Teknik Analisis Data 4 Populasi dan Sampel

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang terkumpul perlu diolah untuk mengetahui kebenaran sehingga diperoleh hasil yang meyakinkan. Data dalam penilitian kuantitatif ini akan dianalisis menggunakan teknik prosentase. Teknik deskriptif prosentase bertujuan untuk mengetahui status variabel yaitu bagaimana peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 20152016. Rumus yang digunakan: = n : N x 100 Keterangan: = Persentase n = skor yang diperoleh N = Jumlah skor keseluruhan Dengan kategori peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan dengan cara sebagai berikut: Persentase skor maksimum : 55 x 100 = 100 Persentase skor minimum : 1 5 x 100 = 20 Rentang persentase : 100 - 20 = 80 Kriteria yang ada dalam hasil penelitian ini terdiri darilima tingkatan kriteria yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Dengan perhitungan sebagai berikut: Lebar interval = Rentang Persentase Banyak Kriteria = 80 5 = 16 Tabel 3.10 Tabel Kriteria Persentase No Interval Skor Kriteria 1. 84 - 100 Sangat baik 2. 68 - 83 Baik 3. 52 - 67 Cukup baik 4. 36 - 51 Tidak baik 5. 20 - 35 Sangat tidak baik Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran hasil data yang lebih jelas. Distribusi frekuensi peran kepala sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah skor tertinggi = 35 x 5 =175 Jumlah skor terendah = 35 x 1 = 35 Rentang skor = 175 - 35 = 140 Interval = 140 : 5 = 28 Tabel 3.11 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan No Interval Kriteria 1. 147 skor ≤ 175 Sangat Baik 2. 119 skor ≤ 146 Baik 3. 91 skor ≤ 118 Cukup Baik 4. 63 skor ≤ 90 Tidak Baik 5. 35 ≤ skor ≤ 62 Sangat Tidak Baik Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran hasil data yang lebih jelas. Distribusi frekuensi peran koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah skor tertinggi = 54 x 5 =270 Jumlah skor terendah = 54 x 1 = 54 Rentang skor = 270 - 54 = 216 Interval = 216 : 5 = 43,2 Tabel 3.12 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Koor. BK dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan No Interval Kriteria 1. 226,8 skor ≤ 270 Sangat Baik 2. 183,6 skor ≤ 225,8 Baik 3. 140,4 skor ≤ 182,6 Cukup Baik 4. 97,2 skor ≤ 139,4 Tidak Baik 5. 54 ≤ skor ≤ 96,2 Sangat Tidak Baik Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran hasil data yang lebih jelas. Distribusi frekuensi peran wali kelas dan konseling dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah skor tertinggi = 50 x 5 =250 Jumlah skor terendah = 50 x 1 = 50 Rentang skor = 250 - 50 = 200 Interval = 200 : 5 = 40 Tabel 3.13 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Wali Kelas dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan No Interval Kriteria 1. 210 skor ≤ 250 Sangat Baik 2. 170 skor ≤ 209 Baik 3. 130 skor ≤ 169 Cukup Baik 4. 90 skor ≤ 129 Tidak Baik 5. 50 ≤ skor ≤ 89 Sangat Tidak Baik Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran hasil data yang lebih jelas. 68 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai “Peran Personalia Sekolah dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Se- Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 20152016.

4. 1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut akan dipaparkan hasil penelitian tentang Peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Maka hasil penelitian ini disajikan dengan analisis deskriptif persentase yang bertujuan untuk mengetahui keadaan di lapangan mengenai peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se- Kabupaten Pekalongan.