kemampuan untuk mengikat logam dan membentuk kompleks logam - kitosan. Mc Kay , 1987 Contoh mekanisme yang terjadi seperti dibawah ini.
2R-NH
3
+ Fe
+²
+2Cl¯ 2 RNH
3
FeCl
2
Dalam larutan asam gugus amina bebas sangat cocok sebagai polikationik untuk mengkhelat logam atau membentuk disperse.Karena dalam larutan asam kitosan
akan menjadi polimer dengan struktur lurus sehingga berguna untuk flokulasi Ornum,1992
.
Dalam suasana asam gugus amina dari kitosan akan terprotonasi membentuk gugus amina kationik NH
3 +
.Sanford,1989. Kitosan mempunyai satu kumpulan amino linier bagi setiap unit glukosa. Kumpulan
amino ini mempunyai sepasang elektron yang dapat berkoordinat untuk membentuk ikatan
– ikatan aktif dengan kation – kation logam. Unsur nitrogen pada setiap monomer kitosan dikatakan sebagai gugus yang aktif berkordinat dengan kation
logam. Hutahahean., 2001 .
2.4. Pengkelatan
Pengkelatan merupakan proses pengikatan logam dengan cara menambah senyawa pengkelat yang membentuk kompleks logam Ekholm, 2003. Proses pengkelatan
dilakukan dengan cara yang sama dengan adsorpsi hanya dengan mengganti adsorben dengan senyawa pengkelat. Beberapa senyawa yang dapat berfungsi sebagai bahan
pengkelat diantaranya asam sitrat, asam oksalat, asam malat, asam tartarat dan EDTA Karmelita, 1991. Proses pengikatan logam merupakan proses keseimbangan
pembentukan komplek logam dengan senyawa pengkelat membentuk senyawa kompleks. Proses pengkelatan dipengaruhi oleh konsentrasi senyawa yang ada, jenis
pengkelat, kecepatan dan cara pengadukan, pH waktu kontak dan teknik penyaringan Karmelita, 1991. Proses pengikatan logam merupakan proses keseimbangan
pembentukan kompleks ion logam dengan ligan sequestran. Secara umum keseimbangan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
L + S LS dimana:
L = ion logam S = sequestran ligan
LS= komplek logam squestran Proses pengikatan logam oleh asam sitrat dan asam oksalat dapat dilihat dalam
Gambar 2.4 dibawah ini : H
O H
2
C C=O
H-C – C -OH
H- C O
O + 2H
+
H-C – C - OH + Fe
2+
C Fe
O HO- C O
O HO-C
– C-OH H C = O H
OH Gambar 2.4: Mekanisme pengikatan logam Fe
2+
oleh Asam sitrat Muller B, 1997.
O O
C - OH C
O +
Fe
2+
Fe + 2H
+
C - OH C
O O
O Gambar 2.5 : Mekanisme pengikatan logam Fe
2+
oleh Asam oksalat Muller B, 1997 .
Universitas Sumatera Utara
Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pembentuk kompleks adalah asam sitrat, asam oksalat, asam tartarat, asam glukonat, asam etilen diamin tetra asetat
EDTA, asam nitrotriasetat NTA, polifosfat, poliamin, dan asam isoaskorbat Kirk , 1965. Asam sitrat atau β-3-hidroksi trikarbosiklis, 2-hidroksi-1,2,3-propana
trikarbosiklis, mempunyai rumus kimia C
6
H
8
O
7.
Sifat dari asam sitrat adalah agen pengkelat chelating agent dimana senyawa ini dapat mengikat logam-logam divalen
atau lebih, seperti Mn, Mg dan Fe yang sangat diperlukan sebagai katalisator dalam reaksi oksidasi sehingga reaksi ini dapat dihambat dengan penambahan asam sitrat
Laksmi, 1974. Asam sitrat berfungsi sebagai agen pengkelat dimana senyawa ini memiliki kemampuan untuk mengikat logam-logam divalen seperti Mn, Mg, dan
Fe.Asam sitrat merupakan larutan asam yang paling populer digunakan untuk tujuan ini karena selain dapat mengikat ion logam juga dapat membersihkan oksigen
bebas.Laksmi, 1974 .
2.5. Asam sitrat
Nama Asam sitrat
Rumus kimia
C
6
H
8
O
7
, atau: CH
2
COOH•COHCOOH•CH
2
COOH Bobot
rumus 192,13 u
Nama lain Asam 2-hidroksi-1,2,3-Propanatrikarboksilat
Sifat perubahan fase
Titik lebur 426 K 153 °C
Universitas Sumatera Utara
Asam sitrat merupakan asamorganiklemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus jeruk-jerukan. Senyawa ini merupakan bahan pengawet
yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.
Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme
makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan
sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8 bobot kering, pada jeruk lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut.
Temperatur penguraian
termal 448 K 175 °C
Sifat asam-basa
pKa
1
3,15 pKa
2
4,77 pKa
3
6,40
Sifat padatan
Δ
f
H -1543,8 kJmol
S 252,1 Jmol·K
C
p
226,5 Jmol·K Densitas
1,665 ×10
3
kgm
3
Keamanan
Efek akut Menimbulkan iritasi kulit dan mata.
Efek kronik Tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Rumus kimia asam sitrat adalah C
6
H
8
O
7
strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan. Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-
hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
2.5.1. Sifat Fisika dan Kimia