Kewarganegaraan kelas VII di SMP Negeri 3 Batanghari Nuban Lampung Timur tahun pelajaran 20122013, secara teoritis memperkaya konsep-
konsep dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan dalam kajian pendidikan
nilai moral yang berkaitan dengan upaya membina pengetahuan, keterampilan dan watak atau karakter warganegara yang sesuai dengan nilai-
nilai pancasila, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
b. Kegunaan Praktis
1. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa agar dapat
meningkatkan kemampuan dalam pemahaman materi pelajaran dan mampu membentuk sikap siswa yang berkaiatan dengan cara
menyampaikan pendapat yang yang termasuk katagori hak asasi manusia agar pendidikan menuju ke arah yang lebih baik.
2. Sebagai suplemen bahan ajar untuk siswa SMP yang berkaitan
dengan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Menampilkan Perilaku Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat kelas
VII semester genap.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan dengan wilayah kajian
pendidikan moral, karena membahas tentang hubungan media audiovisual
dalam bentuk video terhadap tingkat pemahaman dan sikap siswa pada materi menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat pada
pokok bahasan hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII di SMP Negeri 3
Batanghari Nuban Lampung Timur Tahun Pelajaran 20122013.
2. Ruang Lingkup Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Batanghari Nuban Lampung Timur Tahun Pelajaran 20122013
3. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media audiovisual X, pemahaman konsep Y1, dan sikap siswa Y2
4. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 3 Batanghari Nuban Lampung Timur Tahun Pelajaran 20122013
5. Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian ini sesuai dengan surat penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 20122013.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan Media Pembelajaran
a. Definisi media pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut AECT Assosiation of Education and
Communication Technology dalam Arsyad, 2007:3 media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi.
Menurut pendapat Gagne dalam Sadiman, 2008:6 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sedangkan Sutikno dalam Suparman, 2007:65 mendefinisikan media merupakan alat yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Selanjutnya Bringgs dalam Sadiman, 2008:6
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi
kegiatan belajar Warsita, 2008:85. Kemudian pendapat lain yang
mendukung pendapat di atas bahwa pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri peserta didik Sadiman, 2008:85. Sedangkan, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20,
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Depdiknas, 2003:7.
Dengan demikian, inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta
didik melalui interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Selanjutnya menurut Warsita, 2008:124 menyatakan media pembelajaran dapat juga diartikan sebagai bentuk-bentuk komunikasi
baik tercetak maupun audivisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca Sarana
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pengajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan untuk lebih memperjelas, memudahkan dan membuat menarik materi
yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga membantu keefektifan proses pembelajaran dan dapat merangsang pikiran,
pemahaman, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
karena penggunaaan media dapat memberikan rangsangan
yang dapat dilihat, didengar dan dibaca
sehingga siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran
yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menurut Djamarah, 2002:140 menggolongkan media pembelajaran menjadi tiga yaitu:
1 Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, kaset rekorder. 2
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya menampilkan gambar
diam seperti film bingkai, foto, gambar, atau lukisan. 3
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik.
Selanjutnya Sadiman, 2008:28 membagi media pembelajaran menjadi 3 golongan kelompok besar :
1 Media Grafis termasuk media visual seperti gambarfoto,
sketsa, diagram, baganchart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe.
2 Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti
radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium bahasa
3 Media Proyeksi Diam seperti film bingkai slide, film
rangkai film strip, media transparan, film, televisi, video.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa jenis- jenis media pembelajaran sebagai berikut :
1 Media Audio
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal bahasa lisan atau kata-kata maupun non verbal bunyi-bunyian dan vokalisasi.
2 Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual menampilan materialnya dengan
menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak soft ware yang melengkapi alat proyeksi ini
akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan.
3 Media Audio-Visual
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan
siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan
pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Sadiman, 2008:16 fungsi media pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalitas dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka 2
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Selanjutnya menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 2003:20 menyatakan ada 3 fungsi media pembelajaran yaitu:
1 Untuk memenuhi motivasi minat atau tindakan, media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan dramahiburan. 2
Untuk menyajikan informasi yaitu media pembelajaran dapat digunakan dalam penyajian informasi dihadapan
sekelompok siswa. 3
Memberikan instruksi dan informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keaktifan pembelajaran dan penyampaian isi pembelajaran. Media pembelajaran juga memiliki
fungsi yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga
dapat memotivasi dan meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.
d. Manfaat media pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 2007:21 menyatkan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1 Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2 Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3 Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4 Dapat mempersingkat waktu pembelajaran yang diperlukan
5 Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6 Pembelajaran dapat diberikan kapan saja.
7 Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8
Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Berdasarkan pendapat Kemp dan Dayton di atas, dapat penulis jelaskan bahawa dengan bantuan media pembelajaran yang dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Selain itu, dengan media pembelajaran
memungkinkan untuk diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip sikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan
penguatan sehingga kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
e. Media Pembelajaran Audiovisual
1 Pengertian Media pembelajaran Audio visual
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Warsita, 2008:14 menyatakan bahwa, media pembelajaran
audiovisual adalah sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi dengan penglihatan
dan pendengaran. Hal ini sependapat dengan pendapat yang dikemukakan Zain, 2010:124 bahwa media pembelajaran
audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar seperti
televisi, video, VCD, sound slide dan film”.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa penyebutan media audiovisual sebenarnya merupakan media
perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya yang mengacu pada indera pendengaran dan penglihatan yang menjadi
sasaran dari media penyampaian informasi sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media audiovisual sebagai media komunikasi yaitu sebuah produk yang melibatkan lebih
banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencananaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film, cerita, iklan, CD
pembelajaran adalah contoh media audiovisual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi.
2 Manfaat Media Pembelajaran Audiovisual
Belajar dengan menggunakan media audiovisual banyak sekali manfaatnya, karena dengan menggunakan audiovisual dapat
memperoleh pengalaman yang lebih banyak, mengesankan, lebih jelas dan kongkrit.
Menurut Arsyad dalam Hamalik, 2010:25 manfaat media pembelajaran audiovisual sebagai berikut :
1 Memberikan
pengalaman nyata
yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa
2 Memperbesar perhatian siswa
3 Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap
4 Membangkitkan keinginan dan minat yang baru
5 Meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
6 Membantu
siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data.
Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan manfaat media pembelajaran audiovisual adalah dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, selain itu pembelajaran
akan menjadi lebih menarik perhatian siswa, meningkatkan pemahaman siswa, guru dan siswa menjadi lebih aktif, materi
pelajaran akan lebih jelas maknanya dan mudah dipahami sehingga tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik lebih mudah dicapai.
3 Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audiovisual
Media pembelajaran audiovisual harus dirancang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dicapai, adapun faktor-faktor yang sangat
menguntungkan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual Sudjana, 2001:129 adalah sebagai berikut :
1 Pembelajaran tidak membosankan dan tidak menonton.
2 Lebih menarik minat, kesenangan siswa serta
memberikan variasi dalam pembelajaran. 3
Semua indera siswa dapat diaktifkan dan dapat turut berdialog atau berproses, sehingga kelemahan dalam
salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lainnya.
4 Membantu menghubungkan atau mendekatkan dunia
teori atau konsep dengan realita.
Selain faktor-faktor yang menguntungkan ada juga faktor-faktor kelemahan dalam menggunakan media pembelajaran audiovisual
Sudjana, 2010:129, yaitu : 1
Ketersediaan peralatan pada waktu yang dibutuhkan. 2
Ketersediaan aliran listrik yang cukup 3
Ketersediaan peralatan apakah memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat dibaca, dilihat atau didengar
dengan jelas. 4
sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya. 5
Kemampuan tenaga pengajar. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelemahan di atas
yaitu guru harus menjadi fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator perlu
mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran seperti media audiovisual agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Menurut Warsita, 2008:30.salah satu bagian media audiovisual yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran
dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah media video
4 Pengertian Media Video
Menurut Sanaky, 2011:108 media video adalah media yang menggunakan gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara
dan dapat ditayangkan melalui medium video.
Menurut Warsita, 2008:32 mengemukakan bahwa media video memiliki potensi yang cukup besar jika dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik akan dapat mengamati secara langsung tentang wujud benda yang
sesungguhnya aslinya, mengamati proses dari suatu kejadian atau suatu perubahan, mengamati perbedaan warna, dan mengamati
suatu gerakan dan lain- lain yang diiringi dengan suara”.
Menurut Levied an Lentz dalam Arsyad, 2007:16 beberapa tujuan dari pembelajaraan mengunakan media video, antara lain:
1 Untuk tujuan kognitif :
a Dapat mengembangkan kognitif yang menyangkut
kemampuan intlektual. b
Dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan film bingkai meskipun
kurang ekominis. c
Dapat pula diajarkan pengetahuaan tentang hukum- hukum dan prinsip-prinsip tertentu.
d Untuk menunjukan contoh dan cara bersikap dalam
suatu penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi siswa.
2 Untuk tujuan afektif :
a Video merupakan media yang baik sekali untuk
menyampaikan informasi dalam aspek afektif. b
Video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengarsuhi sikap dan emosi.
3 Untuk tujuan psikomotorik :
a Media yang tepat untuk memperlihatkan contoh
ketrampilan yang menyangkut gerak. b
Siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara visual
sehingga mereka
mampu mencoba
ketrampilan yang menyangkut gerakan tadi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan
bahwa penggunaan media audiovisual dengan pemanfaatan video
merupakan media
komunikasi dan
media dokumentasi
yang
mengandalkan pendengaran dan penglihatan
dalam pembelajaran sangat menguntungkan karena dapat mempermudah siswa
mengerti, memahami konsep, ciri-ciri, gambar dan kurva pada materi pelajaran. Melalui video pembelajar, diharapkan proses
pembelajaran menjadi efektif, hal ini disebabkan pembalajaran yang menggunakan video akan merangsang seluruh siswa terlibat
secara aktif baik mental, fisik, dan sosialnya sehingga siswa lebih mudah dalam mencapain tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
5 Langkah-Langkah
Penggunaan Media
Pembelajaran Audiovisual
Menurut Warsita, 2008:40 langkah-langkah penggunaan media pembelajaran audiovisual dalam kegiatan pembelajaran yaitu:
1 Persiapan, yaitu penyusunan rancangan penggunaan
media pembelajaran audiovisual yang terintegrasi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,
kegiatan-kegiatan sebelum menggunakan program video pembelajaran.
2 Pelaksanaan, yaitu selama menyaksikan program video
pembelajaran, guru hendaknya mengawasi kegiatan peserta didik selama mengikuti program sehingga
berjalan dengan tertib.
3 Tindak lanjut, yaitu setelah selesai penayangan program
video pembelajaran guru hendaknya memberikan penjelasan atau ulasan terhadap materi yang telah
dibahas dan dapat dinilai sejauhmana penggunaaan media
sebagai alat
bantu dapat
menunjang keberhasialan proses belajar siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran harus
memerlukan langkah-langkah yang sistematis dalam proses pelaksanaannya, diantaranya yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
tindak lanjut. Ketiga persiapaan tersebut merupakan langkah dalam menentukan
bagaimana pelaksanaan
pembelajaran yang
menggunakan media bantu yang berupa media audiovisual dan bagaimana proses pelaksanaanya sehingga semuanya akan diukur
dalam tindak lanjut yang biasanya dilakukan dengan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana dapat menunjang
keberhasialan proses belajar siswa.
2. Tinjauan Tingkat Pemahaman