Uji Aktifitas Enzim Selulase

Gambar 2. Diagram Alir Tahapan Penelitian Peremajaan Biakan Pada Erlenmeyer 25 ml Media Mendels Optimasi Medium dengan Berbagai Sumber Selulosa Tongkol Jagung, Sekam Padi, dan Bagas Tebu Optimasi Medium dengan Berbagai Sumber N NH 4 2 SO 4 , NH 4 Cl, NaNO 3 Tongkol jagung, Sekam Padi, dan BagasTebu dicacah Delignifikasi Bahan Baku Sumber Selulosa Pemanasan Suhu 70 o C selama 72 jam, digerus dan di ayak 65 mesh Tepung Selulosa Uji Aktivitas Enzim dengan Spektrofotometer Optimasi Medium dengan Berbagai Gula Xilosa, Glukosa, Sukrosa, Laktosa Konsentrasi Sumber Karbon 0, 0,25, 0,5, 0,75, dan 1 Konsentrasi Sumber Nitrogen 0, 0,08, 0,175, 0,26, dan 0,35

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Uji karakterisasi enzim selulase isolat B1 menunjukkan suhu 40 o C, pH 6, serta waktu inkubasi 12 jam merupakan kondisi optimum dalam memproduksi enzim selulase. 2. Tepung selulosa dari limbah tongkol jagung memberikan aktivitas relatif enzim selulase terbaik 78 untuk mensubstitusi CMC sebagai sumber karbon dalam media Mendels. 3. Konsentrasi tepung jagung 0,25 memberikan hasil terbaik dalam produksi enzim selulase. 4. Sumber Nitrogen yang paling baik untuk mendapatkan kondisi optimum dalam produksi selulase adalah amonium sulfat NH 4 2 SO 4 0,175 . 5. Penambahan glukosa memberikan efek hambatan arus balik feed back inhibition terhadap aktivitas enzim selulase bakteri Bacillus sp. Isolat B1

5.2. Saran

Perlu dikakukan penyempurnaan prosedur pembuatan tepung selulosa agar diperoleh hasil yang lebih banyak dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ambriyanto, K. S. 2010. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Pendegradasi Selulosa dari Serasah Daun Rumput Gajah Pennisetum purpureum schaum. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. Crueger, W., and A. Crueger, in: T.D. Brock. ed..1984., Biotechnology: A Textbook of Industrial Microbiology Minuaer Associates, Sunderland, pp. 267-276 Ezeji, T., N. Qureshi, and H.P. Blaschek. 2007. Production of acetone –butanol– ethanol ABE in a continuous flowbioreactor using degermed corn and Clostridium beijerinckii. Process Biochemistry 42 34 –39. Fan, L.T., Y.H. Lee, and M.M. Gharpuray. 1982. The Nature of Lignocellulosics and Their Pretreatment for Enzymatic Hydrolysis. Adv. Bichem. England. Fitriani, E. 2003. Aktivitas Enzim Karboksilmetil Selulase Bacillus pumilus Galur 55 pada Berbagai suhu Inkubasi. Skripsi Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 22 hlm. Fitriani, F., S. Bahri, dan N. Nurhaeni. 2013. Produksi Bioetanol Tongkol Jagung Zea mays dari Hasil Proses Delignifikasi. Jurnal of Natural Science. Vol 2. Universitas Tadulako. Palu. ISSN: 2338-0950. Handoko, T., G. Suhandjaja, H. Dan Muljana. 2012. Hidrolisis Serat Selulosa dalam Buah Bintaro sebagai Sumber Bahan Baku Bioetanol. Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 111 26-33 Hatami, S., H.A. Alikhani, H. Besharati, N.Salehrastin, M. Afrousheh, and Y.Z. Jahromi. 2008. Investigation on aerobic cellulolytic bacteria in some of north forest and farming soils. American-Eurasian J. Agric. Environ. Sci. 3 5: 713-716. Iranmahboob, J., F. Nadim, and S. Monemi. 2002. Optimizing acid-hydrolysis: A critical step for production of ethanol from mixed wood chips. Biomass and Bioenergy. 225, 401 –404. Jalaluddin, dan R. Samsul. 2005. Pembuatan Pulp dari Jerami Padi dengan Menggunakan Natrium Hidroksida. Jurnal Sistem Teknik Industri vol.6 No.5 hal.53-56.