Model pembelajaran cooperative learning ini terbagi menjadi beberapa jenis variasi model yang dapat diterapkan, yaitu diantaranya: 1 Student Team
Acievement Division STAD, 2 jigsaw, 3 Group Investigastion GI, 4 Rotating Trio Exchange, 5 Group Resume, Isjoni, 2007: 51.
Menurut Arends dalam Asma 2006: 16 unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah:
1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup
sepenanggungan bersama” 2.
Siswa bertangung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan bersama. 4.
Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan atau akan diberikan hadiahpenghargaan yang juga
akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. 6.
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar.
7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang dipelajari dalam kelompoknya.
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning ialah model pembelajaran yang di
harapkan bisa meningkatkan siswa untuk dapat meraih keberhasilan dalam
belajar, di samping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berfikir thinking skill maupun keterampilan sosial social
skill.
2.7 Model Cooperative LearningType STAD
2.7.1 Pengertian Pembelajaran Type STAD
Menurut Slavin dalam Asma 2006: 51 menjelaskan bahwa pembelajaran cooperative type STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar
beranggota empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok
terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Guru
lebih dahulu menyajikan materi baru dalam kelas, kemudian anggota team mempelajari dan berlatih untuk materi tersebut dan kelompok mereka
yang biasanya berpasangan. Melengkapi lembar kerja, bertanya satu sama lain, membahas masalah dan mengerjakan latihan. Tugas-tugas mereka itu
harus dikuasai oleh setiap anggota kelompok pada akhirnya guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara individu.
Slavin dalam Trianto, 2007: 68 menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang
merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam
tim mereka memastiakan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang
materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Cooperative mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama Hamid Hasan dalam Solihatin dkk, 2007: 4. Dalam kegiatan
cooperative, siswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah
pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar
anggota lainnya dalam kelompok tersebut Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok
kerja, karena belajar dalam model kooperatif harus ada “Struktur dorongan dan
dan tugas yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat
interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok Slavin, 1983; Stahl, 1994; Solihatin dkk, 2007 : 4-5.
Melalui berbagai pendapat para ahli di atas, penulis dapat mendefinisikan bahwa pengertian cooprative learning adalah sebagai suatu sikap atau
prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam kelompok sehingga membentuk
pembelajaran yang menyenangkan.
2.7.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Tipe STAD
Langkah-langkah cooperative learning type STAD ini didasarkan pada langkah-langkah cooperative yang terdiri atas enam langkah atau fase.
Fase-fase dalam pembelajaran itu adalah sebagai berikut:
Fase 1.Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2.Menyajiakan menyampaikan informasi
Menyajikan informasi
kepada siswa
dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Fase 3.Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien. Fase 4.Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5.Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6.Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Ibrahim dalam Trianto, 2007:71
2.7.3 Komponen-Komponen Cooperative Learning Type STAD
Type ini dikembangkan Slavin, dan merupakan salah satu type Cooperative yang menekankan pada adanya interaksi diantara siswa
untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses