• Keselamatan kerja dapat dinilai seperti berikut, yaitu: keselamatan kerja sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan
kerja. • Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek, yaitu: perlindungan keselamatan,
kesehatan, pemeliharaan, moral kerja, serta perlakuan yang sesuai martabat manusia dan moral agama.
• Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja.
• Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial-ekonomis dan kultural yang sangat luas.
• Tingkat pendidikan, latar belakang kehidupan yang luas seperti kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan-kepercayaan, dan lain-lain erat bersangkutan dengan permasalahan
keselamatan kerja tersebut.
BAB II Kecelakaan Akibat Kerja dan Pencegahannya
• Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. • Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan hubungan kerja pada
perusahaan. • Kecelakaan adalah akibat langsung dari pekerjaan atau kecelakaan terjadi pada saat
pekerjaan sedang dilakukan. • Tiga kelompok kecelakaan akibat kerja, yaitu: kecelakaan akibat kerja di perusahaan,
kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan di rumah. • Kerugian akibat kecelakaan kerja, yakni: kerusakan, kekacauan organisasi, keluhan
dan kesedihan, kematian, dan kelainan cacat. • Kecelakaan itu ada sebabnya, secara umum adalah akibat tindak perbuatan manusia
yang tidak memenuhi keselamatan unsafe human acts dan akibat keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman unsafe condition.
• Kecelakaan diselidiki dengan tujuan supaya menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan dan mencegah terulangnya peristiwa serupa.
• Pencegahan dari kecelakaan bisa berupa peraturan-peraturan, standarisasi, pengawasan, penelitian yang bersifat teknik, dan riset media.
BAB III Statistik Kecelakaan Akibat Kerja
• Statistik kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang dikarenakan atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat fatal hingga berujung kematian
akibat kecelakaan kerja. • Statistik kecelakaan industri dapat pula mencakup kecelakaan yang dialami tenaga
kerja selama dalam perjalanan ke atau dari perusahaan. • Pengumpulan statistik sangat berguna bagi usaha pencegahan kecelakaan.
• Perhitungan angka kecelakaan, yaitu: F adalah frekuensi kecelakaan.
S adalah angka berat kecelakaan.
7
BAB IV Tingkat Kepercayaan
• Kematian yaitu kecelakaan yang menyebabkan kematian. • Cacat menetap yaitu kecelakaan yang berakibat pembatasan atau gangguan fisik
ataupun mental yang menetap. • Cacat sementara yaitu kecelakaan yang menyebabkan tidak mampu bekerja
sekurang-kurangnya satu hari setelah hari terjadinya kecelakaan. • Statistik memperlihatkan bahwa setiap peristiwa atau kecelakaan akibat kerja
dengan kompensasi terjadi bersama-sama dengan 29 peristiwa kecelakaan kecil dan 300 kecelakaan tanpa luka yang disebut peristiwa hampir kecelakaan.
BAB V Sejarah Keselamatan Kerja di Indonesia
• Pada abad 17 sampai abad 18 masalah keselamatan belum terlalu diperhatikan sehingga sering kali terjadi kecelakaan.
• Baru pada abad 19 atau tepat tahun 1907 dibuat Undang-undang tentang keselamatan kerja yang bernama ”Veiligheids reglement”.
• Kemudian setelah itu digantikan oleh Undang-undang Nomor I tentang Keselamatan Kerja dan didirikannya ikatan Higene Perusahaan yang terus eksis hingga sekarang.
BAB VI PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESELAMATAN KERJA
Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja • Pembaruan dan perluasannya adalah mengenai hal-hal berikut:
• Perluasan lingkungan hidup. Perubahan pengawasan represif menjadi preventif.
Perumusan teknis yang lebih tegas. Penyesuaian tata usaha sebagaimana diperlukan pelaksanaan pengawasan.
Tambahan pengaturan pembinaan keselamatan kerja bagi pimpinan perusahaan dan tenaga kerja.
Tambahan pengaturan pemungutan retribusi tahunan. UU Kecelakaan
• Yang perlu diperhatikan antara lain: Kecelakaan, Kecenderungan untuk celaka, Statistik tentang faktor manusiawi dan penyebab kecelakaan, Keselamatan dan
pengalaman, Sikap terhaadap keselamatan, Pertentangan diantara produksi dan keselamatan, Kecelakaan dan keampuhan sistem, Komunikasi dan keselamatan,
serta Faktor manusiawi dan pencegahan kecelakaan.
BAB VIII Peristiwa-Peristiwa Yang Mengakibatkan Terjadinya Kebakaran