Uswatun Khasanah, 2013 Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang bertujuan menggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat
sekarang Arikunto, 2010:245. Hal yang digambarkan pada penelitian ini adalah profil kemampuan berpikir logis dan pemahaman konsep pemantulan
cahaya. Pada penelitian ini tidak ada perlakuan. Penelitian deskriptif melibatkan deskripsi, pencatatan, analisis, dan interpretasi yang terjadi pada
saat ini. Data yang dianalisis berasal dari hasil
Test Of Logical Thingking
TOLT untuk mengukur kemampuan berpikir logis dan pilihan ganda
multi tier
berupa
three-tier test
untuk mengukur pemahaman konsep pemantulan cahaya, kemudian data diinterpretasi sehingga kemampuan berpikir logis serta
pemahaman konsep siswa dapat diketahui. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
One-shot Design
dengan pola:
Gambar 3.1.
One-Shot Design
Pemberian TOLT dan
Three-tier Test
Pengolahan Data
Uswatun Khasanah, 2013 Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
B. Penyusunan Instrumen Penelitian
Penelitian ini menyusun alat ukur TOLT modifikasi untuk mengetahui
profil kemampuan berpikir logis dan
three-tier test
untuk mengukur pemahaman konsep pemantulan cahaya.
1. Desain penyusunan TOLT
Kemampuan berpikir logis menggunakan TOLT berbasis konsep fisika dengan bentuk tes pilihan ganda dua tingkat. Model penyusunan TOLT
mengadaptasi dari TOLT yang standar. Peneliti memodifikasinya dengan konten berbasis konsep fisika. Indikator TOLT ada lima aspek, yaitu
kemampuan penalaran proporsional, penalaran probabilistik, pengontrolan variabel, penalaran korelasional, dan penalaran kombinatorial. Setelah soal
TOLT dibuat oleh peneliti, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan di
judgement
kepada pakar materi, ahli evaluasi, serta guru fisika. TOLT modifikasi diujikan ke lapangan. Validitas dan reliabilitas
dihitung, kemudian dibandingkan hasilnya dengan hasil validitas dan reliabilitas TOLT yang standar. Adapun tahapan perancangan TOLT
modifikasi ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Uswatun Khasanah, 2013 Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Gambar 3.2. Tahapan Penyusunan TOLT Modifikasi
2. Desain penyusunan
three-tier test
Model penyusunan tes pemahaman konsep berupa
two-tier test
terlebih dahulu dan mengadaptasi dari model Treaguts. Setelah dibuat, dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing dan di
judgement
kepada pakar materi ahli evaluasi serta guru fisika.
Two-tier test
diujikan pada lingkup yang terbatas untuk mengetahui analisis butir soal, validitas, dan reliabilitas. Setelah itu
two-tier test
di tambahkan satu tingkat berupa respon keyakinan siswa dalam menjawab soal
two-tier test
. Instrumen pada saat penelitian berupa
three-tier test
untuk mengukur pemahaman konsep siswa. Adapun tahapan perancangan
three-tier test
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
1 .
Studi literatur dan analisis materi pemantulan cahaya
5. Uji coba TOLT 6. Uji validitas, uji reliabilitas dan analisis butir
7. TOLT valid dan reliabel 4.Revisi
2.Merumuskan indikator-indikator TOLT dan menyusun TOLT
3. Konsultasi TOLT dengan pembimbing, judgement ke ahli materi dan ahli evaluasi
Uswatun Khasanah, 2013 Profil Kemampuan Berpikir Logis Dan Pemahaman Konsep Pemantulan Cahaya Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Gambar 3.3. Tahapan Pengembangan
Three-Tier Test
Pemantulan Cahaya
C. Subyek Penelitian