Subkriteria Pendapatan Capital Subkriteria Data Keuangan Condition

Tabel 3.16 Perhitungan Nilai dari Alternatif Subkriteria Jaminan Collateral

3. Subkriteria Pendapatan Capital

Tabel 3.17 Matriks perbandingan Subkriteria Pendapatan Capital Tabel 3.18 kolom Subkriteria Pendapatan Capital Tabel 3.19 baris n Subkriteria Pendapatan Capital No. Subkriteria Wj Penilaian xij Wjxij 1 Baik 0,587 Baik 40 23,48 2 Cukup 0,283 Cukup 30 8,49 3 Kurang 0,133 Kurang 30 3,99 Subkriteria Baik Cukup Kurang Baik 1 3 5 Cukup 13 1 3 Kurang 15 13 1 Subkriteria Baik Cukup Kurang Baik 1 3 5 Cukup 0.3 1 3 Kurang 0.2 0.3 1 kolom 1.5 4.3 9 Subkriteria Baik Cukup Kurang baris baris n Baik 0.67 0.70 0.56 1.93 1.933 Cukup 0.22 0.23 0.33 0.78 0.783 Kurang 0.13 0.07 0.11 0.31 0.313 Tabel 3.20 TPV Subkriteria Pendapatan Capital Langkah selanjutnya menghitung konsistensi rasio, ini dimaksudkan untuk mmeriksa apakah bobot nilai yang kita dapatkan apakah konsisten atau tidak konsisten. Berikut dibawah ini contoh perhitungan konsistensi rasio pada Subkriteria Pendapatan. Menghitung maks 1,93 0,643 3,01 0,78 ÷ 0,253 = 0,87 0,31 0,103 3,00 maks = 3,01 + 0,87 + 3,00 3 = 6,88 = 2,293 3 CI = 2,293– 3 CR = -0,353= -0,06 3– 1 0,58 = -0,70 = -0,353 2 No. Subkriteria TPV Subkriteria 1 Baik 0,643 2 Cukup 0,253 3 Kurang 0,103 Rasio konsistensi matriks kriteria bernilai 0 0 0.05 0.1 yang menunjukkan konsistensi baik atau diterima. Suatu matriks perbandingan disebut konsisten jika nilai CR 0,1 Tabel 3.21 Perhitungan Niai dari Alternatif Subkriteria Pendapatan Capital

4. Subkriteria Data Keuangan Condition

Tabel 3.22 Matriks perbandingan Subkriteria Data Keuangan Condition Tabel 3.23 kolom Subkriteria Data Keuangan Condition Subkriteria Baik Cukup Kurang Baik 1 3 5 Cukup 0,3 1 3 Kurang 0,2 0,3 1 kolom 1,5 4,3 9 No. Subkriteria Wj Penilaian xij Wjxij 1 6 Juta 0,643 Baik 50 32,15 2 4-6 Juta 0,253 Cukup 30 7,59 3 4 Juta 0,103 Kurang 20 2,06 Subkriteria Baik Cukup Kurang Baik 1 3 5 Cukup 13 1 3 Kurang 15 13 1 Tabel 3.24 baris n subkriteria Data Keuangan Condition Subkriteria Baik Cukup Kurang baris baris n Baik 0,67 0.70 0,56 1,93 0,643 Cukup 0,22 0,23 0,33 0,78 0,253 Kurang 0,13 0,07 0,11 0,31 0,103 Tabel 3.25 TPV Subkriteria Data Keuangan Condition No. Subkriteria TPV Subkriteria 1 Baik 0,643 2 Cukup 0,253 3 Kurang 0,103 Langkah selanjutnya menghitung konsistensi rasio, ini dimaksudkan untuk mmeriksa apakah bobot nilai yang kita dapatkan apakah konsisten atau tidak konsisten. Berikut dibawah ini contoh perhitungan konsistensi rasio pada Subkriteria Data Keuangan. Menghitung maks 1,93 0,643 3,01 0,78 ÷ 0,253 = 0,87 0,31 0,103 3,00 maks = 3,01 + 0,87 + 3,00 3 = 6,88 = 2,293 3 CI = 2,293– 3 CR = -0,353= -0,06 3– 1 0,58 = -0,70 = -0,353 2 Rasio konsistensi matriks kriteria bernilai 0 0 0.05 0.1 yang menunjukkan konsistensi baik atau diterima. Suatu matriks perbandingan disebut konsisten jika nilai CR 0,1. Tabel 3.26 Perhitungan Nilai dari Alternatif Subkriteria Data Keuangan Condition No Subkriteria Wj Penilaian xij Wjxij 1 Baik 0,643 Sangat Baik 50 32,15 2 Cukup 0,26 Baik 30 7,8 3 Kurang 0,10 Kurang Baik 20 2

5. Subkriteria Pekerjaan Capacity

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pengembangan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan fakultas perkuliahan berbaiss mobile web

3 15 150

Sistem pendukung Keputusan Pemberian Kredit Mobil Pt.Toyota Astra Motor Auto 200 Setiabudi Division Bandung Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

4 22 158

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MOBIL MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI CV. ANGKASA MOBIL FINANCE

1 0 9

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Ilyas

0 0 11