ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK M9.2A
2. SILABUS PRAKTIK PEMESINAN M7.6A
3. DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DAN
PRAKTIK PEMESINAN 4.
SAMPEL NILAI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DAN PRAKTIK PEMESINAN
5. UJI NORMALITAS NILAI GAMBAR TEKNIK
6. UJI NORMALITAS PRAKTIK PEMESINAN
7. UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT
8. UJI LINEARITAS REGRESI
9. UJI HIPOTESIS
10. TABEL NILAI CHI KUADRAT, DISTRIBUSI-t, DISTRIBUSI – F
DAN LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVE NORMAL DARI 0 sd Z
11. SURAT PENUNJUKKAN PEMBIMBING SKRIPSI
12. DAFTAR KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI
13. BERITA ACARA SEMINAR I SKRIPSI
14. BERITA ACARA SEMINAR II SKRIPSI
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembinaan sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek
pribadi peserta didik baik dari segi jasmani maupun segi rohaninya. Manusia sebagai peserta didik akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berkaitan
dengan pola-pola tingkah lakunya, dalam arti akan membentuk perilaku dari manusia itu sendiri.
SMK Negeri 6 Bandung merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki beberapa program keahlian, salah satunya adalah program keahlian
teknik pemesinan. Program keahlian ini merupakan program keahlian yang mempersiapkan lulusannya untuk mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi.
Dengan kata lain, kompetensi lulusan dari program keahlian ini adalah lulusan yang mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi. Untuk mencapai lulusan
yang memiliki kompetensi tersebut, sudah barang tentu harus ditunjang oleh beberapa mata pelajaran produktif, diantaranya adalah mata pelajaran gambar
teknik dan teknik pemesinan. Mata pelajaran gambar teknik merupakan mata pelajaran prasyarat untuk mempelajari ilmu selanjutnya seperti mata pelajaran
teknik pemesinan. Hal ini sesuai dengan peta pencapaian kompetensi, dimana tahapan atau tata urutan yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik pada
mata pelajaran teknik pemesinan harus melewati mata pelajaran gambar teknik terlebih dahulu.
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Hal ini dapat dipahami, bahwa pada mata pelajaran teknik pemesinan tanpa menguasai gambar teknik, peserta didik akan kesulitan dalam melakukan
praktikum pemesinan. Oleh karena dalam praktek pemesinan, peserta didik diberi gambar kerja, yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang telah menguasai
gambar teknik. Selain itu, bagi operator di dunia industri pun harus mampu mengartikan seluruh informasi yang ada dalam gambar kerja seperti toleransi,
tingkat kekasaran permukaan, simbol-simbol dalam gambar kerja, penunjukan ukuran, gambar potongan, serta gambar susunan. Oleh karena itu, penguasaan
gambar teknik tidak dapat dipisahkan dari kemampuan melakukan praktikum pemesinan. Dengan kata lain, mata pelajaran gambar teknik sangat menunjang
terhadap mata pelajaran teknik pemesinan.
Tabel 1.1 Hasil belajar mata pelajaran gambar teknik semester genap tahun ajaran 20112012
INTERVAL NILAI
KELAS PRESENTASE PREDIKAT
XI TPM 1
XI TPM 2
XI TPM 3
XI TPM 4
90 x ≤ 100
1 0,7
Baik Sekali 80 x
≤ 90 12
4 19
17 40
Baik 70 x
≤80 17
29 14
13 56,2
Cukup ≤x ≤ 70
3 1
3,1 Kurang
Jumlah 32
33 34
31 100
Sumber: Dokumentasi Hasil Belajar Gambar Teknik SMKN 6 Bandung
Berdasarkan data tersebut, ternyata masih ada empat orang peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70. Keadaan
tersebut menggambarkan bahwa peserta didik mengalami suatu masalah untuk mencapai standar kompetensi berikutnya, karena peserta didik harus memperbaiki
atau mengulang dulu kompetensi yang dianggap belum lulus hingga mencapai batas nilai KKM.
Adapun data hasil belajar praktikum pemesinan yang merupakan
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
gambaran tingkat penguasaan dalam kompetensi teknik pemesinan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1.2 Hasil belajar mata pelajaran teknik pemesinan semester genap tahun ajaran 20112012
INTERVAL NILAI
KELAS PRESENTASE PREDIKAT
XI TPM 1
XI TPM 2
XI TPM 3
XI TPM 4
90 x ≤ 100 2
1,5 Baik Sekali
80 x ≤ 90 21
8 29
21 60,8
Baik 70 x ≤ 80
6 22
3 9
30,8 Cukup
≤ x ≤ 70 5
3 1
6,9 Kurang
Jumlah 32
33 34
31 100
Sumber: Dokumentasi Hasil Belajar Gambar Teknik SMKN 6 Bandung
Berdasarkan data tersebut, ternyata masih ada sembilan orang peserta didik yang belum memenuhi KKM sebesar 70. Keadaan tersebut menggambarkan
bahwa hal ini tidak begitu menggembirakan bagi semua pihak karena akan berpengaruh terhadap pencapaian kelulusan.
Tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik yang rendah ini disebabkan banyak faktor. Secara garis besar faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu seperti
kemampuan dalam menerima materi pembelajaran, kesiapan, bakat, minat, motivasi, sikap, dan lain-lain. Sementara faktor ekstern adalah faktor yang ada di
luar individu seperti guru, sarana dan prasarana, proses pembelajaran, lingkungan sosial sekolah, media pengajaran, dan lain-lain.
Pengaruh dari hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Teknik dengan Praktik Pemesinan, juga tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal.
Diantara kedua mata pelajaran tersebut ternyata memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, mata pelajaran Gambar Teknik merupakan prasyarat untuk
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
mengikuti pembelajaran pada Praktik Pemesinan. Dengan posisi dan keterkaitan antara kedua mata pelajaran tersebut, dapat diperkirakan bahwa hasil belajar yang
diperoleh siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik akan memiliki hubungan terhadap hasil belajar siswa pada Praktik Pemesinan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mempermudah dalam pengenalan masalahnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1.
Kurangnya kesiapan siswa dalam belajar, kurang memahaminya materi pelajaran yang telah disampaikan, tidak mau bertanya pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran. 2.
Hal penting yang siswa lupakan adalah kurangnya kesadaran siswa terhadap mata pelajaran Gambar Teknik yang merupakan salah satu
penunjang keberhasilan pada saat Praktik Pemesinan, khususnya pada saat menggunakan mesin bubut.
Meskipun dalam pekerjaan Teknik Pemesinan harus menguasai Gambar Teknik, tetapi peserta didik masih banyak yang
bersikap acuh ketika mendapatkan kesulitan dalam teori Gambar Teknik.
3.
Strategi mengajar guru ketika memberikan materi mata pelajaran teknik pemesinan kurang menarik perhatian peserta didik.
4. Kegagalankurang sempurnanya hasil praktik adalah kurangnya penguasaan
pemahaman dalam membaca gambar, dan kurangnya kemampuan mengoperasikan mesin, khususnya mesin bubut.
5. Kurangnya kesiapan pada setiap masing-masing siswa dimulai dari awal
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
belajar sampai akhir pembelajaran, baik pada saat teori ataupun praktik, minat dan motivasi dalam belajar, semua itu mempengaruhi kurangnya hasil
belajar.
6.
Tidak semua siswa memiliki modulbahan pelajaran untuk setiap materi pada masing-masing mata pelajaran, serta kurangnya jam belajar di luar sekolah
untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi
membaca gambar teknik pada mata pelajaran gambar teknik? 2.
Bagaimana tingkat penguasaan peserta didik pada praktik pemesinan? 3.
Bagaimana korelasi mata pelajaran gambar teknik terhadap praktik pemesinan pada peserta didik program keahlian teknik pemesinan di SMK
Negeri 6 Bandung?
D. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan tidak melebar kemana-mana serta lebih terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Terkait
dengan itu, maka penelitian dibatasi pada masalah: 1.
Kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Gambar Teknik, dibatasi pada kompetensi membaca gambar teknik.
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Praktik pemesinan yang dimaksud adalah kompetensi peserta didik yaitu
kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.
E. Tujuan Penelitian
Agar dicapai hasil yang optimal dari suatu penelitian, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan yang terarah. Tujuan penelitian sesuai dengan latar belakang
masalah dan rumusan masalah. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran tentang penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi membaca gambar teknik. 2.
Untuk memperoleh gambaran tentang penguasaan peserta didik terhadap kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.
3. Untuk memperoleh data tentang korelasi mata pelajaran Gambar Teknik
terhadap praktik pemesinan.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini selain memiliki tujuan yang telah di paparkan di atas, juga memiliki beberapa kegunaan yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak,
diantaranya : 1.
Memberikan gambaran kepada semua siswa tentang pentingnya kompetensi Membaca Gambar Teknik agar pada saat Praktik Pemesinan tidak banyak
waktu yang terbuang karena terlebih dahulu harus memahami dan menganalisis jenis- jenis pekerjaan pada gambar kerja.
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Bisa menjadikan sebagai penunjang karir bagi yang ingin bekerja di dunia
kerja, khususnnya industri manufaktur sesuai dengan bidangnya. 3.
Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya, dan bagi guru SMK Negeri 6 Bandung pada khususnya agar lebih
memperhatikan kembali materi Mata Pelajaran yang akan diberikan pada siswanya.
4. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusannya dibidang pemesinan, khususnya bagi siswa yang ingin langsung bekerja di industri.
5. Dari hasil penelitian akan memberikan gambaran kepada penulis mengenai
seberapa besarnya korelasi mata pelajaran gambar teknik terhadap hasil praktik pemesinan.
G. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman serta untuk menyamakan persepsi mengenai arti dari judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi
operasional dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut: 1.
Analisa adalah kajian atau kegiatan mengkaji terhadap sebuah objek. Objek dalam analisa ini adalah sumbangan variabel X terhadap variabel Y,
dalam penelitian ini yaitu sumbangan mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.
2. Korelasi atau hubungan adalah menyangkutpautkan suatu hal dengan hal lain
supaya terjadi keterkaitan KBBI, 1984: 538 3.
Kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas, yang diperoleh
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
melalui pendidikan dan latihan yang mencangkup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Suherman dan Hidayat, 2008: 33
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori. Bab ini akan membahas teori-teori yang berhubungan
dengan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian. Bab ini akan membahas metode penelitian,
variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini mengemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian, yakni mengenai korelasi mata pelajaran
Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan
kesimpulan akhir penelitian dan juga saran-saran.
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam
penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1984: 740
“Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
.” Selanjutnya Winarno Surakhmad 1994: 131 menjelaskan bahwa
“Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan
mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu .”
Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual
yang terjadi sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Ali 1987: 120 bahwa: “Metode
penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
” Selanjutnya Winarno Surakhmad 1994: 140 menyebutkan ciri-ciri metode penelitian deskriptif,
sebagai berikut:
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah yang aktual. 2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa, karena itu metode ini sering disebut pula metode analitik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan metode deskriptif analisa korelasional. Hasil dari
penelitian deskriptif umumnya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, dan
perbandingan suatu gejala yang mungkin timbul. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2009: 247 menyatakan bahwa
“penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.
” Dengan demikian, menggunakan metode ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan, penulis dapat mengetahui korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.
B. Variabel dan paradigma penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut
biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut Syafaruddin S. 2004: 6 bahwa:
Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut proporsi objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
ukuran kualitas atau kuantitas yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas, dan sebagainya.
Pendapat lain
yang diungkapkan
oleh Sugiyono
2008: 61
mengatakan juga bahwa “Variabel dapat didefinisikan sebagai suatu atribut
atausifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya .” Berdasarkan definisi variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
variabel penelitian itu adalah suatu atribut yang dimiliki seseorang atau objek lain, mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan oleh peneliti sehingga
dapat dilakukan suatu penelitian. Menurut Sugiyono 2008: 61 ada 5 macam variabel dalam penelitian
yaitu: a.
Independent Variable variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen
variabel terikat b.
Dependent Variable variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c. Variabel Moderator yaitu variabel yang mempengaruhi memperkuat atau
memperlemah hubungan antar variabel bebas Independent Variable dengan variabel terikat Dependent Variable.
d. Variabel Intervening yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
e. Variabel Kontrol yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa besar korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan. Maka
berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, variabel dalam penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Variabel bebas atau independent variabel X merupakan variabel yang
mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu hasil belajar pada kompetensi Membaca Gambar Teknik.
b. Variabel terikat atau dependent variabel Y merupakan variabel akibat yaitu
hasil belajar Praktik Pemesinan pada kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut.
Hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Hubungan variabel penelitian 2.
Paradigma penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1984: 828, “paradigma
merupakan kerangka berpikir .” Sementara pengertian paradigma penelitian
menurut Sugiyono 2008: 42 sebagai berikut: Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus
Variabel X
Hasil Belajar Kompetensi Membaca Gambar Teknik
Variabel Y
Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 3.2 Paradigma penelitian
C. Data dan sumber penelitian
1. Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Nilai hasil belajar mata pelajaran Gambar Teknik peserta didik kelas XI semester genap Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMKN 6
Input sarana prasarana:
Guru Sarana dan prasarana
Kurikulum Bahan ajar
Metode mengajar Strategi mengajar
PROSES BELAJAR Praktik Pemesinan
Bubut INPUT BELAJAR
Praktik Pemesinan Bubut
OUTPUT Hasil belajar
Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin
Bubut
Input lingkungan:
Ruang belajar Lingkungan belajar
Lingkungan sosial peserta didik
Keadaan ekonomi keluarga
Cara orang tua
Hasil Belajar Kompetensi Gambar
Teknik
Faktor Intern: Minat,
Bakat, Motivasi,
Kematangan mental dan intelektual,
Kematangan fisik dan psikomotor,
Kesehatan, Kesiapan,
Perhatian.
- - - - = ruang lingkup penelitian
Ripno Mulyo, 2012 Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Bandung tahun ajaran 20112012. b.
Nilai hasil belajar mata pelajaran Teknik Pemesinan peserta didik kelas XI semester genap Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMKN 6
Bandung tahun ajaran 20112012.
2. Sumber data