3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang terkumpul perlu diolah untuk mengetahui
kebenaran sehingga diperoleh hasil yang meyakinkan. Data dalam penilitian kuantitatif ini akan dianalisis menggunakan teknik prosentase. Teknik deskriptif
prosentase bertujuan untuk mengetahui status variabel yaitu bagaimana peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA
Negeri Se-Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 20152016. Rumus yang digunakan:
= n : N x 100
Keterangan: = Persentase n = skor yang diperoleh
N = Jumlah skor keseluruhan Dengan kategori peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan dengan cara sebagai berikut:
Persentase skor maksimum : 55 x 100 = 100
Persentase skor minimum :
1 5
x 100 = 20 Rentang persentase
: 100 - 20 = 80
Kriteria yang ada dalam hasil penelitian ini terdiri darilima tingkatan kriteria yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai.
Dengan perhitungan sebagai berikut: Lebar interval
= Rentang Persentase
Banyak Kriteria =
80 5
= 16
Tabel 3.10 Tabel Kriteria Persentase
No Interval Skor
Kriteria
1. 84 - 100
Sangat baik 2.
68 - 83 Baik
3. 52 - 67
Cukup baik 4.
36 - 51 Tidak baik
5. 20 - 35
Sangat tidak baik
Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran
hasil data yang lebih jelas. Distribusi frekuensi peran kepala sekolah dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Jumlah skor tertinggi = 35 x 5 =175
Jumlah skor terendah = 35 x 1 = 35
Rentang skor = 175 - 35
= 140 Interval
= 140 : 5 = 28
Tabel 3.11 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan
No Interval
Kriteria
1. 147 skor ≤ 175
Sangat Baik 2.
119 skor ≤ 146 Baik
3. 91 skor ≤ 118
Cukup Baik 4.
63 skor ≤ 90 Tidak Baik
5. 35
≤ skor ≤ 62 Sangat Tidak Baik
Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran
hasil data yang lebih jelas.
Distribusi frekuensi peran koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut: Jumlah skor tertinggi = 54 x 5
=270 Jumlah skor terendah = 54 x 1
= 54 Rentang skor
= 270 - 54 = 216
Interval = 216 : 5
= 43,2
Tabel 3.12 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Koor. BK dalam Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan No
Interval Kriteria
1. 226,8 skor ≤ 270
Sangat Baik 2.
183,6 skor ≤ 225,8 Baik
3. 140,4 skor ≤ 182,6
Cukup Baik 4.
97,2 skor ≤ 139,4
Tidak Baik 5.
54 ≤ skor ≤ 96,2
Sangat Tidak Baik
Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran
hasil data yang lebih jelas.
Distribusi frekuensi peran wali kelas dan konseling dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut: Jumlah skor tertinggi = 50 x 5
=250 Jumlah skor terendah = 50 x 1
= 50 Rentang skor
= 250 - 50 = 200
Interval = 200 : 5
= 40
Tabel 3.13 Kategori Distribusi Frekuensi Peran Wali Kelas dalam Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan
No Interval
Kriteria
1. 210 skor ≤ 250
Sangat Baik 2.
170 skor ≤ 209 Baik
3. 130 skor ≤ 169
Cukup Baik 4.
90 skor ≤ 129 Tidak Baik
5. 50
≤ skor ≤ 89 Sangat Tidak Baik
Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk kuantitatif agar diketahui gambaran
hasil data yang lebih jelas.
68
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian yang
telah dilaksanakan mengenai “Peran Personalia Sekolah dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri
Se- Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 20152016.
4. 1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut akan dipaparkan hasil penelitian tentang Peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling di SMA Negeri se- Kabupaten Pekalongan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana peran personalia sekolah dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Maka hasil penelitian ini disajikan dengan analisis deskriptif persentase yang bertujuan untuk mengetahui keadaan di
lapangan mengenai peran personalia sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se- Kabupaten Pekalongan.