Alat Bantu Analisis Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Langkah-langkah pembentukkan normalisasi antara lain: 1. Bentuk tidak normal unnormalized form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan adanya sesuai dengan penginputan. 2. Bentuk norma pertama first normal form Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data. 3. Bentuk normal kedua second normal form 4. Normalisasi ketiga berfungsi bahwa relasi harus dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field non kunci. B. Tabel relasi Dalam sebuah database, data tabel memiliki sebuah filed yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer primary key dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain, salinan dari kunci primer didalam tabel – tabel yang lain disebut dengan kunci asing. Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang bisa menjadi kunci asing yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer. C. Entitiy Relationship Diagram ERD ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungan data. Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut: 1. Entity entitas Entity entitas adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. 2. Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity entitas.Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. 3. Relationship degree derajat relationship Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship. 4. Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. 5. Kardinalitas cardinality Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berrelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Ada 3 macam kardinalitas, yaitu : a. One to one satu ke satu Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu baris pada entitas B dan begitu juga sebaliknya. b. One to many or many to one satu ke banyak atau banyak ke satu Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Artinya untuk satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. c. Many to many banyak ke banyak Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas yang kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Faktor pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak yang memiliki mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Pengujian software sangat penting untuk dilakukan, pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan black box. Pengujian black box merupakan pengujian yang memungkinkan software engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja. 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 49

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Tahapan ini dilakukan dengan tujuan menganalisis sistem yang sedang berjalan. Adapun beberapa hal pokok yang perlu di analisis yakni analisis prosedur atau aliran data, diagram konteks, dan data flow diagram. Dari sanalah penulis dapat menemukan kelamahan yg terdpat pada sistem yang selanjutnya di jadikan landasan usulan perancangan sistem baru.

4.1.1. Analisis Dokumen

Tahap ini bertujuan untuk menguraikan dokumen-dokumen yang di pakai dalam sistem informasi yang sedang berjalan pada Dinas Pengelolaan Persampahan, Pertamanan, Dan Pemakaman Kota Sukabumi. Adapun beberapa dokumen yang dapat di lihat pada table berikut ini : Tabel 4.1 Analisi Dokumen No Deskripsi Uraian 1 Formulir Registrasi Fungsi : Sebagai Informasi data Jenazah dan Ahli waris Sumber : Seksi Pendataan dan Inventaris Lahan Pemakaman Tujuan : Ahli Waris No Deskripsi Uraian 2 Data Jenazah Fungsi : Sebagai Informasi data Jenazah Sumber : Ahli Waris Tujuan : Seksi Pendataan dan Inventaris Lahan Pemakaman 3 Data Ahli Waris Fungsi : Sebagai Informasi data Ahli Waris Sumber : Ahli Waris Tujuan : Seksi Pendataan dan Inventaris Lahan Pemakaman 4 Formulir Pembayaran Fungsi : Sebagai Informasi Retribusi Sumber : Seksi Pendataan dan Inventaris Lahan Pemakaman Tujuan : Ahli Waris, Arsip 5 Surat Ijin Jalan Kremasi Fungsi : Sebagai Informasi Data Jenazah yang di kremasi Sumber : Seksi Pendataan dan Inventaris Lahan Pemakaman Tujuan : Ahli Waris