Setiap model pembelajaran membutuhkan lingkungan yang berbeda. Misalnya pembelajaran kooperatif memerlukan
lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedianya meja dan kursi yang dapat dengan mudah untuk dipindahkan. Pada
model diskusi para siswa membutuhkan duduk bersamaan dan berhadap-hadapan untuk mencurahkan pendapat dari masing-
masing siswa tersebut. Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan
model pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang
dikembangkan.
3
Yang dimaksud ahli dan praktisi disini adalah seorang guru, dimana guru dituntut mampu mengembangkan
model pembelajaran agar suatu proses pembelajaran dengan topik tertentu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu guru
harus mampu memilih model yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran tersebut dan terutama sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran harus perlu dipertimbangkan terlebih dahulu agar
model tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain harus mempertimbangkan guru juga harus mampu mengembangkan
potensi dirinya agar model pembelajaran berlangsung secara sempurna dan materi yang akan disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh siswa.
b. Pengertian Discovery Learning
Discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan para peserta didik utuk mencari dan menyelidiki
3
Ibid h. 25
secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
4
Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi
objek sebelum sampai pada generalisasi. Sedangkan Bruner menyatakan bahwa anak harus berperan aktif didalam belajar.
Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang
dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip.
Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental
yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan
teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan
memberikan intruksi.
Dengan demikian
pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak
dapat belajar sendiri.
Metode ini mencoba menggabungkan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan peserta didik lebih
mandiri, dan reflektif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses
4
Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep dan Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama, 2009 h. 77.