Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen utama yaitu konstruksivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan asesmen otentik. Pembelajaran kontekstual berlandaskan pada paham konstruktivis, yaitu bahwa ilmu pengetuahn itu pada hakikatnya dibangun tahap demi tahap, sedikit demi sedikit. Ilmu pengetahuan bukanlah seperangkat fakta yang siap diambil dan diingat, tetapi harus dikonstruksi melalui pengalaman nyata. Dalam konstruksivisme, proses lebih utama dari pada hasil. Bertanya merupakan kegiatan dalam pembelajaran, bertanya adalah cerminan dalam kondisi berpikir. Melalui bertanya jendela ilmu pengetahuan menjadi terbuka, karena dengan bertanya bisa melakukan bimbingan, dorongan, evaluasi, atau. konfirmasi. Di samping itu dengan bertanya bisa mencairkan ketegangan, menambah pengetahuan, mendekatkan hati, menggali informasi, meningkatkan motivasi, dan memfokuskan perhatian. Pendekatan kontekstual sangat penting artinya dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang belum memahami pendekatan kontekstual. Hal ini mengakibatkan minat belajar matematika yang rendah, sehingga pada soal-soal matematika nilai siswa banyak yang kurang baik. Demikian pula halnya pada siswa kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung. Hasil ulangan harian Tahun Pelajaran 20142015 dalam pelajaran matematika diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 5,30 sedangkan KKM yang harus tercapai 6,00. Hal tersebut diatas disebabkan kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan kontekstual dalam pembelajaran yang mengakibatkan aktivitas belajar matematika siswa rendah yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar matematika siswa. Sedangkan harapan guru yaitu kemampuan siswa kelas VI mengalami peningkatan atau lebih baik dari sebelumnya. Soal-soal yang berkaitan dengan pendekatan kontekstual pada pelajaran matematika antara lain pada soal-soal operasi hitung campuran seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berdasakan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih lajut dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung”.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah di dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung? 2. Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VI SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini anatara lain adalah : 1. Merupakan sumbangan pemikiran bagi guru untuk lebih meningkatkan kinerja dan kemampuannya di dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan metode yang bervariasi khususnya pada pendekatan kontekstual. 2. Sebagai bahan masukan kepada guru, untuk mensiasati agar siswanya lebih giat lagi dalam belajar matematika terutama pada pendekatan kontekstual yaitu dengan cara mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan menjabarkannya melalui operasi hitung sehingga kemampuan menghitung siswa menjadi lebih baik. 3. Sebagai tambahan bahan bacaan bagi guru-guru SDN 1 Susunan Baru Bandar Lampung terutama tentang peningkatan prestasi belajar matematika melalui pendekatan kontekstual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Learning belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman Fontana dalam Winataputra, 1995:2. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto 2003:2, yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Sukardi, 1983:15, pengertian dari belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang instinktif atau yang bersifat temporer. Sehubungan dengan pengertian di atas, selanjutnya penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang sebagai akibat dari latihan dan pengalaman yang dilakukannya berulang-ulang.

b. Prinsip – prinsip Belajar

Menurut Winataputra 2004 : 210, prinsip belajar merupakan ketentuan atau hokum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Beberapa prinsip – prinsip belajar adalah : 1. Motivasi Motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan motif-motif menjadi perilaku yang mengatur perilaku untuk memuaskan kebutuhann dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. 2. Perhatian Perhatian adalah pemusatan energy psikis fikiran dan perasaan terhadap suatu objek. Makin terpusat perhatian pada pelajaran proses semakin baik. 3. Aktivitas Seperti telah dibahas didepan, bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas yaitu aktivitas mental dan aktivitas emosional. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. 4. Umpan Balik Siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia lakukan di dalam proses pembelajaran atau yang ia peroleh dari proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Untuk itu siswa perlu

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KAMPUNG KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 34

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VI

0 2 48

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 19

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual.

0 0 253

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VA SD NEGERI NOGOTIRTO MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 396

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1

0 4 181

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SELOMULYO MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

1 1 373