3 Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN

4. 3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti telah berusaha melakukan yang terbaik, namun demikian dalam pelaksanaannya penelitian ini memiliki keterbasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan populasi yang sangat luas sehingga membutuhkan waktu penelitian yang cukup lama b. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalaha angket kemungkinan adanya jawaban faking jawaban tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari responden karena alasan tertentu, meskipun peneliti sudah berupaya menjelaskan kepada para responden untuk jujur dalam menjawab pertanyaan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau sesuai dengan pemahaman dirinya. c. Keadaan responden yang memiliki kegiatan masing-masing jadi terkendala waktu pelaksanaan yang cukup lama karena menyesuaikan dengan kegiatan responden. 100

BAB 5 PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan dengan populasi kepala sekolah 11 kepala sekolah diambil sampel sebanyak 11 kepala, 11 koordinator bimbingan dan konseling daiambil sebanyak 11 dan populasi wali kelas sebanyak 228 diambil sampel 126. Hasil penelitian ini ditunjukan dengan hasil persentasi pada masing-masing personalia sekolah sebagai berikut: 1 Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan memperoleh hasil 50,64 dengan hasil persentase tersebut masuk dalam kriteria tidak baik sehingga dapat diartikan bahwa kepala sekolah di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan belum melaksanakan perannya dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. 2 Peran koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan memperoleh hasil 68,38 dengan hasil persentase tersebut masuk dalam kriteria baik sehingga dapat diartikan bahwa koordinator bimbingan dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan perannya dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.