• Pengendalian kerusakan untuk memebatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran dan tindakan pemadamannya
PROGRAM OPERASIONAL SERENTAK, SINGKAT PADAT UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAN KEBAKARAN
– Program tersebut dapat ditelaah dari Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 158 Tahun 1972 tentang Program Operasional Serentak, Singkat, Padat untuk
pencegahan dan penanggulangan kebakaran beserta dua lampirannya dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 170 Tahun 1972 tentang Penunjukan Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Ahli Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran bersama lampiran- lampirannya.
PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN
• Kwalifikasi • Meliputi kegesitan, mental, kesehatan fisik, kemampuan fisik dan tingkat kecekatan.
• Latihan. • Petugas pemadam kebakaran tidak dipilin atas dasar pengalaman semata-mata,
melainkan dibentuk dan dibina melalui program latihan yang meliputi pendidikan teori, latihan jasmani, praktek tentang dan pengalaman-pengalaman yang benar-benar
didapat dari pemadaman kebakaran. • Bahaya-bahaya yang dihadapi.
• Penyakit-penyakit kardiovaskuler dan pernapasan, keseleo, kelelahan, luka serut, terbakar, patah tulang, kematian dll.
Usaha-usaha kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas-petugas pemadam kebakaran:
– Latihan yang sebaik-baiknya. – Perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran yang memadai.
– Penggunaan alat-alat proteksi diri.
BAB IX PESAWAT UAP
Pengertian
• Suatu pesawat uap adalah suatu sistem bertekanan tinggi yang padanya air diubah menjadi uap sebagai produk akhir oleh panas dari sumber yang bersuhu tinggi.
• Ketel uap ialah suatu pesawat yang dibangun untuk menghasilakan uap yang dipergunakan diluar pesawat tersebut.
Perundangan Mengenai Pesawat Uap
• Peraturan perundangan mengenai pesawat uap adalah dari tahun 1930, yaitu Undang-undang Uap dan Peraturan Uap.
• Keudian Menteri Tenaga Kerja dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1971 mengatur biaya pemeriksaan dan pengawasan keselamatan kerja di perusahaan-
perusahaan.
Petir dan Instalasi Penyalur Petir
• Petir adalah loncatan listrik statis di alam yang mungkin mengenai aneka bangunan, pohon, tonggak dll di permukaan bumi.
• Dewasa ini terdapat dua jenis instalasi penyalur petir : • Instalasi penyalur petir biasa yang menggunakan sistem penyalur petir Franklin,
10
• Instalasi penyalur petir isotop yang menggunakan isotop sebagai perlengkapan tambahan pada kepala bantang penyalur petir.
• Upaya keselamatan harus dilengkapi dengan kewaspadaan terhadap unsur radioaktif.
Langkah-langkah untuk instalasis adalah:
– Bagian umum – Alat penerima opvangers dan kawat-kawat penerima opvangdraden
– Sambungan – Hubungan antara tanah
Beberapa jenis sistem penyalur petir isotop sebagai berikut:
– “British Lightning Preventor” atau disingkat BLP – Sistem EF
– Helita
Prosedur dalam perlindungan keselamatannya adalah sebagai berikut :
1. Permohonan untuk dapat izin bagi instalatir diajukan kepada yang berwajib dengan disertai bahan-bahan sebagai berikut:
– Kopi surat izin pemakaian zat radioaktif dari BATAN yang masih berlaku – Tenaga kerja yang menangani seudah mengikuti kursus yang diadakan BATAN atau
lainnya – Daftar alat-alat ukur yang dimiliki dan bukti-bukti pembeliannya
– Daftar alat perlindungan diri yang dimiliki terutama untuk tenaga yang menangani bahan radioaktif
– Pedoman, standar, kode, dan sebagainya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara asal
– Surat pernyataan bahwa preventor tidak akan diperjual belikan dengan bebas – Gambar rencana pemasangan untuk pedoman pemasangan selanjutnya
– Gambar rencana instalasi penyalur petir yang akan atau sudah dipasang dengan lampiran perhitungan untuk penentuan jenis preventor
– Daftar instalasi penyalur isotop yang telah dipasang 2. Yang berwajib kemudian mengadakan penelitian antara lain meliputi:
– Keadaan kantor, yaitu : • Penelaahan atas surat yang diajukan
• Wawancara dengan terutama tenaga kerja yang berhubungan dengan zat radioaktif tentang cara kerja, alat pelindung diri, kesehatan dan pemerikasaan dosis radiasi.
– Keadaan gudang-gudang, yaitu: • Tempat penyimpanan bahan radioaktif
• Tempat penyimpanan alat-alat instalasi penyalur petir isotop • Pengetesan kebocoran radiasi
– Keadaan pemasangan instalasi, yaitu: • Pelaksanaan pemasangan
• Kebocoran radiasi • Pengukuran tekanan sebaran
• Langkah selanjutnya adalah • Bila penelitian berhasil baik, gambar disahkan dan dipakai sebagai pedoman untuk
perencanaan kerja berikutnya • Diberikan Surat Keputusan Penunjukan Instalatir Penyalur Petir Isotop
• Pemeriksaan yang penting adalah sebagai berikut :
11
• Penelitian tentang jenis dan macam preventor • Pemeriksaan pemasangan
• Pemeriksaan setempat 3. Langkah selanjutnya adalah
– Bila penelitian berhasil baik, gambar disahkan dan dipakai sebagai pedoman untuk perencanaan kerja berikutnya
– Diberikan Surat Keputusan Penunjukan Instalatir Penyalur Petir Isotop 4. Pemeriksaan yang penting adalah sebagai berikut:
– Penelitian tentang jenis dan macam preventor – Pemeriksaan pemasangan
– Pemeriksaan setempat
BAB XV KESELAMATAN LIF