Perhitungan Rasio Solvabilitas Pada Direktorat Teknologi Dan Pengembangan, Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Pesero)

(1)

PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang D3

Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

NAMA : LIZZA WAHYU NINGTYAS

NIM : 20508028

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ii

Bismillahirrahmannirrahim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang dimana kerja praktek tersebut dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamatkan di Jalan Pajajaran No.154 Bandung 40174, Indonesia PO BOX 1714 BD, Phone (022) 6031717, 6040606, Fax (002) 6033912.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis mengambil judul

Perhitungan Rasio Solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Bisnis Teknologi PT.Dirgantara Indonesia (Persero). Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun isi, karena keterbatasannya ilmu pengetahuan, waktu, sumber dan tentunya kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Tidak terlepas penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun yang lebih memberikan peningkatan kualitas laporan kerja praktek ini untuk perubahan dimasa mendatang.

Selama menyusun laporan ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.


(3)

iii

1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,SE.,MSi. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati,SE.,MSi. Selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Elvira Azis,SE.,MT. Selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Darmazakti Natajaya Tirtamahya,SE.,MT. Selaku Dosen Wali dan sekaligus selaku pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek. 6. Dosen dan seluruh Staff Program Studi Keuangan dan Perbankan.

7. Bapak Chairil Anwar Eldaud. Selaku Pembimbing Dalam Pelaksanaan Kerja Praktek di PT Dirgantara Indonesia (Persero) .

8. Pimpinan dan Segenap Karyawan PT Dirgantara Indonesia (Persero), terutama kepada om Jono yang telah membantu penulis sehingga dapat melaksanakan kerja praktek di PT Dirgantara Indonesia (Persero).

9. Kepada kedua orang tua saya, Papa dan Mama terima kasih atas kasih sayang

dan do’a yang tulus atas semua dukungan baik materil maupun moril, sujud baktiku semoga memberikan kebahagiaan walau jasamu takkan pernah bisa terbalas.


(4)

iv

10. Buat sahabat-sahabat serta teman-teman seperjuangan “Anak-Anak KP-08” terima kasih atas bantuannya selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang secara langsung ataupun tidak telah membantu terselesaikannya laporan ini.

Sekali lagi penulis banyak mengucapkan terima kasih buat semuanya, atas segala bantuan dan dukungannya selama ini kepada penulis.

Bandung, Desember 2010 Penulis,

Lizza Wahyu Ningtyas 21508028


(5)

1 1.1 Latar belakang Kerja Praktek

Diera globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin canggih, persaingan bebas yang semakin ketat, tingkat suku bunga dan inflasi yang sepat berubah, serta perekonomian yang semakin tidak menentu cenderung akan mengakibatkan goncangan bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju dan iklim usaha yang serba kompetitif, maka setiap perusahaan harus dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya, baik sumber rasio maupun sumber-sumber lainnya yang dapat meningkatkan produktifitas dan berkerja pada tingkat daya guna yang baik.

Analisis laporan keuangan akan memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam hal Solvabilitasnya yang diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya. Perusahaan dapat mengukur seberapa jauh kemampuannya untuk memenuhi tantangan dan tuntutan yang dihadapi. Analisa yang dihasilkan harus memberikan pemahaman yang baik terhadap operasional keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kelemahan perusahaan yang dianggap baik.


(6)

Dengan analisa rasio yang dilakukan akan diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan hasil yang telah dicapai dari kegiatan operasionalnya.

Dari segi manajemen keuangan, perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan :

1. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity).

2. Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage).

3. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profitability).

4. Kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth).

5. Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara maksimal (activity).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan menuangkannya dalam laporan kerja praktek dengan judul

“PERHITUNGAN RASIO SOLVABILITAS PADA DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN, DIVISI BISNIS TEKNOLOGI PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)”.


(7)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan pelaksanaan kerja praktek ini selain untuk mendapatkan pengalaman kerja didunia kerja sesungguhnya juga yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah:

1. Untuk mengetahui perhitungan rasio solvabilitas terhadap laporan keuangan pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) periode (2007-2008).

2. Untuk mengetahui urutan proses akuntansi pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

3. Untuk mengetahui hambatan dalam perhitungan rasio solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan kerja praktek yang dilaksanakan dalam kerja praktek ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berkaitan diantaranya :

Bagi mahasiswa, kerja praktek dilaksanakan bukan hanya untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat kelulusan. Tetapi memiliki kegunaan juga bagi berbagai pihak, yaitu sebagai berikut :


(8)

1. Bagi Mahasiswa :

a. Bagi Mahasiswa Kerja Praktek ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat dari Perhitungan Rasio Solvabilitas perusahaan dalam menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.

b. Untuk mengenal dunia kerja sebagai masa persiapan untuk memasuki dunia kerja.

c. Untuk melakukan pelatihan praktis dan raktek secara langgsung dalam perusahaan dan pemerintah.

d. Bagi mahasiswa, sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan untuk bahan Kerja Praktek bagi peneliti yang berminat di bidang yang sama.

e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa akan pentingnya profesionalisme dalam dunia kerja.

f. Menjadikan kepribadian yang disiplin, mandiri dan bertanggung jawab terhadap kewajibannya dalam menyelesaikan tugas.

2. Bagi Perusahaan :

a. Bagi PT. Dirgantara Indonesia sebagai bahan memasukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan pada priode-periode mendatang khususnya yang berhubungan dengan Kerja Praktek.

b. Terjalinnya kerjasama antara perusahaan dengan dunia pendidikan. c. Dapat membantu perusahaan dalam menyiapkan sumber daya


(9)

3. Bagi Universitas :

a. Terjadinya hubungan kerjasama antara universitas dengan perusahaan tempat kerja praktek.

b. Sebagai bahan evaluasi untuk universitas dibidang akademik untuk perbaikan kurikulum kedepannya.

1.4 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Penelitian dilakukan penulis pada PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamatkan di Jalan Pajajaran No.154 Bandung 40174, Indonesia PO BOX 1714 BD, Phone (022) 6031717, 6040606, Fax (002) 6033912. Sedangkan Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis di mulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Juli 2010, dimana sesuai dengan daftar hadir sebagai berikut :

Tabel 1.1

Daftar Hadir Kerja Praktek

Keterangan Tanggal Jam Masuk Jam Pulang

Minggu I 05 Juli 2010-09 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB

Minggu II 12 Juli 2010-16 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB

Minggu III 19 Juli 2010-23 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB


(10)

6

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat terbentuknya PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

PT. IPTN (persero) merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkopetensi dalam rancangan bangun, pengembangan dan manufacturing pesawat terbang.

Melalui PP No. 12 tanggal 5 April 1976 pemerintah memberikan kepercayaan kepada Prof. Dr. Ing. BJ Habibie untuk menghimpun segala potensi dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia pada waktu itu guna mengelola dan mengembangkan industri pesawat terbang di Indonesia, dengan dasar PP itulah maka lahirlah PT. IPTN.

Pada tanggal 23 Agustus 1976 didasari kebutuhan untuk melayani sendiri sarana transportasi udara yang mampu menghubungkan pulau yang satu dengan pulau yang lain, karena Indonesia terbentuk atas pulau- pulau yang membentuk negara Indonesia dan untuk menguasai teknologi.

Pada tahun 1979 PT. IPTN sudah beranjak memasuki tahap dua yaitu

“Integrasi Teknologi”. Tahap ini merupakan penggabungan kemampuan

rancangan dan produksi antara PT. IPTN dengan mitra kerja dari CASA Spanyol. Melengkapi pesatnya industri pesawat terbang, PT. IPTN mendirikan divisi sistem persenjataan.


(11)

PT. IPTN dan Boeing Company menandatangani kerjasama teknik yang dibukukan pada tahun1982. Melalui landasan ini landasan baru telah dibuat untuk menempatkan PT. IPTN sebagai salah satu mitra kerja Boeing. Hal ini dibuktikan ketika pada tahun 1987 PT. IPTN mulai memproduksi sebagian komponen pesawat Boeing 737, 747, 757, 787, dan Boeing 777.

Secara bertahap dan berkesinambungan suatu pusat perawatan mesin yakni Universal Maintenance Centre (UMC) didirikan pada tahun 1983. Pendirian dan

pengembangan UMC ini adalah dalam rangka melengkapi suatu agenda “Alih Teknologi”. Unit ini juga berfungsi merawat, memperbaiki mesin- mesin pesawat terbang dan helikopter maupun mesin- mesin turbin gas untuk industry dan untuk keperluan maritime.

Pada usianya yang ke-10, pemerintah republik Indonesia menyelenggarakan Indonesia Air Show (IAS) I, yakni pada tahun 1986. Pameran kedirgantaraan ini menarik perhatian masyarakat luas baik dari dalam maupun dari luar negeri. Peristiwa ini adalah pertanggungjawaban pemerintah khususnya PT.IPTN terhadap rakyat tentang apa yang telah dicapai selama 10 tahun pertama.

Pada tahun 1987 PT. IPTN mulai memproduksi sebagian komponen pesawat Boeing 737 dan 767. Kerjasama imbal produksi (off-set) dicapai dengan General Dynamic untuk membuat komponen pesawat F-16 sehubungan dengan pembelian pesawat tempur tersebut oleh pemerintah RI.

Dalam rangka meningkatkan peluang- peluang alih teknologi serta bisnis, PT. IPTN bersama dengan New Media Development Organization, Jepang


(12)

mendirikan perusahaan patungan yang diberi nama Nusantara Sistem Internasional (NSI). Perusahaan yang bergerak dalam perangkat lunak computer ini didirikan pada tahun 1988 dan langsung beroperasi.

Untuk lebih memperluas produk- produk dan jasa yang dihasilkan khususnya di wilayah benua Amerika, sejak tahun 1922 yang lalu PT. IPTN memiliki branch office yang berkedudukan di Seattle Amerika Serikat dan diberi nama IPTN-NA (IPTN North America). Itu semua sekaligus sebagai dasar unruk melangkah lebih lanjut.

Memasuki dasawarsa kedua, PT. IPTN tidak hanya memelihara dan meningkatkan penguasaan teknologi yakni mengembangkan teknologi dirgantara sendiri untuk menghasilkan produk yang sama sekali baru.

Sejak tahun 1989, PT. IPTN mulai merancang bangun pesawat N-250. Ini ditandai dengan peluncurannya pada tanggal 10 November 1994 yang bertepatan dengan hari Pahlawan, dan beberapa bulan kemudian tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1995, N-250 Gatotkaca diterbangkan untuk pertama kalinya. Peristiwa ini selain dipersembahkan untuk hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 50, dan tanggal tersebut dikukuhkan sebagai hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat, pada bulan Juni 1996 pemerintah kembali menyelenggarakan Indonesia Air Show (IAS) II. Pada kesempatan ini N-250 tampil sebagai primadona dan menunjukkan kebolehannya selama pameran berlangsung.


(13)

Memasuki dasawarsa ketiga, PT. IPTN siap untuk merealisasi era jetsasi, yaitu dengan dirancangnya pesawat N2130. Pesawat ini dilengkapi dengan dua buah mesin jet dan akan mengangkut penumpang antara 100-130 orang.

Pada awal abad mendatang pesawat ini akan siap diluncurkan dan melakukan penerbangan perdananya. Dibidang pemasaran langkah PT. IPTN semakin progresif menembus pasaran internasional. Hal ini ditandai dengan dibukanya AMRAI dan EURAI.

Ketika tahun 1997 krisis ekonomi dan moneter melanda kawasan Asia Tenggara dan Indonesia yang berdampak pada berkurangnya potensi pasar PT. IPTN. Terkait dengan itu, sejak Oktober 1998 industri ini mempersiapkan paradigma baru.

Program restrukturisasi perusahaan yang mencakup : reorientasi bisnis, penataan ulang postur SDM, serta restrukturisasi permodalan dan keuangan digulirkan. Melalui restrukturisasi ini postur karayawan menyusut dari 15.000 menjadi 10.000 orang. Puncaknya adalah perubahan nama PT. IPTN menjadi PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), yang dilanjutkan dengan pengukuhan direksi baru. Nama baru diharapkan melahirkan citra baru yang lebih baik.

Orientasi PT. DI 70% pada bisnis inti pesawat terbang, sementara 30% nya pada bisnis plasma. Dengan paradigma baru ini PT. DI melahirkan 6 profil center, dan 7 strategic bisnis unit, serta 5 usaha pendukung.


(14)

Pada tahun 2004 menggulirkan program retrukturisasi meliputi penataan ulang SDM dan orientasi bisnis dengan memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha yang meliputi :

1. Aircraft. 2. Aerotructure. 3. Aircraft Servies. 4. Defence.

5. Engineering Service.

Dengan demikian diharapkan industri ini menjadi instituasi bisnis yang efektif dan efesien.

Kerjasama Internasional :

1. PTDI - CASA/Spanyol : NC-212, CN-235

2. PTDI - Eurocopter/Jerman : NBO-105 3. PTDI - Bell Helicopter Textron/Amerika : NBELL-412

4. PTDI - Eurocopter/Perancis : NAS-332

5. PTDI -FZ/Belgia : FFAR 2,75” roket

6. PTDI - AEG/Telefunken/Jerman : SUT Torpedo

7. PTDI - GE/Amerika : UMC,Engine Overhaul CT7

8. PTDI - Garrett/Amerika : Engine Overhaul TPE331

9. PTDI - Turbomeca/Perancis : Engine Overhaul Turmo IVC Makila1A


(15)

11. PTDI - Roll Royce/Inggris : Engine Overhaul Dart

12. PTDI -MHB/Perancis : L/G CN-235 Overhaul

13. PTDI - Collins/Amerika : Avionocs Shop

14. PTDI - Bae System/Inggris : IOFLE (In Board Outer Fixed Leading Edge)

15. PTDI - AC CTRM/Malaysia : Metallic Parts of A380 FLELP Component

16. PTDI – Korean Air Aerospace : MB777 Stringer Chord Componen.

2.1.1 Visi dan Misi

Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia yaitu :

Visi :

1. Menjadi produsen pesawat terbang dan helicopter bertaraf Internasional yang memberikan nilai pelanggan (customer value) lebih baik bagi kebutuhan pasar global, komersial dan militer. 2. Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang

berbasis pada penguasaan teknologi tinggi tinggi dan mampu versaing dalam pasar global, dengan mengandalakan keunggulan biaya.


(16)

Misi :

1. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan kormersial dan dapat mengahasilkan produk dan jasa yag memiliki keunggulan biaya.

2. Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancangan bangun, manufaktur, produksi dan memelihara untuk kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi diluar industri dirgantar.

3. Memberikan kemudahan kepada customer dalam mendapatkan dan mengoperasikan pesawat terbang dan helikopter dengan biaya kepemilikan yang rendah.

4. Menjadikan perusahaan sebagai kelas dunia di indistri global yang mampu bersaing dan melakukan analisis strategis dangan industri dirgantara kelas dunia lainnya.

2.2 Stuktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan usaha dalam organisasi sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui kewajiban dan tanggung jawab tiap orang sehingga akan jelas bagi mereka dalam menjalankan kewajibannya tersebut.

Struktur organisasi yang baik akan mempermudah pula kontrol intern bagi perusahaan. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugas


(17)

masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan.

Sumber : PT Dirgantara Indonesia (persero)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Tingkat Departemen Divisi Teknologi, Direktorat Teknologi & Pegembangan

DIVISI BT0000 PUSAT BISNIS

TEKNOLOGI

DEPARTEMEN BT1000 STANDARDISASI

REKAYASA

DEPARTEMEN BT2000 KERJASAMA &

PROGRAM TEKNOLOGI

DEPARTEMEN BT3000 URUSAN

UMUM

DEPARTEMEN BT4000 LOGISTIK

DEPARTEMEN BT5000 AKUNTANSI


(18)

2.3 Deskpripsi Jabatan

a. DIVISI BT0000 PUSAT BISNIS TEKNOLOGI 1. Tugas Pokok

Mengelola dan mengkoordininasikan penyelenggaraan kegiatan bisnis teknologi di lingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan agar keunggulan bersaing perusahan dapat dicapai dan dipertahankan. 2. Wewenang dan tanggung jawab

a. Mengelola dan memaksimalkan produktifitas sumber daya dilingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan

b. Mengkoordinasi pengembangan dan penggunaan standar-standar yang dibutuhkan dalam kegiatan bisnis teknologi di lingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan

c. Membangun dan menjalin kerjasama bisnis dengan pihak luar atau mitra bisnis, yang dapat menghasilakan mutual benefit. d. Mengembangkan sumber daya manusia yang frofesional

bermotifasi tinggi dan mampu mengantisipasi perkembangan global.

e. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengadaan material yang sesuai dengan kebutuhannya secara efektif dan efesien.

f. Membina pertumbuhan Hak Kekayan Intelektual (HKI) melalui proses inovasi yang muncul darp program-program utama perusahaan baik program pengembangan, produksi maupun


(19)

komersial, yang berguna dalam pengembangan produk dan bisnis perusahaan

g. Mengelola dan oprasinal yang dialokasikan perusahaan secara efesien dan efektif.

h. Menyusun informasi akuntasi Direktorat Tenologi dan Pengenbangan dan melaporkanya secara tepat waktu, tepat saji dan akurat.

i. Mengelola asset yang dialokasikan perusahaan secara efesien dan efektif

j. Menerapkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan tentang keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungannya.

b. DEPARTEMEN BT5000 AKUNTANS 1. Tugas Pokok

Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol fungsi akuntasi di Direktorat Tenologi dan Pengenbangan dalam memberikan informasi keungana secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu Direktorat Tenologi dan Pengenbangan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial Direktorat Tenologi dan Pengenbangan.


(20)

2. Wewenang dan Tangung jawab

a. Mengelola fungsi akuntasi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan secara akurat dan tepat.

b. Merencanakan dan mengkoordinasi penyusunan anggaran Direktorat Tenologi dan Pengenbangan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana srcara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan oprasional Direktorat Tenologi dan Pengenbangan.

c. Merencanakan dan mengkoordinasi pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntasi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.

d. Mengkoordinasi dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan dagi Direktiur Tenologi dan Pengenbangan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasinal maupun kondisi keuangan lainnya.

e. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan untuk memastikan efesiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.


(21)

2.4 Aspek Kegiatan Pokok Perusahan

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT.Dirgantara Indonesia Yaitu memberikan Produk dalam bentuk antara lain :

1. Aircraft

Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer dan juga misi khusus.

NC-212 :

Pesawat berkapasitas 19-40 penumpang,dengan beragam versi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan rumput/tanah/dll (unpaved runway).

bNC-23

Pesawat angkut komuter serba guna dengan kapasitas 35-40 penumpang. Dapat digunakan dalam berbagai misi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek dan mampu beroprerasi pada landasar rumput/tanah/es/dll (anpaved run way).

cNBO-10

Helicopter multiguna ini mampu membawa 4 penumpang, sangat baik untuk berbagai macam misi, mempunyai kemampuan hovering dan manuver dalam situasi penerbangan apapun.


(22)

SUPER PUMA NAS-332

Helicopter medern ini mampu membawa 7 penumpang, dilengkapi dengan aplikasi multi misi yang aman dan nyaman.

NBELL-412

Helicopter yang mampu membawa 13 penumpang, memiliki pioritas rancangan yang rendah resiko, keamanan yang tinggi, biaya perawatan dan operasional yang rendah.

2. Aerostructure

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan yang tinggi dalam manifaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufakur dengan ketepatan tinggi (high precision), seperti : mesin-mesin cangih, bengkel sheet mental dan welding/pengelasan, composite dan boonding center, jig dan trool shop, calimbration, testing equipment dan quality insoection (peralatan tes dan uji kualitas), pemeliharan, dan sebagainya.

Bisnis Satuan Usaha meliputi:

a. Pembuatan kompnen aerostructure (machined part, sub assembly, assembly)

b. Pengembangan rekayasa (engineering package),


(23)

c. Perancangan dan pembuatan alat-alat (tooling design dan manufacturing).

3. Aircaft Service

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft Service menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helicopter berbagai jenis, yang meliputi :

a. Penyediaan suku cadang.

b. pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat. c. pembaharuan internor.

d. mainternance dan overhaul.

4. Engineering Services

Dilengkapi oleh peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji berteknologi tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpengalaman Standar Internasiaonal, Satuan Usaha Ingineering siap memenuhi produk dan jasa bidang Engineering.

5. Defence

Bisnis utama Satuan Usaha Defence, terdiri dari : a. Produk-produk militer.

b. Perawatan. c. perbaikan.


(24)

d. Penguian dan kalibrasi baik secara mekanuk maupun elektrik dengan tinggkat akurasi yang tinggi.

e. Integrasi alat-alat perang.

f. Produksi beragam system senjata antara lain : FFAR 2,75” roket, SUT Torpedo, dan lain-lain.


(25)

21 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. Dirgantara Indonesia memiliki lima satuan usaha yaitu Aircraft, Aerostucture, Aircraft Services, Engineering Services, dan Defence. Berdasarkan bidang kajian yang diperlukan pada surat permohonan kuliah kerja praktek, penulis ditempatkan di Direktorat Teknologi dan Pengembangan pada Departemen Umum dan Akuntansi. Dari kesesuaian bidang kajian yang diperlukan dan penempatan kerja praktek.

Dengan Uraian diatas maka penulis melakukan kerja praktek dan

menuangkannya dengan judul “Perhitungan Rasio Solvabilitas pada Directorat Teknologi dan Pengembangan Pada PT Dirgantara Indonesia” Penulis ditempatkan dibidang akuntansi, dalam pelaksanaanya penulis mengumpulkan data tentang laporan keuangan.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Hasil kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai pada tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan 31 Juli 2010 pada PT Dirgantara Indonesia cukup memberikan hasil yang baik pada penulis selaku mahasiswa PKL, sehingga dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang ilmu kerja yang sebenarnya.


(26)

Kegiatan atau aktivitas penulis selama kerja praktek di PT Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Membantu menginput data dari sistem produksi yang ada disistem akuntansi

b. Membantu mengola data dalam jurnal untuk laporan keuangan.

c. Membantu melakukan transaksi pengeluaran dan transaksi penerimaan.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Perhitungan Rasio Solvabiltas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia Periode (2007 – 2008).

Untuk mengetahui apakah keuangan pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia Periode Dirgantara Indonesia periode (2007 – 2008) sudah baik, dalam kemampuan perusahaan untuk semua kewajiban (jangka panjang dan jangka pendek) dapat menggunakan perhitungan rasio solvabilitas.

Berikut ini adalah perhitungan untuk mengetahui nilai rasio solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia periode (2007 – 2008) :


(27)

Rasio Solvabilitas :

Rasio Solvabilitas adalah kemampuan persahaan untuk semua kewajiban (jangka panjang dan jangka pendek). Jadi, Rasio Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.

Tabel 3.1

Data Terhitung untuk Solvabilitas Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia Periode 2007 – 2008

(dalam jutaan rupiah)

NO KETERANGAN 2007 2008

1. Equity Capital 503.478 319.369

2. Total Asset 596.572 830.530

3. Cash Asset 428 93

4. Securities 11.747 10.341

5. Secondary Risk Rasio 596.144 830.437

Sumber : Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia


(28)

Adapun Jenis-jenis Rasio Solvabilitas :

1. Primary Ratio

Merupakan Rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total assset masuk dapat ditutupi oleh Equity Capital.

Rumus untuk mencari Primary Ratio adalah sebagai berikut :

� � � � � � = � � ��� � �

� � × 100%

=

503 .478

596.572

× 100%

=

84,39%

2. Risk Asset Ratio

Merupakan Rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan Risk Asset. Rumus untuk mencariRisk Asset Ratio adalah sebagai berikut:

� � � � = � � ��� � �

� � − � ℎ� − � � × 100%

=

596.572503 .478

−428−11.747

× 100%

=

503 .478

584 .397

× 100%


(29)

3. Secondary Risk Ratio

Merupakan Rasio untuk mengukur penurunan asset yang mempunyai resiko lebih tinggi. Rumus untuk mencari Secondary Risk Ratio adalah sebagai berikut :

� � � � � = � � ��� � �

� � � � � × 100%

=503.478

596.144 × 100%

=

84,45%

Keterangan :

Secondary Risk Ratio Asset Terdiri dari Total Asset-cash-Securitis, dan Low Risk Asset. Low Risk Asset terdiri dari Aktiva Tetap dan Aktiva lain-lain. Dimana Secondary Risk Ratio Asset merupakan selisih dari total asset dengan kas.


(30)

Tabel 3.2

Perkembangan Rasio Solvabilitas Periode 2007 - 2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan rasio Solvabilitas tahun 2007 - 2008 yang diperoleh Direktorat Teknologi dan Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Primary Ratio pada tahun 2007 sebesar 84,395% dan tahun 2008 sebesar 38,45%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Primary Ratio

Tahun Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio

2007 84,395% 86,15% 84,45%


(31)

yang diperoleh dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 45,945%.

2. Risk Asset Ratio pada tahun 2007 sebesar 86,15% dan tahun 2008 sebesar 38,94%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Risk Asset Ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 47,21%. 3. Secondary Risk Ratio diperoleh tahun 2007 yaitu sebesar 84,45% dan tahun

2009 yaitu sebesar 38,46%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

Secondary Risk Ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 45,99%.

Perhitungan berdasarkan Analisis Rasio Solvabilitas, pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi tidak dilakukan perhitungan atas Rasio Keuntungan Perusahaan akan tetapi perhitungannya dilakukan pada kantor pusat.

3.3.2 Urutan proses akuntansi pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Sebelum melakukan perhitungan rasio solvabilitas terjadi proses akuntansi. Berikut ini adalah urutan proses akuntansi yang terjadi di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT.Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut :


(32)

1. Transaksi

Fakta atau peristiwa yang terjadi dengan adanya interaksi bisnis dengan pihak lain.

2. Data/ Informasi

Proses pengolahan transaksi menjadi data atau informasi dengan menggunakan teori, metode, dan konsep akuntansi yang lazim.

3. Akuntansi

Pengolahan data atau informasi menjadi informasi akuntansi dengan menggunakan standar- standar akuntansi.

4. Informasi Akuntansi

Penyajian informasi akuntansi sesuai kebutuhan manajemen atau sesuai standar akuntansi ketentuan pemerintah.

Proses-proses akuntansi tersebut telah diatur oleh sistem informasi yang ada di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.


(33)

3.3.3 Hambatan dalam Perhitungan Rasio Solvabilitas Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Hambatan yang terjadi dalam perhitungan rasio solvabilitas diantaranya adalah sebagai berikut :

Proses akuntansi Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi telah diatur oleh suatu sistem informasi. Namun walaupun sudah menggunakan sistem dalam proses akuntansi, memungkinkan terjadinya kesalahan dalam sistem tersebut yaitu kesalahan pada pengguna. Kesalahan tersebut adalah salah satu faktor yang dapat menghambat perhitungan rasio solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.

Selain itu, terdapat keterbatasan dalam analisis rasio. Meskipun analisis rasio dapat memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, analisis ini masih memiliki berbagai keterbatasan yang menuntut kehati-hatian dan pertimbangan. Beberapa potensi masalah yang dapat terjadi di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia adalah :

1. Perusahaan besar seperti PT. Dirgantara Indonesia mengoperasikan beberapa divisi atau satuan usaha dalam industri yang berbeda-beda,


(34)

hal ini akan sulit untuk menghubungkan sekumpulan angka rata-rata industri yang bermakna.

Dan hal- hal yang menjadi potensi masalah tersebut tidak menyebabkan hambatan yang berarti pada analisis rasio sovabilitas Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.


(35)

31

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek pada Bab III, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhitungan rasio Solvabilitas yang digunakan pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah Primary Ratio, Risk Asset Ratio, serta Secondary Risk Ratio.

2. Terjadi proses akuntansi yang diatur suatu sistem informasi sebelum melakukan perhitungan rasio solvabilitas, yaitu transaksi, proses pengolahan transaksi menjadi data, data menjadi informasi,dan penyajian sesuai kebutuhan manajemen.

3. Dalam perhitungan rasio solvabilitas terdapat suatu faktor yang dapat menghambat, yaitu kesalahan pengguna dalam menggunakan sistem informasi pada proses akuntansi.

4.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan kerja praktek, maka sebagai masukan penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pihak perusahaan diharapkan dapat lebih berhati- hati dalam menghitung rasio solvabilitas perusahaan.


(36)

2. Perusahaan dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pengaturan sistem yang mengatur proses akuntansi agar penyajian informasi sesuai kebutuhan manajemen.

3. Perusahaan diharapkan lebih teliti lagi dalam menganalisis agar lebih baik lagi mengatur dan mengelola asset yang dimilliki dan lebih efisien dalam mengelola modal.


(37)

DATA PRIBADI

Nama : Lizza Wahyu Ningtyas

NIM : 21508028

Tempat Tanggal Lahir : Banyumas, 11 Desember 1988

Agama : Islam

Alamat : Jln Permata Cimahi No.8 RT.06 RW.06

Telp/Hp : 022-6622930

Email : Lizza_ca@yahoo.co.id

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri Sirnagalih 1995-2001 Berijazah

2. SMP Negeri 5 Cimahi 2001-2004 Berijazah

3. SMA Pasundan 1 Cimahi 2004-2007 Berijazah


(1)

28

1. Transaksi

Fakta atau peristiwa yang terjadi dengan adanya interaksi bisnis dengan pihak lain.

2. Data/ Informasi

Proses pengolahan transaksi menjadi data atau informasi dengan menggunakan teori, metode, dan konsep akuntansi yang lazim.

3. Akuntansi

Pengolahan data atau informasi menjadi informasi akuntansi dengan menggunakan standar- standar akuntansi.

4. Informasi Akuntansi

Penyajian informasi akuntansi sesuai kebutuhan manajemen atau sesuai standar akuntansi ketentuan pemerintah.

Proses-proses akuntansi tersebut telah diatur oleh sistem informasi yang ada di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.


(2)

3.3.3 Hambatan dalam Perhitungan Rasio Solvabilitas Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Hambatan yang terjadi dalam perhitungan rasio solvabilitas diantaranya adalah sebagai berikut :

Proses akuntansi Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi telah diatur oleh suatu sistem informasi. Namun walaupun sudah menggunakan sistem dalam proses akuntansi, memungkinkan terjadinya kesalahan dalam sistem tersebut yaitu kesalahan pada pengguna. Kesalahan tersebut adalah salah satu faktor yang dapat menghambat perhitungan rasio solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.

Selain itu, terdapat keterbatasan dalam analisis rasio. Meskipun analisis rasio dapat memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, analisis ini masih memiliki berbagai keterbatasan yang menuntut kehati-hatian dan pertimbangan. Beberapa potensi masalah yang dapat terjadi di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia adalah :

1. Perusahaan besar seperti PT. Dirgantara Indonesia mengoperasikan beberapa divisi atau satuan usaha dalam industri yang berbeda-beda,


(3)

30

hal ini akan sulit untuk menghubungkan sekumpulan angka rata-rata industri yang bermakna.

Dan hal- hal yang menjadi potensi masalah tersebut tidak menyebabkan hambatan yang berarti pada analisis rasio sovabilitas Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.


(4)

31

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek pada Bab III, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhitungan rasio Solvabilitas yang digunakan pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah Primary Ratio, Risk Asset Ratio, serta Secondary Risk Ratio.

2. Terjadi proses akuntansi yang diatur suatu sistem informasi sebelum melakukan perhitungan rasio solvabilitas, yaitu transaksi, proses pengolahan transaksi menjadi data, data menjadi informasi,dan penyajian sesuai kebutuhan manajemen.

3. Dalam perhitungan rasio solvabilitas terdapat suatu faktor yang dapat menghambat, yaitu kesalahan pengguna dalam menggunakan sistem informasi pada proses akuntansi.

4.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan kerja praktek, maka sebagai masukan penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pihak perusahaan diharapkan dapat lebih berhati- hati dalam menghitung rasio solvabilitas perusahaan.


(5)

32

2. Perusahaan dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pengaturan sistem yang mengatur proses akuntansi agar penyajian informasi sesuai kebutuhan manajemen.

3. Perusahaan diharapkan lebih teliti lagi dalam menganalisis agar lebih baik lagi mengatur dan mengelola asset yang dimilliki dan lebih efisien dalam mengelola modal.


(6)

DATA PRIBADI

Nama : Lizza Wahyu Ningtyas

NIM : 21508028

Tempat Tanggal Lahir : Banyumas, 11 Desember 1988

Agama : Islam

Alamat : Jln Permata Cimahi No.8 RT.06 RW.06

Telp/Hp : 022-6622930

Email : Lizza_ca@yahoo.co.id

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri Sirnagalih 1995-2001 Berijazah

2. SMP Negeri 5 Cimahi 2001-2004 Berijazah

3. SMA Pasundan 1 Cimahi 2004-2007 Berijazah