akhlak secara etimologi adalah tingkah laku atau perbuatan dan secara termonologi akhlak adalah tingkah laku etika manusia dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, serta alam sekitarnya. 31 Akhlak berdasarkan ruang lingkupnya adalah mencakup akhlak kepada Allah dan akhlak kepada sesama manusia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pesan akhlak adalah pesan yang berkaitan dengan tingkah laku atau sikap sesama manusia.

2. Jenis dan Sifat Pesan.

Yang dimaksud dengan jenis pesan adalah macam-macam atau bentuk- bentuk bahasa yang selalu dipakai dalam setiap percakapan khalayak, jenis- jenis pesan tersebut adalah pesan verbal, non-verbal, persuasive, informative, dan koersif. 32 1. Verbal, yang dimaksud dengan pesan verbal adalah suatu symbol yang menguraikan suatu kata atau lebih pada orang lain dalam melakukan suatu komunikasi, karena hampir semua rangsangan bicara yang kita dasari termasuk dalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan dengan orang lain secara lisan. 33 2. Non-Verbal, yaitu secara bahasa adalah pesan tanpa bahasa isyarat atau secara istilah pesan non-verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan non-verbal mencakup rangsangan dalam suatu setting 31 Ibid Hal.62 32 Sugiana, Dadang dan Nina Winangsih, Perencanaan Pesan dan Media, Jakarta : Univeersitas Terbuka, 2004 33 M. Jamaludin Piktoringa, Tipologi Pesan Persuasive, Jakarta;PT.Indeks, 2005Cet.1 Hal. 1 xxxix komunikasi yang dihasilkan oleh suatu individu yang mempunyai pesan potensial bagi sang pengirim atau penerima. 34 3. Persuasive, adalah pesan yang dapat menghasilkan respon tertentu jika dirancang dengan baik Untuk itu pesan hendaknya dioptimalkan lambang komunikasi yang tersedia. Kepersuasifan suatu pesan sebenarnya tidak sebatas menstimulasi emosi khalayak atau sasaran. 35 4. Pesan koersif, koersif adalah pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan fungsi-fungsi yang tidak dilaksanakan. 36 5. Pesan informative, yaitu pesan yang bersifat memberikan keterangan- keterngan yang kemudian dapat diambi kesimpulan dan keputusan oleh komunikan. 37

3. Strategi Pesan.

1. Penekanan Inti Pokok Pesan. Masalah ini berkaitan dengan kemampuan audience untuk mengingat dan memberikan perhatian pada pesan komunikasi yang kita sampaikan atau tekankan pada awalan dan diulang lagi pada akhir kegiatan komunikasi. Hal ini mengingat sewaktu kita berada dalam proses komunikasi terdapat kecendrungan audience yang kurang memperhatikan kita. 38 2. Pengorganisasian Pesan. 38 Perencanaan Pesan dan Media, Jakarta; Universitas Terbuka, Hal. 1.25 xl Agar kita dapat membantu pemahaman audience, pesan yang kita sampaikan dapat kita organisasikan sedemikian rupa sehingga penyampaiannya menjadi teratur. Cara pengorganisasian pesan antara lain; a. Deduksi. Yaitu inti pesan kita sampaikan terlebih dahulu baru kemudian penjelasan-penjelasan serta perincian-perincian menyusul diberikan. b. Induksi. Yaitu kebalikan dari deduksi, yang disampaikan pertama adalah uraian-uaraian, detail-detail dari suatu gagasan yang susunannya mengarah pada suatu kesimpulan yang diberikan pada akhir kegiatan komunikasi. c. Kronologis. Yaitu pesan disampaikan secara urutan menurut urutan waktu terjadinya peristiwa. d. Spasial. Pesan komunikasi disampaikan menurut urutan tempat. e. Topical. Pesan komunikasi disampaikan menurut prioritas tertentu. Dari yang penting ke yang kurang penting, dari yang menarik sampai ke yang kurang menarik, dari yang konsep yang dikenal sampai ke konsep yang kurang dikenal. Dapat juga sebaliknya. f. Kausal. Yaitu menyampaikan pesan dengan urutan sebab-akibat.

4. Perencanaan Pesan.