PROSES FISIOTERAPI A.
Pengkajian Fisioterapi
Pasien bernama Giftven Gilbert, umur 3 tahun 5 bulan, jenis kelamin laki-laki. Keluhan utama pasien belum bisa duduk sendiri, merangkan,
berdiri, dan berjalan. Pasien juga sering kaku dan tegang pada kedua tangan dan kaki. Terapai dilakukan sebanyak 6 enam kali terapi untuk melihat
penurunan spastisitas dan peningkatan fungsionalnya.
B. Problematika Fisioterapi
Problematika fisioterapi yang dijumpai pada penderita CP spastic athetoid quadriplegi meliputi: 1 impairment: Permasalahan utama yang
terjadi pada CP spastic athetoid quadriplegi yaitu spastisitas pada AGA dan AGB dan kontraktur pada kedua tendon achiles, 2 functional limitation:
Keterbatasan fungsional ini diakibatkan oleh adanya gerakan- gerakan yang tidak terkontrol involunter dan keseimbangan gerak yang kurang baik maka
akan mengganggu aktifitas fungsional sehari-hari diantaranya pasien tidak
mampu duduk sendiri, merangkan, jongkok, berdiri, dan berjalan. C.
Pelaksanaan Fisioterapi
1. Inhibisi
Tujuan inhibisi adalah mengurangi spastisitas, pada anak dengan CP spastic athetoid quadriplegi. Pada kondisi CP spastic athetoid quadriplegi
terdapat pola spastisitas pada lengan dan tungkai. Pada lengan dengan pola
adduksi dan internal rotasi shoulder, fleksi elbow, pronasi lengan bawah, fleksi dan ulnar deviasi wrist dan fleksi jari-jari. Pada kedua tungkai dengan
pola adduksi dan internal rotasi hip, fleksi knee, plantar fleksi dan inversi ankle serta fleksi jari-jari. Maka diperlukan inhibisi ke arah kebalikan dari
pola spastic tersebut. 2.
Fasilitasi Upaya untuk mempermudah reaksi-reaksi automatik dan gerak motorik
yang sempurna pada tonus otot normal. Adapun teknik-teknik fasilitasi yang dilakukan meliputi fasilitasi gerakan: 1 fasilitasi berguling, 2 fasilitasi
terlentang ke tengkurap, 3 fasilitasi merayap, 4 fasilitasi terlentang ke duduk, 5 fasilitasi keseimbangan duduk, 6 fasilitasi dari tengkurap ke
prone kneeling, 7 fasilitasi dari duduk ke jongkok, 8 fasilitasi jongkok ke berdiri, 9 fasilitasi standing, 10 fasilitasi berjalan.
3. Stimulasi
Stimulasi adalah upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui propioseptif dan taktil. Teknik yang digunakan dalam
stimulasi adalah teknik proprioseptif dan taktil dengan menggunakan usapan halus neurostracture taktil, tendon guard, myofacial, penekanan sendi
kompresi aproximasi, traksi sendi, contra-strech otot, dan penahanan berat weight bearing..