Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi

(1)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA

TANAMAN STROBERI (Fragaria vesca L.)

DI KECAMATAN BERASTAGI

SKRIPSI

OLEH

JENTI SAMOSIR 020302047

HPT

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA

TANAMAN STROBERI (Fragaria vesca L.)

DI KECAMATAN BERASTAGI

SKRIPSI

OLEH

JENTI SAMOSIR 020302047

HPT

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Medan

Komisi Pembimbing

Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr.

2007

Ir. Kasmal Arifin, MSi.

Ketua Anggota

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.


(4)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

Strawberry (Fragaria vesca L.) is a fruit vegetation that looks like herba found in Chili, America, Europe, and Asia. This plant most interested and planting in Indonesia include in Berastagi. The research about Strawberry especially in North Sumatera still minimal that caused farmers difficult to control indeed they can’t observe diseases that founded in strawberry. The research aim to identify fungus that caused strawberry (Fragaria vesca L.) diseases, so that will hope to rein processing.

The research conducted in Berastagi and Plant Protection Laboratory of Fruit Plant Research, Berastagi. This research using random methode with supervision symptoms visually in every part of plant and cultivate in laboratory to get pure culture and identify with microscopic. The parameter is symptoms of diseases in plant, identify with macroscopic and microscopic.

The result revealed that the fungus which is caused diseases in strawberry (Fragaria vesca L.) without fungicide is Fusarium sp, Mycosphaerella fragaria,

Phomopsis obscurans, Botrytis cinerea, Phytophthora cactorum,

Rhizopus stolonifer, Verticillium alboatrum, and Rhizoctonia solani whereas


(5)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Stroberi (Fragaria vesca L.) merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika, Eropa dan Asia. Tanaman ini mulai banyak diminati dan dibudidayakan di Indonesia termasuk Kecamatan Berastagi. Masih minimnya penelitian tentang tanaman stroberi khususnya di Sumatera Utara mengakibatkan sulitnya petani dalam melakukan pengendalian karena petani belum mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada tanaman stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.), sehingga membantu dalam proses pengendalian.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Berastagi dan di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Buah Berastagi. Penelitian ini menggunakan metode acak dengan mengamati gejala serangan secara visual pada setiap bagian tanaman dan membiakkan di laboratorium untuk memperoleh biakan murni dan dilakukan identifikasi secara mikroskopis. Parameter yang diamati adalah gejala serangan penyakit pada tanaman, pengamatan secara makroskopis, pengamatan secara mikroskopis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) untuk tanaman tanpa perlakuan fungisida adalah Fusarium sp., Mycosphaerella fragaria, Phomopsis obscurans,

Botrytis cinerea, Phytophthora cactorum, Rhizopus stolonifer,

Verticillium alboatrum, dan Rhizoctonia solani sedangkan untuk tanaman

konvensional tidak ditemukan adanya jamur Phomopsis obscurans dan


(6)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

Jenti Samosir, penulis dilahirkan di Pondok Malasya, PTPN IV Kebun Marihat Avdeling VI pada tanggal 25 Oktober 1984 dari Ayah Maruli Samosir dan Ibu Nomseria Siahaan. Penulis anak ke-3 dari 5 bersaudara.

Pendidikan yang ditempuh oleh penulis dimulai dari SDN 01 Bahsampuran lulus tahun 1996, SLTPN I Jorlang Hataran, Tiga Balata lulus tahun 1999, SMU Rk. Bintang Timur Pematang Siantar lulus tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis diterima di Fakultas Pertanian USU program studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan melalui jalur UMPTN.

Kegiatan yang pernah diikuti oleh penulis selama mahasiswa adalah menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (IMAPTAN), menjadi anggota paduan suara TRANSIAMUS di Fakultas Pertanian pada tahun 2002, menjadi anggota pemuda-pemudi Gereja Kristen Protestan Indonesia di Helvetia Medan, penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kebun Percobaan Tanaman Buah Berastagi dan melakukan penelitian di Balai Penelitian Tanaman Buah Berastagi pada bulan Maret 2007 sampai September 2007.


(7)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam keadaan sehat.

Adapun judul dari Skripsi ini adalah “INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN STROBERI (Fragaria vesca L.) DI KECAMATAN BERASTAGI ” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak komisi pembimbing Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr, selaku ketua dan Bapak Ir. Kasmal Arifin, MSi selaku anggota yang telah banyak memberi arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan nasehat teman-teman yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis sangat mengharapkan saran, kritik dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2007 Penulis


(8)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... ... iv

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL ... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1

2. Tujuan Penelitian ... 2

3. Hipotesa ... 2

4. Kegunaan ... 3

TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistematika Tanaman ... 4

2. Syarat Tumbuh Tanaman Stroberi 2.1. Iklim ... 4

2.2. Tanah ... 4

3. Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi 3.1. Penyakit Pada Buah 3.1.1. Kapang Kelabu (Botrytis cinerea) a. Biologi ... 5

b. Gejala Penyakit ... 5

c. Daur Hidup ... 5

3.1.2. Busuk Rizopus (Rhizopus stolonifer) a. Biologi ... 6

b. Gejala Penyakit ... 7

c. Daur Hidup ... 7

3.2. Penyakit Akar 3.2.1. Empulur Merah (Phytophthora fragariae) a. Biologi ... 7

b. Gejala Penyakit ... 8


(9)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

3.3. Penyakit Pada Daun

3.3.1. Daun Gosong (Diplocarpon earliana)

a. Biologi ... 9

b. Gejala Penyakit ... 9

c. Daur Hidup ... 9

3.3.2. Bercak Daun Mycosphaerella fragariae a. Biologi ... 10

b. Gejala Penyakit ... 10

c. Daur Hidup ... 10

3.3.3. Busuk Daun (Phomopsis obscurans) a. Biologi ... 11

b. Gejala Penyakit ... 11

c. Daur Hidup ... 11

3.3.4. Bercak Daun Rhizoctonia solani a. Biologi ... 12

b. Gejala Penyakit ... 12

c. Daur Hidup ... 12

4. Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit ... 13

5. Pengendalian Penyakit ... 13

BAHAN DAN METODE 1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

2. Bahan dan Alat ... 15

3. Metode Penelitian ... 15

4. Pelaksanaan Penelitian 4.1. Isolasi Jamur ... 16

4.2. Identifikasi Jamur ... 16

4.3. Parameter Pengamatan ... 16

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Jenis Jamur Yang Menyerang Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) ... 17

2. Pengamatan Gejala Serangan Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) 2.1. Gejala Penyakit Pada Daun ... 18

2.2. Gejala Penyakit Pada Buah Stroberi (Fragaria vesca L.) ... 21

2.3. Gejala Penyakit Pada Pangkal Batang dan Tangkai ... 24

3. Pengamatan Jamur Penyebab Penyakit Secara Makroskopis ... 26

4. Pengamatan Jamur Penyebab Penyakit Secara Mikroskopis ... 31

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 37

2. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA


(10)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Tabel 1. Jenis Jamur Yang Dijumpai Pada Tanaman Stroberi 17 2. Tabel 2. Gejala Serangan Penyakit Pada Daun Tanaman

Stroberi (Fragaria vesca L.) 19

3. Tabel 3. Gejala Serangan Penyakit Pada Buah Stroberi 21 4. Tabel 4. Gejala Serangan Penyakit Pada Pangkal Batang

dan Tangkai Tanaman Stroberi (Fragaris vesca L.) 24 5. Tabel 5. Pengamatan Jamur Secara Makroskopis 26 6. Tabel 6. Pengamatan Jamur Secata Mikroskopis 31


(11)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Gejala Serangan Jamur Fusarium sp 19

2. Gejala Serangan Mycosphaerella fragaria 20

3. Gejala Serangan Phomopsis obscurans 21

4. Gejala Serangan Botrytis cinerea 22

5. Gejala Serangan Phytophthora cactorum 23 6. Gejala Serangan Rhizopus stolonifer 24 7. Gejala Serangan Verticillium alboatrum 25 8. Gejala Serangan Rhizoctonia solani 25 9. Jamur Fusarium sp. Pada Media Biakan PDA 27 10. Jamur Mycosphaerella fragaria Pada Media Biakan PDA 27 11. Jamur Phomopsis obscurans Pada Media Biakan PDA 28 12. Jamur Botrytis cinerea Pada Media Biakan PDA 28 13. Jamur Phytophthora cactorum Pada Media Biakan PDA 29 14. Jamur Rhizopus stolonifer Pada Media Biakan PDA 29 15. Jamur Verticillium alboatrum Pada Media Biakan PDA 29 16. Jamur Rhizoctonia solani Pada Media Biakan PDA 30

17. Fusarium sp. 32

18. Mycosphaerella fragaria 32

19. Phomopsis obscurans 33

20. Botrytis cinerea 34

21. Phytophthora cactorum 34

22. Rhizopus stolonifer 35

23. Verticillium alboatrum 35


(12)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman

Stroberi Tanpa Perlakuan Fungisida 40 2. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman

Stroberi Konvensional 41

3. Bagan Penelitian di Laboratorium 42

4. Lahan Penelitian 43


(13)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain yaitu F.vesca L. lebih cepat menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia (Anonimus, 2005).

Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahan. Produk makanan yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam (Anonimus, 2005).

Budidaya stroberi belum banyak dikenal dan diminati, karena memerlukan temperatur rendah, budidaya di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentral pertanian di mana petani sudah mulai banyak membudidayakan stroberi. Untuk saat ini, kedua wilayah tersebut adalah sentra penanaman stroberi (Anonimus, 2005).

Satu-satunya sifat yang tidak menguntungkan dari stroberi adalah buahnya tidak tahan simpan dan mudah sekali rusak dalam transportasi. Untuk penyimpanan jangka panjang, stroberi dibekukan atau dalam bentuk olahan berupa jus, jam dan konsentrat (Gunawan, 2003).

Buah stroberi termasuk buah yang sangat sensitive dan cepat rusak. Penyimpanan yang terbaik adalah antara 0 – 1 oC. Temperatur dibawah 0 oC dapat menyebabkan kerusakan buah (freezing injury). Bila temperatur 1oC tidak mungkin dipenuhi maka maksimum penyimpanan yang direkomendasikan adalah


(14)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

10oC. Selain faktor temperatur, buah harus betul-betul bebas cendawan atau bakteri dan tidak basah sehingga dapat disimpan lebih lama (Gunawan, 2003).

Gangguan serangga, tungau, nematoda juga penyakit merupakan ancaman yang selalu ada dalam setiap penanaman. Hama-hama dan penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada akar, daun, bunga dan buah. Penyakit tanaman stroberi dapat disebabkan oleh cendawan, bakteri, micoplasma-like organism, dan virus (Gunawan, 2003).

Penyakit yang sering dijumpai pada tanaman stroberi yang disebabkan oleh cendawan adalah penyakit daun gosong yang disebabkan oleh

Diplocarpon earliana atau Marsonina fragariae, penyakit bercak daun yang

disebabkan oleh Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae, Rhizoctonia solani, penyakit tepung yang disebabkan oleh Uncinula necator,

penyakit pusat merah yang disebabkan oleh Phytophthora fragariae, busuk buah yang disebabkan Botrytis cinerea, Rhizopus stolonifer, Colletotrichum fragariae (Semangun, 2003)

2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menginventarisasi beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.).

3. Hipotesa Penelitian

Terdapat beberapa jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) di lapangan.


(15)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

4. Kegunaan Penelitian

- Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.


(16)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistematika Tanaman

Adapun tanaman stroberi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae Famili : Rosaceae Genus : Fragaria

Spesies : Fragaria vesca L. (Anonimus, 2007a).

2. Syarat Tumbuh Tanaman Stoberi 2.1. Iklim

Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600 - 700 mm/tahun. Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8 - 9 jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17 – 20 oC. Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80 – 90 % (Anonimus, 2005).

2.2. Tanah

Jika ditanam di kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik, derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya stroberi di kebun adalah 5.4 - 7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5 - 7.0. Jika ditanam di kebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50 – 100 cm dari


(17)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

permukaan tanah. Jika ditanam didalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia. Ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim tersebut adalah 1.000 -1.500 meter dpl. (Anonimus, 2005). 3. Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi

3.1. Penyakit Pada Buah

3.1.1. Kapang Kelabu (Botrytis cinerea) a. Biologi

Konidiofor muncul tidak teratur tanpa pembengkakan basal mempunyai panjang 750 µm hingga lebih dari 2 mm, mempunyai lebar 16 – 30 µm, pada bagian basis berwarna cokelat, berdinding halus dan pada bagian apical terdapat percabangan konidia berbentuk abovoid, berwarna cokelat pucat, berdinding halus dan berukuran (8 - 16) x (6 - 9) µm. Pembentukan konidia umumnya terjadi pada pembengkakan dari ujung percabangan konidiofor (Gandjar dkk, 1999).

b. Gejala Penyakit

Sasaran bagian tanaman ini adalah bagian atas tanaman. Bagian yang terserang akan menunjukkan noda cokelat yang kemudian tertutup oleh lapisan yang agak tebal berwarna abu-abu kecokelatan. Bagian tanaman yang paling banyak terserang adalah buahnya, baik buah muda maupun buah yang sudah masak (Gunawan, 2003). Pada buah yang setengah berkembang pembusukan dapat dimulai dari kelopak yang terinfeksi (Semangun, 2003). Buah yang sudah membusuk dan berwarna coklat akan mengering (Anonimus, 2005).

c. Daur Hidup

Organisme ini muncul pada musim dingin yang berkepanjangan miselia hidup pada bahan tanaman yang busuk. Sklerotia keras, bentuknya pendek dan


(18)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

gemuk. Miselium terlepas dari jamur dan akan berkecambah pada musim dingin dan berkembang lagi. Pertumbuhan jamur yang baru akan menghasilkan konidiofor. Konidiofor bercabang tiga dan langsung berhubungan dengan konidia atau spora. Konidia dewasa memisah dan terbawa oleh angin atau percikan air dan pada kondisi yang baik patogen ini akan menemukan dan membunuh inang yang baru. Dalam banyak kasus konidia masuk ke tanaman yang rusak atau jaringan yang rentan. Spora yang turun menghasilkan mycelium baru yang akan menyerang jaringan, menyebabkan gagal dan hancurnya sel, melunakkan jaringan dan akhirnya busuk (Anonimus, 2007b).

3.1.2. Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer) a. Biologi

Sporangiofor memiliki panjang 1,5 – 3 µm, dapat tunggal atau berkelompok 2 – 7 (umumnya 3 – 4), muncul dari stolon yang tidak berwarna hingga berwarna cokelat gelap, berdinding halus atau agak kasar, dan berlawanan arah dengan percabangan rhizoid. Sporangia berbentuk bulat hingga oval berdiameter 150 – 360 µm, dan berwarna cokelat kehitaman saat matang. Kolumela berbentuk bulat, oval dan berdiameter 70 – 160 µm. Sporangiospora berbentuk tidak teratur, seringkali polygonal atau avoid, bulat, elips dan memiliki garis pada permukaannya dan berukuran 7 – 15 x 6 – 8 µm. Klamidospora tidak terbentuk pada stolon, kadang-kadang dapat ditemukan pada hifa yang lebat pada medium (submerged) (Gandjar dkk, 1999).


(19)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

b. Gejala Penyakit

1. buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh.

2. ditempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.

(Anonimus, 2005).

Jamur ini dilaporkan berasal dari Pakistan dan India. Jamur ini cepat berkembang dan menghasilkan biakan berwarna abu-abu sampai hitam apabila disporulasi. Hifa menghasilkan enzim pectinolytic yang merusak lamella tengah, menginfeksi jaringan dan menjadikannya lunak, busuk berair (Nishijima, 1993).

c. Daur Hidup

Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan dapat dijumpai pada buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat melakukan penetrasi pada tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan buah. Patogen ini hanya dapat masuk melalui luka yang terjadi pada waktu pemanenan, transportasi, perawatan hasil panen, dan pemeliharaan tanaman (Nishijima, 1993).

3.2. Penyakit Akar

3.2.1. Empulur Merah (Phytophthora fragariae Hickman) a. Biologi

Oogonia dewasa biasanya berwarna cokelat keemasan dengan diameter 28 – 46 µm dan berisi oospora tunggal yang diameternya 22 – 44 µm. Bentuknya spherical tetapi ada yang berbentuk tong. Tidak memiliki papillia, sporangia berukuran 32 – 90 x 22 – 52 µm (Anonimus, 2003).


(20)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

b. Gejala Penyakit

Jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari (Anonimus, 2005). Tanaman layu dan mati karena kekurangan air dan makanan akibat dari rusaknya jaringan xylem dan floem. Daun tanaman yang layu masih menunjukkan warna hijau (Gunawan, 2003). Penyakit ini adalah penyakit yang serius pada stroberi yang sering terjadi pada musim dingin dan musim semi. Jamur ini hanya menyerang tanaman stroberi, penyebarannya dari satu areal ke areal yang lain dan menyebabkan penyakit pada tanaman. Pada akar tanaman yang sakit bagian tengah atau pusat berwarna coklat merah (Phylley, 1995).

c. Daur Hidup

Jamur dapat bertahan selama beberapa tahun di tanah sebagai oospora yang resisten. Hasil penelitian memuat fakta bahwa jamur dapat bertahan selama 4 tahun dan dari hasil laporan jamur ini dapat bertahan selama 13 – 15 tahun dilapangan setelah pemanenan stroberi. Tidak ada yang diketahui inang dari patogen ini selain stroberi. Perkembangan oospora untuk membentuk satu atau beberapa sporangia temperatur yang optimum adalah 10 – 15 oC tetapi pertumbuhan sporangia terjadi pada 20 oC dan pertumbuhannya akan lambat pada suhu 5 oC. Sporangia melepaskan zoospora dan membentuk kecambah yang akan melakukan penetrasi pada akar. Jamur masuk melintasi korteks bagian dalam dan masuk pada stele batang, intinya yaitu zoospora ini akan berkolonisasi pada perisikel dan pada floem. Pertumbuhan terutama dipusatkan di stele, dengan demikian jamur berkembang di dalamnya tetapi hifa tumbuh diluar akar untuk


(21)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

membentuk sporangia yang baru yang akan melepaskan lebih banyak lagi zoospora dan menimbulkan infeksi baru pada akar tumbuhan yang lain (Anonimus, 2003).

3.3. Penyakit Pada Daun

3.3.1. Daun Gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae) a. Biologi

Aservulus terletak sub-epidermal dan berwarna pucat. Konidia bersel 2, oval sampai memanjang (Streets, 1980).

b. Gejala Penyakit

Daun memeliki bercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua (Anonimus, 2005).

Gejala pada daun berupa becak atau luka yang memiliki 2 bentuk yaitu dengan luka yang besar atau kecil tetapi banyak dan luka seperti bisul. Luka berwarna kemerahan sampai ungu tipis, menyatu dan menjadikan tanaman kelihatan hangus atau terbakar. Luka ini tampak banyak dan tidak teratur, berwarna keunguan sampai coklat, diameternya 1 – 5 mm, berkembang pada permukaan daun. Pusat becak menjadi abu-abu seperti becak

Mycosphaerella fragariae becak berupa jerawat (bisul) berubah menjadi

keunguan sampai merah terang. Perkembangan penyakit yaitu perubahan daun menjadi coklat, pengeringan dan menaiknya tepi daun, penyakit ini sering dikatakan penyakit terbakar atau gosong (Heidenreich and Turechek, 2001a).

c. Daur Hidup

Dalam suasana lembab patogen membentuk banyak konidium pada becak daun, maupun sisa-sisa tanaman sakit. Infeksi terjadi melalui mulut kulit


(22)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

(Semangun, 2003). Penyakit ini dapat meningkat sepanjang tahun tetapi pada kondisi kering dan suhu diatas 35 oC dan dibawah titik beku mengurangi tingkat penyakit. Gejala tampak dengan cepat pada daun dan cepat berkembang pada musim semi. Infeksi oleh askospora, aservulus dapat tetap istirahat dalam periode yang lama pada suhu dingin (Phylley, 1995).

3.3.2. Bercak Daun Mycosphaerella fragariae a. Biologi

Konidiofor berkelompok pada stomata hialin atau berwarna gelap. Konidia hialin, pada umumnya bersel 2 berbentuk tabung (cylindrical), dan kadang-kadang berada dalam rangkaian yang pendek (Streets, 1980).

b. Gejala Penyakit

Bercak kecil ungu tua pada daun, pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih (Anonimus, 2005). Sisi bawah tulang daun yang bersinggungan dengan bercak berwarna ungu kemerahan. Seluruh daun dapat mati. Infeksi dapat terjadi pada tangkai daun, tangkai buah dan buah (Semangun, 2003)

c. Daur Hidup

Perithesia dan sklerotia keluar, spora (konidia) menghasilkan fruiting bodi yang kecil dan gelap pada bagian daun yang luka, dan menjadi sumber inokulum. Konidia menempel pada permukaan daun dan menghasilkan tabung kecambah yang terus melakukan penetrasi melalui lubang alami daun (stomata). Konidia yang baru menghasilkan kelompok konidifor yang tumbuh pada stomata. Konidia ini dibawa oleh percikan air hujan ke daun baru, konidia menghasilkan infeksi pada daun baru. Dari hasil penelitian serangan yang berat terjadi


(23)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

pada daun muda dan waktu yang diperlukan adalah 12 – 96 jam (Heindenreich and Turechek, 2001b).

3.3.3. Busuk Daun (Phomopsis obscurans). a. Biologi

Ada 2 tipe konidia yaitu bulat telur sampai berbentuk seperti kelos (fusoid), ramping dan melengkung (stylospora). Piknidia terletak tidak terlalu dalam pada jaringan (Streets, 1980).

b. Gejala Penyakit

Penyakit daun ini dimulai dengan 1 sampai 6 noda bulat (Gunawan, 2003). Noda bulat berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf V (Anonimus, 2005).

Phomopsis obscurans menyerang daun, petiole, stolon, buah, tangkai

buah. Gejala pada daun berupa bercak ungu diatas permukaan daun. Satu sampai enam bercak dapat terjadi pada daun. Luka terjadi dekat lapisan utama yang berbentuk bulat panjang. Becak ini memiliki 3 perubahan warna yaitu merah, ungu atau pinggirnya kekuningan dan yang berikutnya adalah coklat terang dengan pusat becak coklat tua. Piknidia berkembang di pusat luka dan kelihatan tersebar berupa titik hitam yang kecil (Partridge, 2003)

c. Daur Hidup

Jamur ini dapat bertahan setelah musim dingin dengan terlebih dahulu menginfeksi bagian dari tanaman. Jamur ini menghasilkan piknidia di dalam jaringan yang telah lama terserang. Setiap piknidia mengandung ribuan spora (konidia) yang terlempar keluar pada keadaan lembab dan disebarkan pada bagian tanaman yang lain dengan semburan air hujan atau pengairan irigasi. Pada awal


(24)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

musim semi konidia ini menginfeksi daun atau bagian tanaman yang lain dan menyebabkan infeksi baru. Air yang ada pada permukaan tanaman adalah termasuk tempat konidia untuk berkembang biak dan menginfeksi tanaman (Ellis and Nita, 2002).

3.3.4. Bercak daun (Rhizoctonia solani) a. Biologi

Dalam biakan murni miselium muda tidak berwarna, yang tua berwarna cokelat. Pada waktu masih muda percabangan hifa membentuk sudut runcing dan di dekat sambungan terdapat lekukan. Setelah tua percabangan membentuk sudut siku-siku terbagi menjadi sel-sel pendek, jorong, dan dapat membentuk sklerotium berwarna cokelat (Semangun, 2003).

b. Gejala Penyakit

Penyakit bercak daun rhizoctonia dapat dilihat dengan gejala adanya bercak pada daun berwarna coklat kehitaman yang besar (Anonimus, 2005).

c. Daur Hidup

Rhizoctonia solani dapat mempertahankan diri dari musim ke musim di

dalam tanah atau sebagai sklerotium. Patogen ini berkembang dalam tanah dengan pH 5.8 - 8.1 dan suhu tanah 15 – 18 oC. Pada suhu 21 – 24 oC penyakit tidak merugikan (Semangun, 2003).


(25)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

4. Faktor Yang Mempengaruhi Penyakit

a. Infeksi oleh bawaan udara (air borne) biasanya paling baik terjadi dalam setetes air, baik air hujan, kabut maupun embun. Air yang bebas terutama penting untuk jamur yang memiliki zoospora. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan sukulentis pada tumbuhan dan ini dapat mengurangi ketahanan terhadap parasit.

b. Kelembaban kebun dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya kerapatan tanaman, pohon pelindung yang terlalu rimbun, angin, topografi.

c. Suhu dapat mempengaruhi banyaknya spora yang berkecambah, demikian pula kecepatan dan tipe perkecambahan. Pada umumnya suhu minimum untuk perkecambahan spora adalah 1 – 3 oC dan suhu maksimum adalah 30 – 36 oC

d. Spora yang basah lebih peka terhadap hambatan oleh sinar. Spora yang sudah mulai berkecambah juga lebih peka terhadap sinar. Radiasi sinar dapat menyebabkan jamur mengalami mutasi dan mati. Secara tidak langsung sinar dapat mempengaruhi kelembaban.

e. Serangga dan manusia dapat menyebarkan patogen, patogen menempel di tangan dan pada saat menyentuh tanaman baru, patogen tadi akan tinggal di tanaman baru.

f. Pada tanaman yang subur biasanya muncul penyakit karat, embun tepung sedangkan pada tanaman yang lemah biasanya muncul penyakit bercak daun dan busuk akar.


(26)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

5. Pengendalian Penyakit

a. Menanam di tanah yang drainasenya baik, mengendalikan gulma, memperhatikan jarak agar tidak terlalu rapat.

b. Menanam bibit tanaman yang sehat.

c. Mendinginkan buah-buah sebelum diangkut. d. Pemisahan buah yang baik dan rusak (sortasi).

e. Mencegah terjadinya luka pada tanaman yang dapat menjadi jalan masuknya patogen ke jaringan tanaman.

f. Penggunaan fungisida tembaga, zinep, ferbam, atau kaptan untuk mengendalikan penyakit Mycosphaerella fragariae, fungisida dinokap dan folpet untuk mengendalikan penyakit Phytophthora fragariae, penggunaan fungisida benomyl untuk mengendalikan penyakit Botrytis. (Semangun, 2003).


(27)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Buah Berastagi dan di lahan pertanaman stroberi di Kecamatan Berastagi dengan ketinggian tempat 1200 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2007 sampai September 2007.

2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian tanaman stroberi yang tidak diberikan perlakuan pengendalian dan terserang penyakit, media biakan PDA, aqua steril, cloroks, alkohol, metil blue.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, gelas ukur. erlenmeyer, api bunsen, jarum ose, dect glass, mikroskop, pisau, autoclave, kompor gas, oven, incubator, tissue, aluminium foil, timbangan, gunting, pisau cutter, label lama, kapas.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah dengan cara mengamati langsung di lapangan tanaman stroberi yang terserang penyakit baik pada daun, batang, buah maupun akar. Tanaman yang menunjukkan gejala terserang penyakit jamur diambil dari lapangan


(28)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

4. Pelaksanaan Penelitian 4.1. Isolasi Jamur

Diambil bagian tanaman stroberi yang terinfeksi kemudian dibersihkan dengan menggunakan aquadest steril, dipotong dengan ukuran 1 x 1 cm, lalu disterilkan dengan chlorox 0,1 % selama ± 15 – 30 detik, potongan tersebut diambil dengan pinset steril dan dicuci dengan air lalu dikeringanginkan diatas tissue. Selanjutnya bagian tanaman yang terserang tersebut dibiakkan dalam media biakan PDA dimana tiap petri dish ditanam secara three point dan dibiarkan sampai miselium jamur tumbuh pada media biakan tersebut. Kemudian diisolasi kembali kedalam media biakan baru sampai diperoleh biakan murni (Agrios, 1996).

4.2. Identifikasi Jamur

Jamur yang tumbuh pada media biakan murni diamati dibawah mikroskop untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan identifikasi jamur seperti Barnett (1972), Von Arx (1974), Agrios (1978), dan Streets (1980).

4.3. Parameter Pengamatan

Parameter yang perlu diamati dalam penelitian ini adalah : a. Gejala serangan yang terjadi di lapangan

b. Warna jamur pada media biakan


(29)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Jenis Jamur Yang Menyerang Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.)

Untuk mengetahui jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) harus dilakukan isolasi dari bagian tanaman yang sakit dan dibiakkan pada media PDA di laboratorium. Jamur yang tumbuh diamati secara mikroskopis dan dibiakkan untuk memperoleh biakan murni. Pada penelitian ini diperoleh hasil pegamatan jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi tanpa perlakuan fungisida (sampel I) dan tanaman konvensional (sampel II) yang disajikan pada tabel 1 berikut :

Tabel.1. Jenis Jamur Yang Dijumpai Pada Tanaman Stroberi.

Jenis Patogen Jamur Sampel I (Tanpa fungisida)

Sampel II (konvensional)

Phytophthora cactorum  

Fusarium sp.  

Mycosphaerella fragaria  

Rhyzoctonia solani  -

Rhyzopus stolonifer  

Botrytis cinerea  

Verticillium alboatrum  

Phomopsis obscurans  -

Semangun (2003) mengatakan bahwa penyakit yang sering dijumpai pada tanaman stroberi adalah penyakit daun gosong yang disebabkan oleh

Diplocarpon earliana, penyakit bercak daun yang disebabkan oleh

Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae, Rhizoctonia solani, penyakit

tepung yang disebabkan oleh Uncinula necator, penyakit pusat merah yang disebabkan oleh Phytophthora fragariae, penyakit busuk buah yang disebabkan


(30)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

oleh Botrytis cinerea, Rhizopus stolonifer, Colletotrichum fragariae, tetapi pada penelitian ini dijumpai 8 jenis jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) di Kecamatan Berastagi yaitu jamur Phytophthora cactorum, Fusarium sp., Mycosphaerella fragaria,

Rhizoctonia solani, Rhizopus stolonifer, Botrytis cinerea, Verticillium alboatrum,

dan Phomopsis obscurans

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada tanaman konvensional tidak dijumpai adanya jamur Phomopsis obscurans, dan Rhizoctonia solani ini disebabkan oleh adanya pengendalian yang dilakukan pada sampel II baik secara mekanis dengan melakukan pemangkasan yang teratur pada daun-daun dan penyemprotan fungisida dengan antracol yang dilakukan 1 kali seminggu, dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pemangkasan yang teratur dan penyemprotan fungisida antracol dapat menghambat perkembangan penyakit Rhizoctonia solani dan Phomopsis obscurans pada tanaman stroberi.

2. Pengamatan Gejala Serangan Penyakit Pada Tanaman Stroberi

(Fragaria vesca L.)

2.1. Pengamatan Gejala Penyakit Pada Daun

Pengamatan gejala penyakit pada daun dilakukan pada saat pengambilan sampel di lapangan, dengan mengamati secara visual pada tanaman dengan perlakuan pengendalian ataupun tanpa pengendalian fungisida. Hasil pengamatan gejala penyakit pada daun tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) dapat dilihat pada tabel 2.


(31)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Tabel 2. Gejala Penyakit Pada Daun Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.)

No. Jenis Jamur Gejala Serangan Bentuk Warna

1.

Fusarium sp. Terdapat bercak berwarna coklat kemerahan, pada gejala berat daun menjadi berwarna kuning.

Berupa bercak yang tidak teratur

Coklat kemerahan

2.

Mycosphaerella fragaria Meyerang daun-daun yang tua maupun muda. Pada daun dijumpai bercak-bercak yang jumlahnya lebih dari satu pada setiap daun. Bentuk bulat, yang semakin membesar dengan bentuk tidak teratur. Tepi ungu dengan pusat coklat yang lama kelamamaan berwarna putih 3.

Phomopsis obscurans Terdapat bercak kecil-kecil yang lama-kelamaan akan membesar dan membentuk noda huruf V, bagian daun yang terserang rapuh dan busuk. Mula-mula bintik kecil kemudian menjadi noda huruf V Coklat tua

Tabel 2. menunjukkan hasil pengamatan gejala serangan penyakit pada daun tanaman stroberi untuk ketiga jamur sangat berbeda satu sama lain dan sangat mudah diamati dilapangan. Untuk penyakit Fusarium sp. bercak kecil-kecil, berwarna coklat kemerahan dan bercak ini tidak memiliki halo atau pusat bercak. Gejala penyakit ini juga sering dijumpai pada tepi daun (Gambar 1).

Gbr. 1. Gejala serangan Fusarium sp. (sumber : foto langsung)


(32)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Gejala penyakit yang disebabkan oleh jamur Mycosphaerella fragaria bercak bulat dan memiliki halo berwarna coklat, yang lama-kelamaan menjadi putih. Bercak ini juga semakin membesar dengan bentuk yang tidak teratur. Menurut Semangun (2003) bahwa penyakit yang disebabkan jamur ini dapat menyebabkan seluruh daun mati (Gambar 2).

Gambar.2 Gejala serangan Mycosphaerella fragaria a.gejala yang sudah membesar ;b. gejala kecil dengan halo coklat

(sumber : foto langsung)

Gejala penyakit yang disebakan oleh jamur Phomopsis obscurans ditandai dengan bercak kecil-kecil yang lama kelamaan membentuk bercak berupa huruf V. Hal ini sesuai dengan literatur Gunawan (2003) yang mengatakan penyakit daun ini dimulai dengan 1 sampai 6 noda bulat, ini juga didukung oleh literatur yang mengatakan bahwa noda-noda ini akan membentuk luka mirip huruf V (Anonimus, 2005). Bagian daun yang terserang lama-kelamaan akan menjadi kering dan pada gejala berat sama seperti penyakit yang disebabkan oleh jamur

Mycosphaerella fragaria daun akan mati (Gambar 3).

a


(33)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Gbr.3. Gejala serangan Phomopsis obscurans

(sumber : foto langsung)

2.2. Gejala Serangan Penyakit Pada Buah Stroberi (Fragaria vesca L.)

Pengamatan gejala penyakit pada buah dilakukan pada saat pengambilan sampel di lapangan, dengan mengamati secara visual pada tanaman dengan perlakuan pengendalian ataupun tanpa pengendalian fungisida. Dari hasil pengamatan secara visual, gejala serangan penyakit pada buah stroberi dapat disajikan pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Gejala Serangan Penyakit Pada Buah Stroberi (Fragaria vesca L.) No Jenis Jamur Gejala Serangan Bentuk Warna

1. Botrytis cinerea

Pada buah terdapat bercak coklat, basah dan pada buah juga dijumpai kumpulan jamur berwarna coklat abu-abu. Gejala pada kelopak buah berwarna coklat dan menyebar ke pangkal buah

Bulat Coklat keruh

2 Phytophthora cactorum.

Buah yang terserang adalah buah yang telah tua dan matang, bila ditekan mengeluarkan cairan keruh.

Bercak mula-mula kecil berwarna coklat tua dan membesar

Coklat tua

3. Rhizopus stolonifer

Umumnya menyerang buah yang telah matang dan mengalami kerusakan sebelum dipanen. Pada bagian yang luka akan dijumpai misellium berwarna putih dan lama-kelamaan akan menjadi hitam karena kumpuln spora.

Bulat Coklat keruh


(34)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Tabel 3. menunjukkan bahwa secara visual pada gejala serangan awal penyakit pada buah yang disebabkan oleh jamur Botrytis cinerea,

Phytophthora cactorum, dan Rhizopus stolonifer sangat mirip sehingga sulit untuk

dibedakan, untuk membedakannya adalah gejala serangan yang disebabkan oleh

Rhizopus stolonifer dijumpai pada buah yang telah matang, penyakit yang

disebabkan oleh Botrytis cinerea dijumpai pada kelopak buah (untuk buah yang masih kecil) (Gambar 4a) dan pada buah yang telah besar, tetapi penyakit ini jarang dijumpai pada buah yang matang. Sedangkan untuk penyakit

Phytophthora cactorum buah yang diserang adalah buah yang hampir matang.

Untuk penyakit yang disebabkan oleh Botrytis cinerea adalah penyakit yang paling banyak dijumpai dilapangan baik pada tanaman tanpa perlakuan fungisida maupun pada tanaman konvensional. Penyakit ini juga sangat cepat menyebar ke buah didekatnya karena adanya persinggungan antara buah yang satu dengan buah yang lain. Pada buah yang terserang hanya dalam beberapa hari jika keadaan lembab, buah akan ditutupi oleh koloni jamur berwarna abu-abu dengan bagian ujung kecoklatan (Gambar 4b).

a. b. c.

Gambar 4. Gejala serangan Botrytis cinerea

a. pada kelopak buah ; b. koloni jamur pada buah yang hampir matang; b. buah ditutupi koloni jamur.


(35)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Gejala serangan penyakit yang disebabkan oleh Phytophthora cactorum pada buah yang terserang terdapat bercak berwarna coklat tua yang akan menyebar keseluruh buah, bagian buah ini akan mengeluarkan cairan keruh jika ditekan. Pada buah yang terserang setelah beberapa hari juga akan ditemukan micellium jamur berwarna putih (Gambar 5).

Gbr.5 Gejala serangan Phytophthora cactorum. (sumber: foto langsung)

Pada buah yang terserang jamur Rhizopus stolonifer, umumnya adalah buah-buah yang tua. Menurut hasil kuesioner dengan petani bahwa penyakit ini paling banyak dijumpai pada buah yang telah dipanen. Mula-mula buah lebam, dalam satu malam pada buah dijumpai misellium berwarna putih dan menutupi permukaan buah. Buah yang terserang lama-kelamaan akan mengering dan berwarna hitam yang merupakan koloni jamur (Gambar 6). Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam (Anonimus, 2005).


(36)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

a b

Gambar 6. Gejala serangan Rhizopus stolonifer

a. pada buah tua dengan micellium putih; b. buah ditutupi koloni jamur (sumber : foto langsung)

2. 3. Gejala Serangan Pada Pangkal Batang dan tangkai

Gejala serangan penyakit pada pangkal batang dan tangkai dilakukan pada saat pengambilan sampel. Dari hasil pengamatan gejala serangan penyakit secara visual pada pangkal batang dan ranting disajikan pada tabel 4. berikut

Tabel 4. Gejala Serangan Penyakit Busuk Pangkal Batang dan Tangkai Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.)

No. Jenis Jamur Gejala Serangan Bentuk Warna

1. Pangkal Batang

Verticillium alboatrum

Tanaman layu, apabila bagian pangkal batang dipotong secara horizontal pada bagian tengah batang berwarna coklat kemerahan.

Bercak melingkar

Coklat kemerahan.

2. Tangkai

Rhizoctonia solani

Terdapat bercak berwarna coklat kehitaman.

Memanjang Coklat kehitaman

Tabel 4. menunjukkan bahwa gejala serangan pada pangkal batang dari hasil pengamatan disebabkan oleh Verticillium alboatrum sedangkan pada tangkai daun disebabkan oleh jamur Rizoctonia solani.

Pada tanaman yang terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur

Verticillium alboatrum adalah tanaman layu apabila disiram tanaman tetap layu.


(37)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

horizontal akan terdapat bercak yang melingkar berwarna coklat. Bagian dalam pangkal batang ini juga berwarna coklat kemerahan (Gambar 7.)

Gbr.7 Gejala serangan Verticillium alboatrum

a. jaringan tanaman yang sakit ; b. jaringan tanaman sehat (sumber : foto langsung)

Gejala serangan penyakit pada tangkai yang disebabkan oleh jamur

Rhizoctonia solani adalah adanya bercak kecil-kecil yang banyak dan

lama-kelamaan akan memanjang (Gambar 8). Penyakit ini akan banyak dijumpai pada tanaman yang kurang dilakukan pemangkasan, sedangkan pada tanaman yang dilakukan pemangkasan tanaman ini tidak ditemukan yaitu pada sampel II (konvensional).

Gambar 8. Gejala serangan Rhizoctonia solani (sumber : Foto langsung)


(38)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

3. Pengamatan Jamur Penyebab Penyakit Secara Makroskopis.

Pengamatan jamur secara makroskopis dilakukan dengan mengamati langsung perkembangan masing-masing dan diamati mulai dari warna, tepi koloni. Dari hasil pengamatan disajikan pada tabel 5. berikut.

Tabel 5. Pengamatan Jamur Secara Makroskopis

No. Jenis Jamur Warna Koloni

Perubahan Warna Koloni Bentuk Tepi Koloni Permukaan Koloni 1. Fusarium sp. Bagian dasar koloni berwarna

coklat kemerahan, bagian atas berwarna putih.

Putih, merah, coklat.

sembarang Tidak rata.

2. Mycosphaerella fragaria Bagian dasar berwarna coklat

sampai kehitaman dan bagian dasar dimulai dari pusat koloni retak, bagian atas abu-abu hingga coklat. Abu-abu, coklat dan hitam Bentuk segitiga hingga bulat Bagian pusat lebih keatas.

3. Phomopsis obscurans Putih dengan bagian pusat pada dasar koloni berwarna coklat tua.

Putih. Bulat Tidak rata

4. Botrytis cinerea Abu-abu dengan bagian ujung kecoklatan.

Abu-abu, coklat terang.

Bulat Rata dan koloni jamur menyebar keatas 5. Phytophthora cactorum Permukaan putih, bagian dasar

putih dengan pusat bintik-bintik hitam.

Putih, bagian dasar hitam

Bulat Rata

6. Rhizopus stolonifer Permukaan atas dan bagian dasar hitam. Putih, hitam Bulat tetapi menyebar berkelompok Rata

7. Verticillium alboatrum Bagian atas abu-abu hingga coklat muda. Bagian dasar abu-abu dengan bagian pusat coklat dan hitam.

Abu-abu, coklat, hitam.

Bulat Rata

8. Rhizoctonia solani Permukaan atas putih, bagian dasar perpaduan warna putih hitam dan coklat dan penyebaran warna berupa bercak-bercak.

Putih, coklat, hitam

Bergerigi Tidak rata.

Tabel 5. menunjukkan peratumbuhan koloni jamur yang berlainan. Bagian yang paling cepat penyebarannya adalah Botrytis cinirea dan Rhizopus stolonifer


(39)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

sedangkan yang paling lambat dalam penyebaran koloni adalah

Mycosphaerella fragaria.

Pertumbuhan jamur Fusarim sp. cepat dan dalam waktu 4 hari sudah dapat dilakukan pengamatan dan telah ditemukan makrokonidia. Jamur ini dalam media PDA pertumbuhannya sangat ganas. Pada koloni jamur yang tampaknya kering dan berwarna coklat kemerahan akan muncul kembali konidiofor baru dengan koloni berwarna putih (Gambar 9).

Gbr. 9. Jamur Fusarium sp. pada media PDA a. tampak atas; b. tampak bawah

(sumber : Foto langsung)

Jamur Mycosphaerella fragaria memiliki warna koloni pada media PDA abu-abu, dengan bagian tengah lebih naik ke atas (Gambar 10).

Gbr. 10 Jamur Mycosphaerella fragariae pada media PDA a. tampak atas ; b. tampak bawah

(sumber : Foto langsung)

Perkembangan jamur Phomopsis obscurans pada media biakan PDA sangat lambat, diperlukan waktu 7 hari untuk membiakkkannya di media PDA

a b

b a

b a


(40)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

agar dapat diamati bentuk konidianya. Warna jamur pada media PDA berwarna putih (Gambar 11).


(41)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Gbr. 11 Jamur Phomopsis obscurans pada media PDA a. tampak atas ; b.tampak bawah

(sumber : Foto langsung)

Jamur Botrytis cinerea merupakan jamur yang paling cepat pertumbuhannya dibanding jamur yang lainnya. Dalam waktu 2 hari kita sudah menemukan koloni jamur yang banyak pada media PDA, jamur ini berwarna abu-abu dengan bagian ujung kecoklatan (Gambar 12).

Gbr. 12. Jamur Botrytis cinerea pada media PDA a. Tampak atas ; b. Tampak bawah

(sumber : Foto langsung)

Pertumbuhan jamur Phytophthora cactorum yang rata, jamur

Rhizopus stolonifer dengan koloni jamur berwarna hitam dan membentuk

kelompok-kelompok. Untuk pertumbuhan jamur Phytophthora cactorum dan

Rhizopus stolonifer pada media biakan PDA dapat ditunjukkan oleh Gambar 13

dan Gambar 14.

a b


(42)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Gbr. 13. Jamur Phytophthora cactorum. pada media PDA a. Tampak atas ; b. Tampak bawah

(sumber : Foto langsung)

a

Gbr. 14. jamur Rhizopus stolonifer pada media PDA a. tampak atas ; b. tampak bawah

(Sumber : Foto langsung)

Jamur Verticillium alboatrum pertumbuhannnya sangat cepat, dengan warna jamur pada media biakan berwarna abu-abu, dengan bagian pusat coklat dan hitam. (Gambar 16).

Gbr. 15. Jamur Verticillium alnoatrum pada media PDA a. tampak atas ; b. tampak bawah

(sumber : foto langsung)

a b

a b


(43)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Pertumbuhan jamur Rhizoctonia solani pada media biakan PDA (Gambar 17). Berwarna putih dan coklat, bentuk tepi koloni tidak merata. Pada pertumbuhan jamur yang telah tua menjadi sel-sel pendek dan pertumbuhan jamur yang tua naik ke atas, ini sesuai dengan literatur Semangun (2003) dalam biakan murni pada waktu masih muda percabangan hifa membentuk sudut siku-siku terbagi menjadi sel-sel pendek, jorong.

Gbr. 16. Jamur Rhizoctonia solani pada media PDA a. tampak atas ; b. tampak bawah

(sumber : foto langsung)


(44)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

4. Pengamatan Jamur Penyebab Penyakit Secara Mikroskopis

Pengamatan jamur penyebab penyakit pada tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) secara mikroskopis, dengan mengamati warna, ukuran dan bentuk dari bagian-bagian jamur penyebab penyakit pada tanaman stroberi (Tabel 4).

Tabel 6. Pengamatan Jamur Secara Mikroskopis

N

o. Jenis Jamur

Konidia/spora

Septa Konidia Konidiofor/ ukuran Miselium Bentuk Warna Ukuran (µm)

1. Fusarium Oval (mikrokonidia), makrokonidia ujungnya meruncing

Hialin Mikrokonidia

± 3,75 x 2,5 µm Makrokonidia

± 29,76 x 3,12 µm

Makrokonidia Terdiri dari 2-6 sel.

Bersekat, bercabang-cabang

± (36,5 x 5,3) µm

bersekat

2. Mycosphaerella fragaria

Oval sampai batang Abu-abu ± (8,80 x 2,75) µm Bersel – 1 Bersekat, ukuran

± (124,5 x 1,87) µm

bersekat 3. Phomopsis

obscurans

Oval Hialin ±(5,25 x 1,87) µm Bersel – 1

Tidak bersekat bersekat 4. Botrytis cinirea Oval sampai batang Hialin ± (19,25 x 6,2) µm

Bersel – 1 Bersekat, bercabang- cabang

± (630 x 6,25) µm

bersekat

5. Phytophthora cactorum

Oogonia bulat Diameter = 7,5 µm

Hialin Sporangium

±(50,62 x 25,6) µm

- Ramping dan bercabang.

Tidak bersekat 6. Rhizopus stolonifer Bulat

Hitam Diameter 1,87 µm - Tidak bersekat ± (9,2 x 5,62) µm bersekat 7. Verticillium

alboatrum

Oval Hialin ± (5,32 x 2,95) µm Bersel – 1 Bersekat

± (35,25x3,75) µm

bersekat

8. Rhizoctonia solani - - - ±(37,5 x 3,65) µm bersekat

Dari tabel 6 menunjukkkan bahwa bentuk, ukuran dan warna konidia berbeda-beda, ada yang berbentuk oval, bulat dan batang. Jamur Fusarium sp. memiliki 2 jenis konidia yaitu makrokonidia dan mikrokonidia (Gambar 17). Makrokonidia memiliki 2 – 6 sel (a) , bentuknya memanjang dengan bagian ujung yang meruncing. Warna dari konidia jamur ini hialin atau terang. Konidia dari Jamur Fusarium sp. mengalami penebalan pada kondisi yang tidak sesuai atau disebut klamidospora (fase istirahat) (Gbr. 17d).


(45)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

a. b. c. d.

Gbr. 17. Fusarium sp. Perbesaran 400 x

a. makrokonidia, b. Konidiofor, c.mikrokonidia, d. klamidospora (Sumber : Foto Langsung).

Jamur Mycosphaerella fragaria memiliki konidia yang oval dan batang. Pada jaringan tanaman jamur membentuk badan buah yaitu perithecium (Gbr.18b), sedangkan pada media PDA jamur ini mengalami stadium sempurna yaitu Ramularia tulasnii, perithecium diperoleh dengan menggunakan irisan atau merekatkan selotip ke daun yang menunjukkan gejala serangan.

1 2

a b. c d.

Gbr. 18. Mycosphaerella fragariae perbesaran 400 x

a.jamur lengkap ; b. 1. konidia bentuk batang; 2. bentuk oval c. konidiofor d. perithecium

(Sumber : Foto Langsung).

Diantara jamur yang menyerang tanaman stroberi, selain jamur

Mycosphaerella fragaria juga ditemui jamur Phomopsis obscurans yang memiliki

badan buah pada jaringan tanaman atau yang disebut Piknidium (Gbr. 19a) yang didalamnya terdapat konidia dalam jumlah yang sangat besar. Konidia akan keluar dan menyerang daun tanaman stroberi yang lain.


(46)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

a b

Gambar 19. Phomopsis obscurans

a.Badan Buah Phomopsis obscurans (Piknidium) (100 x); b. Konidia (400 x) (sumber : Foto langsung)

Jamur Botrytis cinirea memiliki bentuk konidia oval dan batang (Gambar 19b). Dari beberapa jamur yang dijumpai pada tanaman stroberi, jamur

Botrytis cinerea merupakan jamur yang paling banyak menyerang tanaman

stroberi dan akibat dari penyakit ini menimbulkan kerugian yang cukup besar, karena jamur ini meyerang bagian buah dan kelopak buah. Penyebaran jamur ini sangat cepat, yaitu dengan bantuan angin, percikan air, juga karena persinggungan buah yang sakit dengan yang sehat, sehingga konidia maupun bagian jamur melekat pada buah yang belum terserang penyakit.

Konidiofor dari jamur ini bercabang-cabang (Gambar 19c) dan pada ujung konidiofor akan dijumpai kumpulan dari konidia (Gambar 19a). Menurut Gandjar dkk (1999) pembentukan konidia ini umumnya terjadi pada pembengkakan dari ujung percabangan konidiofor. Dari hasil pengamatan melakukan pemangkasan pada buah yang sakit sangat efektif di dalam menekan penyebaran jamur Botrytis cinirea.


(47)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

a b c

Gbr. 20. Botrytis cinerea a. konidiofor dengan konidia (100 x), b. konidia (400 x), c. konidiofor (400 x)

(sumber : Foto langsung).

Selain jamur Botrytis cinerea juga dijumpai jamur

Phytophthora cactorum dan jamur Rhizopus stolonifer yang menyerang bagian

buah. Jamur Phytophthora cactorum memiliki sporangium(Gambar 20a) yang didalamnya terdapat spora, dan memiliki sporangiofor (Gambar 20b) yang bercabang-cabang. Pada kondisi yang kurang cocok jamur ini dapat bertahan dengan membentuk klamidospora atau fase istirahat (Gambar 20c).

a.

b. c. d

Gbr. 21. Phytophthora cactorum. Perbesaran 400 x a. Sporangium, b.sporangiofor c. klamidospora d. oogonia

(sumber: Foto langsung).

Jamur Rhizopus stolonifer memiliki sporangium (Gambar 22) yang merupakan wadah spora, di dalam sporangium terdapat spora dalam jumlah yang


(48)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

besar dengan bentuk bulat. Spora akan keluar dari sporangium menurut literatur Nishijima (1993) spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara.

Gbr. 22. Rhizopus stolonifer

a.Sporangium b. Sporangiofor, c. Rhyzoid, d..Miselium (Sumber : Foto langsung)

Jamur Verticillium alboatrum memiliki konidia yang oval dan melekat pada ujung konidiofor secara berkelompok. Jamur ini memiliki konidiofor yang bersekat dan bercabang-cabang. Jamur ini dijumpai pada pangkal batang tanaman stroberi dengan demikian penyebaran dari jamur ini adalah dengan bantuan air.

Gbr.23. Verticillium alboatrum. perbesaran 400 x a. Konidia, b. Konidiofor

(sumber : Foto Langsunng). a

c b

d

a


(49)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Jamur Rhizoctonia solani memiliki micellium yang bersepta, jamur ini tidak memiliki konidia ataupun spora. Penyebaran jamur ini adalah micellium yang berwana coklat tua sedangkan untuk jamur yang masih muda tidak memiliki warna.

Gambar 24. Rhizoctonia solani perbesaran 400x (sumber : Foto langsung)


(50)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Jamur yang dijumpai pada daun tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) di Kecamatan Berastagi adalah Fusarium sp., Mycosphaerella fragaria,

Phomopsis obscurans.

2. Jamur yang dijumpai pada buah tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) di Kecamatan Berastagi adalah Botrytis cinirea, Phytophthora cactorum,

Rhizopus stolonifer.

3. Jamur yang dijumpai pada pangkal batang tanaman stroberi (Fragaria vesca) adalah Verticillium alboatrum sedangkan pada tangkai adalah jamur

Rhizoctonia solani.

4. Dari hasil pengamatan untuk tanaman konvensional tidak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh Phomopsis obscurans dan Rhizoctonia solani. 5. Jamur Rhizopus stolonifer lebih banyak menyerang buah yang telah matang,

berbeda dengan jamur Botrytis cinirea yang lebih banyak menyerang buah yang tua dan masih muda.

2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjut tentang pengendalian penyakit pada tanaman stroberi baik secara kimia maupun secara non kimia.


(51)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, G.N. 1978. Plant Pathology. Academic Press, New York.

Agrios, G.N.,1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan Edisi Ketiga. Terjemahan M.Busnia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 56-58.

Anonimus., 2003. Phytophthora fragaria.

________., 2005. Budidaya Pertanian Stroberi.

Diakses Tanggal 27 Februari 2007.

_________., 2007a. Stroberi.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007. _________., 2007b. Sweet Wine Botrytis.

Diakses Tanggal 3 Maret 2007

_________., 2007c. Botrytis cinerea.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Barnett, H.L.,1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Burgess Publishing Company, West Virginia.

Ellis, M.A dan M. Nita., 2002. Phomopsis Leaf Blight and Fruit Rot of Strawberry. Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Gandjar, I., R.A. Samson, K.V.T, Vermeulen, A. Oetari dan I. Santoso., 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Hal.38, 106.

Gunawan, L.W., 2003. Stroberi. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 53-59.

Heindenreich, C. and B. Turechek., 2001a. Strawberry Leaf Scorch. Tree Fruit and Berry Pathology New York State Agricultural Experiment Station Geneva, New York. http://www.nysaes.cornell.edu/pp/extension/tfabp/slssmf.shtml Diakses Tanggal 22 Februari 2007.


(52)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

_______________and B. Turechek., 2001b. Strawberry Leaf Spot Tree Fruit and Berry Pathology New York State Agricultural Experiment Station Geneva, New York. Diakses Tanggal 3 Maret 2007

Nishijima, W., 1993. Rhizopus stolonifer.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Partridge, J.E., 2003. Leaf Blight of Strawberry. Department of Plant Pathology, University of Nebraska-Lincoln. Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Phylley, G.,1995. Strawberry.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Semangun, H., 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.245-249, 264-265

___________., 2003. Penyaki-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal.127, 646-651.

Streets, R.B., 1980. Diagnosis Penyakit Tanaman. Terjemahan Iman Santoso, The University of Arizona Press, Tuscon-arizona, USA. Hal. 8.12, 8.20., 10.13 Sugiharso, R.,Suseno, dan J., Sutakaria., 1980. Penuntun Praktikum Ilmu Penyakit

Tumbuhan II. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal. 21-24. Von Arx, J.A.,1974. The Genera of Fungi Sporulation in Pure Culture. J. Cramer


(53)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 1. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman Stroberi Tanpa Perlakuan Fungisida

Tampak atas


(54)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 2. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman Stroberi Konvensional.

Tampak Atas


(55)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 3. Bagan Penelitian di Laboratorium


(56)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009


(1)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, G.N. 1978. Plant Pathology. Academic Press, New York.

Agrios, G.N.,1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan Edisi Ketiga. Terjemahan M.Busnia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 56-58.

Anonimus., 2003. Phytophthora fragaria.

________., 2005. Budidaya Pertanian Stroberi.

Diakses Tanggal 27 Februari 2007.

_________., 2007a. Stroberi.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007. _________., 2007b. Sweet Wine Botrytis.

Diakses Tanggal 3 Maret 2007

_________., 2007c. Botrytis cinerea.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Barnett, H.L.,1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Burgess Publishing Company, West Virginia.

Ellis, M.A dan M. Nita., 2002. Phomopsis Leaf Blight and Fruit Rot of Strawberry. Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Gandjar, I., R.A. Samson, K.V.T, Vermeulen, A. Oetari dan I. Santoso., 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Hal.38, 106.

Gunawan, L.W., 2003. Stroberi. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 53-59.

Heindenreich, C. and B. Turechek., 2001a. Strawberry Leaf Scorch. Tree Fruit and Berry Pathology New York State Agricultural Experiment Station Geneva, New York. http://www.nysaes.cornell.edu/pp/extension/tfabp/slssmf.shtml Diakses Tanggal 22 Februari 2007.


(2)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

_______________and B. Turechek., 2001b. Strawberry Leaf Spot Tree Fruit and Berry Pathology New York State Agricultural Experiment Station Geneva, New York. Diakses Tanggal 3 Maret 2007

Nishijima, W., 1993. Rhizopus stolonifer.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Partridge, J.E., 2003. Leaf Blight of Strawberry. Department of Plant Pathology, University of Nebraska-Lincoln. Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Phylley, G.,1995. Strawberry.

Diakses Tanggal 22 Februari 2007.

Semangun, H., 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.245-249, 264-265

___________., 2003. Penyaki-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal.127, 646-651.

Streets, R.B., 1980. Diagnosis Penyakit Tanaman. Terjemahan Iman Santoso, The University of Arizona Press, Tuscon-arizona, USA. Hal. 8.12, 8.20., 10.13 Sugiharso, R.,Suseno, dan J., Sutakaria., 1980. Penuntun Praktikum Ilmu Penyakit

Tumbuhan II. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal. 21-24. Von Arx, J.A.,1974. The Genera of Fungi Sporulation in Pure Culture. J. Cramer


(3)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 1. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman Stroberi Tanpa Perlakuan Fungisida

Tampak atas


(4)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 2. Biakan Murni Jamur Penyebab Penyakit Tanaman Stroberi Konvensional.

Tampak Atas


(5)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009

Lampiran 3. Bagan Penelitian di Laboratorium


(6)

Jenti Samosir : Inventarisasi Jamur Penyebab Penyakit Pada Tanaman Stroberi (Fragaria vesca L.) Di Kecamatan Berastagi, 2007.

USU Repository © 2009