B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah fraksi nonpolar ekstrak etanol kulit kayu srikaya Annona squamosa
L. memiliki aktivitas antikanker terhadap sel T47D dan berapakah nilai IC
50
- nya?
2. Senyawa kimia apa yang terkandung dalam fraksi nonpolar ekstrak etanol
kulit kayu srikaya Annona squamosa L. dilihat dari profil kromatografi lapis tipisnya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas sitotoksik fraksi nonpolar ekstrak etanol kulit kayu
srikaya Annona squamosa L. yang memberikan efek antikanker terhadap sel T47D dengan menetukan nilai IC
50
-nya. 2.
Mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi nonpolar ekstrak etanol kulit kayu srikaya Annona squamosa L. dengan KLT.
D. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Tanaman Annona squamosa L.
a. Klasifikasi
Menurut Steenis 1981 dan Heyne 1987 nama ilmiah dan klasifikasinya adalah sebagai berikut:
Divisio :
Spermatophyta Subdivision :
Angiospermae Kelas
: Dicotyledoneae Ordo
: Ranales
Familia :
Annonaceae Genus
: Annona
Spesies : Annona squamosa Linn
Steenis, 1981 dan Heyne, 1987
b. Nama Daerah dan Nama Asing
Di beberapa daerah srikaya memiliki nama lain yakni: Delima bintang, serba bintang Aceh, delima srikaya Melayu, seraikaya Lampung, sarikaya
Sunda, serkaya, surikaya Jawa, sarkaya, serekaya, sirikaya Madura, Gorontalo, Buru, ata Timor, sirkaya Bali, srikaya kebo Sumbawa,
nagametawata Sumba, garoso Bima, atis Sulawesi Utara, Ternate, Tidore, atisi dan hirikaya Halmahera Arifin, 2007.
c. Kandungan Kimia
Tanaman srikaya memiliki kandungan berbagai senyawa kimia yang berbeda pada tiap bagian tanamannya, berikut kandungan senyawa kimia
srikaya: Pada daun
: Alkaloid Annonain, Retikulin, mirisil alkohol senyawa polifenol, flavonoid, leukosianidin, asam
kafeat, asam kumarat. Pada
buah : Protein, kalsium, fosfor, gula, vitamin A,
vitamin C, asam amino, dan tannin pada buah muda.
Pada biji : Selulosa, amylum, lemak, protein, gula, resin,
minyak lemak, bahan beracun, asetogenin annonasin-A, skuamosten-A, neoannonin,
skuamosin-I, skuamosin-K, skuamosin-N, skuamosin-E, skuamosin, annonin-III metrilin,
skuamosin-B, skuamosin-D asiminasin, skuamosin-F, skuamosin-A almuneguin,
skuamostatin-D, skuamosin-E. Pada akar dan kulit
: Borneol, kampor, terpen, alkaloid annonain, asetogenin, skuamon,2,4 cis dan trans
bullatasinon. Hegnaur, 1986
d. Khasiat Tanaman
Berbagai bagian tumbuhan srikaya di Indonesia, seperti daun, akar, buah, kulit batang, dan biji, digunakan dalam pengobatan tradisional untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Misalnya, daun tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi encok, batuk, salesma, demam, rematik, gangguan saluran
pencernaan seperti diare, disentri, dan penyakit kulit, seperti borok, luka, bisul, kudis, ekzema, dan menurunkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Adapun biji srikaya digunakan untuk pengobatan gangguan pencernaan dan cacingan, sedangkan buah tumbuhan ini digunakan pula untuk gangguan
pecernaan seperti diare, dan disentri. Selanjutnya akar dan kulit batang digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan seperti sembelit, diare, dan
disentri. Dilaporkan pula bahwa buah srikaya, kecuali sebagai bahan minuman dan makanan, digunakan pula sebagai sari rapet, dan biji digunakan sebagai
insektisida. Biji srikaya resmi terdaftar dalam Materia Medika Indonesia, jilid V, Tahun 1989, dan digunakan sebagai anthelmintik, insektisida, dan memacu
pencernaan Ahmad, 2007.
2. Kanker