berkepanjangan karean keadaan sehari-harinya sering terjadi hujan kiriman dan mendung secara mendadak dan hilang dengan cepat pula.
2.1.4. Kondisi Hidrologi
Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari Sungai Bambalu, Sungai Battang dan Sungai Latuppa dan anak sungai
serta mata air dengan debit yang bervariasi. Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat potensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata, misalnya wisata
rafting. Kondisi hidrologi Kota Palopo secara umum adalah sebagai berikut; Air tanah
pada umumnya terdapat pada kedalaman 40-100 meter, Air permukaan pada umumnya berupa sungai dan genangan-genangan.
Dalam hal ini, hidrologi di Kota Palopo untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan kelestariannya harus tetap dijaga. Untuk itu maka
potensi sumberdaya air di Kota Palopo selain dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas pada beberapa
kawasan. Potensi sumberdaya air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan lainnya.
Potensi sumberdaya air di wilayah Kota Palopo yang telah termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan kesehariannya untuk berbagai keperluan bersumber dari air
tanah dangkal air permukaan dan air tanah dalam air tanah dangkalpermukaan dapat berupa air sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan lain sebagainya,
sedangkan potensi air tanah dalam dengan pemanfaatan air melalui pengeboran. Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan pokok penduduk di suatu
daerah, terutama pada daerah-daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari aspek kesehatan. Meskipun demikian,
pengadaan air minum masih terbatas dan umumnya penduduk menggunakan sumur air tanah dangkal, dalam artesis, air permukaan dan mata air yang bersumber dari
pegunungan.
a. Peruntukan Air
Sungai sebagai sumberdaya air yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yakni kebutuhan air bersih dan kepentingan pertanian irigasi, dengan keberadaan
beberapa sungai menurut Daerah Aliran Sungai DAS di Kota Palopo. Berdasarkan pada kajian potensi sumberdaya air maka daerah Kota Palopo terdapat beberapa
Daerah Aliran Sungai DAS utama, masing-masing terdiri dari DAS Latuppa 64,18
Km
2
, DAS Botting 33,41 Km
2
dan DAS Battang 186,45 Km
2
. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.6 Peta Kawasan Daerah Aliran Sungai DAS Kota
Palopo.
b. Sumberdaya Air Buatan
Sumberdaya air buatan di Kota Palopo dimanfaatkan dengan membuat waduk Kecil sebagai aliran irigasi seperti Sungai Battang, Sungai Latuppa dan Sungai Botting.
c. Daerah Resapan Air
Daerah resapan air yang ada di Wilayah Kota Palopo terdapat pada beberapa wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Utara, Kecamatan
Wara Timur, Kecamatan Wara Selatan dan Kecamatan Bara. Dearah-daerah tersebut merupakan dataran rendah sehingga potensi resapan air pada wilayah
tersebut cukup besar.
2.1.5. Jenis Tanah